Kinerja Ekspor Dorong Pertumbuhan Sektor Pertanian Kuartal III/2018

Selasa, 06 November 2018 - 07:01 WIB
Kinerja Ekspor Dorong Pertumbuhan Sektor Pertanian Kuartal III/2018
Kinerja Ekspor Dorong Pertumbuhan Sektor Pertanian Kuartal III/2018
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III/2018 mencapai 5,17% (year on year/yoy). BPS menyebutkan sektor pertanian turut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan tersebut.

Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat mencapai 3,62% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, bila dibandingkan kuartal sebelumnya, pertumbuhan sektor ini mencapai 3,18%. Subsektor hortikultura mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 7,85% (yoy)yang ditengarai didorong oleh peningkatkan ekspor subsektor ini.

"Meningkatnya permintaan luar negeri berdampak positif terhadap pertumbuhan tanaman hortikultura," ungkap Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangan pers, Senin (5/11) lalu.

Subsektor peternakan juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan positif sektor pertanian. Dibandingkan tahun sebelumnya, peternakan tumbuh sebesar 5,12%. Kontribusi peternakan ditengarai karena meningkatnya permintaan hewan kurban pada hari raya Idul Adha.

Selain itu, pertanian juga turut berperan dalam pertumbuhan positif sektor industri pengolahan untuk makanan dan minuman. Industri pengolahan tumbuh sebesar 4,33%, sementara subsektor industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 8,10% (yoy) dan 3,45% dibanding kuartal sebelumnya. Pertumbuhan positif ini didorong oleh peningkatan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Terkait kontribusi ekspor pertanian, terutama komoditas hortikultura, terhadap pertumbuhan sektor pertanian pada kuartal III, Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus menggenjot kinerja ekspor pertanian. Ditjen Hortikultura diketahui menargetkan ekspor tahun 2018 untuk komoditas-komoditas hortikultura mencapai Rp2,23 miliar. Produk hortikultura yang diminati pasar luar negeri antara lain tanaman hias, manggis, salak, dan bawang merah.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran mengungkapkan bahwa ekspor pertanian perlu digiatkan dengan tujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi bangsa, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih, kata Amran, potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.

"Ini adalah perintah Presiden. Negara kita atau pertumbuhan ekonomi bisa bangkit karena dua hal, yaitu ekspor dan investasi. Ke depan, dua hal ini kita dorong terus," ungkap Amran dalam siaran pers, Selasa (6/11/2018).

Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro menyebutkan pihaknya memproyeksi adanya peningkatan nilai ekspor tahun ini hingga 24%. Ekspor tahun ini diperkirakan mencapai Rp499,30 triliun. "Hingga bulan September 2018, nilai ekspor pertanian sudah mencapai Rp330 triliun," tuturnya.

Peningkatan ekspor di bidang pertanian juga salah satunya disebabkan oleh banyaknya pengusaha di Tanah Air yang mulai melakukan ekspor, terutama di sektor hortikultura. "Saat ini banyak sekali para pengusaha yang dulunya bukan eksportir berlomba-lomba sekarang menjadi eksportir pertanian, terutama di sektor hortikultura meningkat sekali," tambah Syukur.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7996 seconds (0.1#10.140)