Wall Street Melompat Tinggi di Pengujung Oktober
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat. Namun, secara keseluruhan Wall Street tekor besar sepanjang Oktober 2018.
Mengutip dari CNBC, Rabu (31/10/2018), indeks S&P 500 melanjutkan reli dengan naik 1,5% menjadi 2.682,63, karena penguatan saham komunikasi, energi dan material. Saham Charter Communications, DISH Network dan Twitter semuanya naik lebih dari 4%.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 431,72 poin, berakhir menjadi 24.874,64. Saham-saham blue-chip seperti Goldman Sachs, McDonald's dan Boeing semuanya meraih untung.
Nasdaq ditutup naik lebih dari 1,5% ke level 7.161,65, berkat keuntungan saham Intel yang reli 5,2% dan saham Comcast--induk CNBC--naik 4,7%.
Wall Street rebound di akhir pekan bulan Oktober setelah menyerah di pekan-pekan sebelumnya. Pelaku pasar menyebut gejolak ini karena kemungkinan akan terjadi lagi perang tarif antara Amerika Serikat dengan China.
Secara keseluruhan, Dow Jones telah turun 5,9% sepanjang Oktober ini, merupakan kinerja terburuk sejak Agustus 2015. S&P 500 telah rugi 7,9% di Oktober 2018, jalur bulanan terburuk sejak Mei 2010.
"Jelas pasar saat ini dalam fase koreksi dan saya pikir investor menyadari itu. Lingkungan moneter telah berubah. Tingkat suku bunga hampir tidak bergerak. Biasanya pasar menguat karena ruang lingkup global. Tapi pertanyaan sekarang adalah apakah kita akan mengikuti dunia atau apakah mereka akan mengikuti kita? Saya pikir kami telah menemukan jawabannya," ujar Bruce Bittles, kepala strategi investasi di Baird.
Dengan aksi jual yang terjadi belakangan, pasar saham Eropa yaitu Stoxx Europe 600 telah melemah pada Selasa lalu dan secara total turun lebih dari 8% pada tahun ini. Bursa saham China, Shanghai telah jatuh lebih dari 24% sejak Januari 2018. Hanya pasar saham AS alias Wall Street yang unggul sepanjang 2018 kendati Oktober menjadi bulan yang buruk.
Mengutip dari CNBC, Rabu (31/10/2018), indeks S&P 500 melanjutkan reli dengan naik 1,5% menjadi 2.682,63, karena penguatan saham komunikasi, energi dan material. Saham Charter Communications, DISH Network dan Twitter semuanya naik lebih dari 4%.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 431,72 poin, berakhir menjadi 24.874,64. Saham-saham blue-chip seperti Goldman Sachs, McDonald's dan Boeing semuanya meraih untung.
Nasdaq ditutup naik lebih dari 1,5% ke level 7.161,65, berkat keuntungan saham Intel yang reli 5,2% dan saham Comcast--induk CNBC--naik 4,7%.
Wall Street rebound di akhir pekan bulan Oktober setelah menyerah di pekan-pekan sebelumnya. Pelaku pasar menyebut gejolak ini karena kemungkinan akan terjadi lagi perang tarif antara Amerika Serikat dengan China.
Secara keseluruhan, Dow Jones telah turun 5,9% sepanjang Oktober ini, merupakan kinerja terburuk sejak Agustus 2015. S&P 500 telah rugi 7,9% di Oktober 2018, jalur bulanan terburuk sejak Mei 2010.
"Jelas pasar saat ini dalam fase koreksi dan saya pikir investor menyadari itu. Lingkungan moneter telah berubah. Tingkat suku bunga hampir tidak bergerak. Biasanya pasar menguat karena ruang lingkup global. Tapi pertanyaan sekarang adalah apakah kita akan mengikuti dunia atau apakah mereka akan mengikuti kita? Saya pikir kami telah menemukan jawabannya," ujar Bruce Bittles, kepala strategi investasi di Baird.
Dengan aksi jual yang terjadi belakangan, pasar saham Eropa yaitu Stoxx Europe 600 telah melemah pada Selasa lalu dan secara total turun lebih dari 8% pada tahun ini. Bursa saham China, Shanghai telah jatuh lebih dari 24% sejak Januari 2018. Hanya pasar saham AS alias Wall Street yang unggul sepanjang 2018 kendati Oktober menjadi bulan yang buruk.
(ven)