Wall Street Ditutup Melonjak Mengakhiri Liarnya Oktober
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup melonjak pada Rabu waktu setempat, merupakan reli kedua berturut-turut berkat penguatan saham General Motors dan Facebook. Namun secara keseluruhan bursa saham AS membukukan kerugian besar di bulan Oktober 2018.
Mengutip dari CNBC, Kamis (1/11/2018), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 241.12 poin ke level 25.115,76, dipimpin keuntungan saham Visa. Indeks S&P 500 naik 1,1% menjadi 2,711.68 karena keunggulan saham konsumen dan energi. Nasdaq bertambah 2% menjadi 7.305,90.
Seperti diulas di atas, secara keseluruhan Wall Street mencatat kerugian besar sepanjang Oktober 2018. S&P 500 kehilangan 6,9% pada Oktober, penurunan terbesar satu bulan sejak September 2011, ketika jatuh 7,2%.
Dow turun 5,1% di Oktober 2018, memposting penurunan bulanan terbesar sejak Januari 2016, ketika turun 5,5%. Nasdaq jatuh 9,2%, kemunduran bulanan terbesar sejak November 2008, ketika merosot 10,8%.
Meski terjadi penurunan besar di bulan Oktober, namun Chief Investment Officer Personal Capital, Craig Birk mengatakan ada optimisme soal terobosan perdagangan yang terjadi. "Penurunan bulan ini memang tidak bisa diprediksi, entah datangnya dari mana. Tapi biasanya itu pertanda koreksi bukan pasar sedang bearish. Kalau pasar bearish (menukik) biasanya berputar lebih lambat," analisa dia.
Dalam perdagangan akhir Oktober 2018, saham ditutup General Motors melonjak 9,1% setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalan yang melampaui ekspektasi. Perusahaan itu mengatakan meski penjualan mobil di kuartal III-2018 lebih rendah, tetapi dengan harga yang lebih tinggi telah meningkatkan pendapatan.
Saham Facebook naik 3,8% setelah melaporkan pada Selasa lalu, bahwa laba perusahaan lebih baik dari perkiraan. CEO Mark Zuckerberg mengatakan peningkatan pendapatan ini semakin menguatkan rencana investasi Facebook secara signifikan di tahun depan. Dia menambahkan Facebook berencana membangun produk Facebook Watch dan Instagram TV.
Kenaikan saham kedua perusahaan itu pada hari Rabu, juga mengerek saham Amazon, Apple, Netflix, dan Alphabet menjadi lebih tinggi.
Beberapa kalangan menilai pasar saham telah berada di bawah tekanan di Oktober 2018 karena kekhawatiran baru atas kenaikan suku bunga dan masih tingginya tensi ketegangan perdagangan AS-China. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan perusahaan.
Mengutip dari CNBC, Kamis (1/11/2018), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 241.12 poin ke level 25.115,76, dipimpin keuntungan saham Visa. Indeks S&P 500 naik 1,1% menjadi 2,711.68 karena keunggulan saham konsumen dan energi. Nasdaq bertambah 2% menjadi 7.305,90.
Seperti diulas di atas, secara keseluruhan Wall Street mencatat kerugian besar sepanjang Oktober 2018. S&P 500 kehilangan 6,9% pada Oktober, penurunan terbesar satu bulan sejak September 2011, ketika jatuh 7,2%.
Dow turun 5,1% di Oktober 2018, memposting penurunan bulanan terbesar sejak Januari 2016, ketika turun 5,5%. Nasdaq jatuh 9,2%, kemunduran bulanan terbesar sejak November 2008, ketika merosot 10,8%.
Meski terjadi penurunan besar di bulan Oktober, namun Chief Investment Officer Personal Capital, Craig Birk mengatakan ada optimisme soal terobosan perdagangan yang terjadi. "Penurunan bulan ini memang tidak bisa diprediksi, entah datangnya dari mana. Tapi biasanya itu pertanda koreksi bukan pasar sedang bearish. Kalau pasar bearish (menukik) biasanya berputar lebih lambat," analisa dia.
Dalam perdagangan akhir Oktober 2018, saham ditutup General Motors melonjak 9,1% setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalan yang melampaui ekspektasi. Perusahaan itu mengatakan meski penjualan mobil di kuartal III-2018 lebih rendah, tetapi dengan harga yang lebih tinggi telah meningkatkan pendapatan.
Saham Facebook naik 3,8% setelah melaporkan pada Selasa lalu, bahwa laba perusahaan lebih baik dari perkiraan. CEO Mark Zuckerberg mengatakan peningkatan pendapatan ini semakin menguatkan rencana investasi Facebook secara signifikan di tahun depan. Dia menambahkan Facebook berencana membangun produk Facebook Watch dan Instagram TV.
Kenaikan saham kedua perusahaan itu pada hari Rabu, juga mengerek saham Amazon, Apple, Netflix, dan Alphabet menjadi lebih tinggi.
Beberapa kalangan menilai pasar saham telah berada di bawah tekanan di Oktober 2018 karena kekhawatiran baru atas kenaikan suku bunga dan masih tingginya tensi ketegangan perdagangan AS-China. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan perusahaan.
(ven)