Hutchison Holdings Kembali Beri Bantuan untuk Sulawesi Tengah
A
A
A
JAKARTA - Indonesia CK Hutchison Holdings mengambil langkah lanjutan untuk memberikan bantuan kepada korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebelumnya, CK Hutchison Holdings (CKHH) dan Li Ka Shing Foundation (LKSF) sudah menyerahkan bantuan untuk para korban gempa dan tsunami melalui Pemerintah Indonesia sebesar USD5 juta.
Kali ini, bantuan lanjutan berupa 120.000 paket tisu basah dari Watsons Indonesia, obat-obatan dari Hutchison Ports Indonesia (HPI) melalui anak perusahaannya PT Jakarta International Container Terminal (JICT), dan peluncuran program donasi Hutchison 3 Indonesia (H3I) #PaluDonggalaBangkit.
Beberapa waktu lalu, CKHH dan LKSF menyumbangkan USD5 juta selama peluncuran SDG Indonesia One, platform yang dibuat oleh PT Sarana Multi Infrastruk tur (SMI) (Persero) di bawah Kementerian Keuangan untuk mendanai proyek infrastruktur terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Dari jumlah USD5 juta, sebesar USD2 juta berasal dari CKHH dan USD3 juta dari LKSF.
Dana tersebut akan dibagi menjadi beberapa fase dengan yang paling mendesak adalah fase pemulihan. Fase pemulihan segera mencakup pengadaan tempat tidur rumah sakit, unit gigi, generator dan AC untuk rumah sakit yang rusak. Selanjutnya, dana tersebut juga akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sementara (hunian sementara), penerangan umum serta instalasi pengolahan air. Dana yang tersisa akan digunakan untuk tahap rekonstruksi.
Rianti Ang, Chief Executive Officer Hutchison Ports Indonesia (HPI) mengatakan bahwa bantuan ini adalah tindakan belas kasih murni dan kepedulian bagi mereka yang membutuhkan.
"Kami berduka bersama mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, bulan lalu. Kami mendukung upaya manajemen bencana dari pemerintah Indonesia dan berharap proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar," kata Rianti dalam keterangan resmi, Jumat (2/11/2018).
PT Jakarta International Container Terminal (JICT), operator terminal peti kemas kelas dunia yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok adalah anak perusahaan dari Hutchison Ports Indonesia, juga memberikan bantuan dalam bentuk kebutuhan yang dibutuhkan oleh para korban di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah. Barang-barang ini termasuk sarung, mukena (pakaian untuk sholat), selimut, pakaian dalam, beras, dan obat-obatan yang bernilai total Rp250 juta.
"Kami selalu berkomitmen untuk mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mata pencaharian melalui pembangunan infrastruktur. Dukungan yang kami terima dari pemerintah Indonesia dihargai, kami merasa bahwa iklim bisnis di Indonesia telah membaik," sambung Rianti Ang.
Lilis Mulyawati, Presiden Direktur Watsons Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan memberikan bantuan dalam bentuk 120.000 tisu basah, senilai Rp800 juta untuk membantu korban di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Selatan. Tisu ini sangat dibutuhkan karena ada masyarakat yang masih kesulitan mengakses air bersih, baik untuk mandi maupun kebutuhan lainnya.
"Kami telah mendengar orang-orang di sana masih kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sanitasi mereka sehingga kami memutuskan untuk menyediakan tisu basah untuk memungkinkan saudara-saudari di sana tetap bersih," kata Lilis.
Sebagai ritel kesehatan dan kecantikan terkemuka di Indonesia, Watsons menyadari bahwa menjaga kebersihan tubuh sangat penting untuk mencegah penyakit lain. Bantuan dari Watsons tidak hanya didukung oleh manajemen Watsons tetapi semua karyawan perusahaan yang berpartisipasi melalui Palu, Donggala, Sigi yang dilakukan secara internal.
Bantuan dari Watsons Indonesia dan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) akan dikirim langsung oleh kapal milik PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) berkoordinasi dengan Hutchison Ports Indonesia dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Pantoloan, Palu.
Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia, Cliff Woo, mengatakan bahwa Tri telah meluncurkan program #PaluDonggalaBangkit yang mendorong pelanggan Tri untuk menyisihkan kuota untuk donasi. Setiap pembelian paket 1GB dan 500MB otomatis akan memberikan donasi Rp500 dan Rp1.000 dari setiap paket.
Dana yang terkumpul akan didistribusikan melalui UNICEF untuk program tanggap darurat dan agenda pemulihan UNICEF yang berfokus pada kesehatan, nutrisi, air, sanitasi, pendidikan dan perlindungan anak, melalui pasokan dan bantuan teknis kepada pemerintah dan organisasi non-pemerintah. Selain itu, Tri bekerja sama dengan Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia menyediakan layanan suara melalui internet gratis bagi masyarakat Palu, petugas dan relawan.
"Kami mendorong para pelanggan kami yang didominasi oleh generasi milenial dan pengguna internet aktif untuk menjadi bagian dari program #PaluDonggalaBangkit dan berkontribusi sebanyak mungkin. Kami berkomitmen untuk membantu anak-anak dan masyarakat yang terkena dampak bencana melalui kerja sama dengan UNICEF," Cliff menambahkan.
Sebagai informasi, CKHH adalah perusahaan multinasional yang beroperasi di lebih dari 50 negara dengan karyawan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia. Di Indonesia, bisnis CKHH termasuk operator telekomunikasi Hutchison 3 Indonesia dan Watsons CK, perusahaan ritel yang fokus pada produk kesehatan dan kecantikan. CKHH juga merupakan investor, pengembang dan operator terminal kelas dunia Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Koja Container Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kali ini, bantuan lanjutan berupa 120.000 paket tisu basah dari Watsons Indonesia, obat-obatan dari Hutchison Ports Indonesia (HPI) melalui anak perusahaannya PT Jakarta International Container Terminal (JICT), dan peluncuran program donasi Hutchison 3 Indonesia (H3I) #PaluDonggalaBangkit.
Beberapa waktu lalu, CKHH dan LKSF menyumbangkan USD5 juta selama peluncuran SDG Indonesia One, platform yang dibuat oleh PT Sarana Multi Infrastruk tur (SMI) (Persero) di bawah Kementerian Keuangan untuk mendanai proyek infrastruktur terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Dari jumlah USD5 juta, sebesar USD2 juta berasal dari CKHH dan USD3 juta dari LKSF.
Dana tersebut akan dibagi menjadi beberapa fase dengan yang paling mendesak adalah fase pemulihan. Fase pemulihan segera mencakup pengadaan tempat tidur rumah sakit, unit gigi, generator dan AC untuk rumah sakit yang rusak. Selanjutnya, dana tersebut juga akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sementara (hunian sementara), penerangan umum serta instalasi pengolahan air. Dana yang tersisa akan digunakan untuk tahap rekonstruksi.
Rianti Ang, Chief Executive Officer Hutchison Ports Indonesia (HPI) mengatakan bahwa bantuan ini adalah tindakan belas kasih murni dan kepedulian bagi mereka yang membutuhkan.
"Kami berduka bersama mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, bulan lalu. Kami mendukung upaya manajemen bencana dari pemerintah Indonesia dan berharap proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar," kata Rianti dalam keterangan resmi, Jumat (2/11/2018).
PT Jakarta International Container Terminal (JICT), operator terminal peti kemas kelas dunia yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok adalah anak perusahaan dari Hutchison Ports Indonesia, juga memberikan bantuan dalam bentuk kebutuhan yang dibutuhkan oleh para korban di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah. Barang-barang ini termasuk sarung, mukena (pakaian untuk sholat), selimut, pakaian dalam, beras, dan obat-obatan yang bernilai total Rp250 juta.
"Kami selalu berkomitmen untuk mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mata pencaharian melalui pembangunan infrastruktur. Dukungan yang kami terima dari pemerintah Indonesia dihargai, kami merasa bahwa iklim bisnis di Indonesia telah membaik," sambung Rianti Ang.
Lilis Mulyawati, Presiden Direktur Watsons Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan memberikan bantuan dalam bentuk 120.000 tisu basah, senilai Rp800 juta untuk membantu korban di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Selatan. Tisu ini sangat dibutuhkan karena ada masyarakat yang masih kesulitan mengakses air bersih, baik untuk mandi maupun kebutuhan lainnya.
"Kami telah mendengar orang-orang di sana masih kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sanitasi mereka sehingga kami memutuskan untuk menyediakan tisu basah untuk memungkinkan saudara-saudari di sana tetap bersih," kata Lilis.
Sebagai ritel kesehatan dan kecantikan terkemuka di Indonesia, Watsons menyadari bahwa menjaga kebersihan tubuh sangat penting untuk mencegah penyakit lain. Bantuan dari Watsons tidak hanya didukung oleh manajemen Watsons tetapi semua karyawan perusahaan yang berpartisipasi melalui Palu, Donggala, Sigi yang dilakukan secara internal.
Bantuan dari Watsons Indonesia dan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) akan dikirim langsung oleh kapal milik PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) berkoordinasi dengan Hutchison Ports Indonesia dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Pantoloan, Palu.
Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia, Cliff Woo, mengatakan bahwa Tri telah meluncurkan program #PaluDonggalaBangkit yang mendorong pelanggan Tri untuk menyisihkan kuota untuk donasi. Setiap pembelian paket 1GB dan 500MB otomatis akan memberikan donasi Rp500 dan Rp1.000 dari setiap paket.
Dana yang terkumpul akan didistribusikan melalui UNICEF untuk program tanggap darurat dan agenda pemulihan UNICEF yang berfokus pada kesehatan, nutrisi, air, sanitasi, pendidikan dan perlindungan anak, melalui pasokan dan bantuan teknis kepada pemerintah dan organisasi non-pemerintah. Selain itu, Tri bekerja sama dengan Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia menyediakan layanan suara melalui internet gratis bagi masyarakat Palu, petugas dan relawan.
"Kami mendorong para pelanggan kami yang didominasi oleh generasi milenial dan pengguna internet aktif untuk menjadi bagian dari program #PaluDonggalaBangkit dan berkontribusi sebanyak mungkin. Kami berkomitmen untuk membantu anak-anak dan masyarakat yang terkena dampak bencana melalui kerja sama dengan UNICEF," Cliff menambahkan.
Sebagai informasi, CKHH adalah perusahaan multinasional yang beroperasi di lebih dari 50 negara dengan karyawan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia. Di Indonesia, bisnis CKHH termasuk operator telekomunikasi Hutchison 3 Indonesia dan Watsons CK, perusahaan ritel yang fokus pada produk kesehatan dan kecantikan. CKHH juga merupakan investor, pengembang dan operator terminal kelas dunia Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Koja Container Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok.
(ven)