Indonesia Infrastructure Week 2018 Dukung Investasi Infrastruktur

Rabu, 31 Oktober 2018 - 16:33 WIB
Indonesia Infrastructure...
Indonesia Infrastructure Week 2018 Dukung Investasi Infrastruktur
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap penyelenggaraan Indonesia Infrastructure Week (IIW) membantu pemerintah meningkatkan realisasi investasi, sekaligus memperbaiki daya saing infrastruktur Indonesia.

"Industri konstruksi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini berkembang pesat dengan semakin meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo," ungkap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani dalam keterangan tertulis, Rabu (31/10/2018).

Mengutip laporan World Bank Group 2018, Rosan menyebutkan bahwa daya saing infrastruktur Indonesia pada tahun 2018 berada pada peringkat ke-52, membaik dibanding dengan peringkat daya saing tahun 2010-2013 yang berkisar di peringkat 70-an.

Dia mengatakan, fokus pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur juga telah membuka peluang yang sangat luas bagi pelaku usaha konstruksi. Seperti diketahui, Komitmen pemerintah tercermin pada anggaran infrastruktur dalam RAPBN 2019 sebesar Rp420,5 triliun, yang merupakan 17,2% dari total belanja APBN tahun 2019 yang sebesar Rp2.439,7 triliun.

Lebih lanjut disampaikan Rosan, Infrastructure Week 2018 diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi salah satu pasar infrastruktur paling dinamis di dunia, sehingga menjadi ajang pengenalan pelaku usaha jasa konstruksi dalam negeri kepada para pelaku usaha jasa konstruksi asing.

Dia juga berharap agar Indonesia Infrastructure Week 2018 dapat memberikan peluang kepada para investor asing dan Kadin asing untuk menciptakan kemitraan bisnis dengan para investor lokal dan para pelaku industri Indonesia di bidang infrastruktur, baik pada tingkat nasional, regional maupun global.

Di bagian lain, Kadin juga mendukung program sertifikasi yang telah diprakarsai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menciptakan tenaga konstruksi yang handal, terutama dalam menghadapi semakin meningkatkan pengerjaan proyek strategis nasional dalam rangka pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Pada IIW 2018 ini diadakan penyerahaan sertifikat tenaga kerja konstruksi kepada 13.000 orang tenaga kerja konstruksi yang diberikan secara simbolis kepada delapan perwakilan tenaga kerja konstruksi.

Rosan mengatakan, Kadin mengajak semua pemangku kepentingan terkait mulai dari BUMN, pelaku usaha swasta, perguruan tinggi, kementerian, asosiasi profesi dan LPJKN untuk ikut berperan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program sertifikasi tenaga kerja konstruksi.

"Saat ini dibutuhkan sekitar 394.000 tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat dan memiliki kompetensi yang lebih baik," ujarnya.

IIW merupakan agenda tahunan Kadin Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur yang pada 2018 ini merupakan tahun ke-6 penyelengaraan. IIW tahun ini diikuti 200 perusahaan dari perwakilan 30 negara. Berdasarkan pada catatan Kadin, dalam IIW 2017 telah berhasil mencapai komitmen transaksi senilai USD22,7 miliar atau sekitar Rp340 triliun (kurs Rp15.000/USD).

IIW 2018 akan difokuskan kepada tujuh sektor prioritas yakni InfraEnergy, InfraRail, InfraPort, InterTraffic, SEIZ, InfraWater dan InfraSecurity.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)