Menaker: Jumlah Pengangguran di Level Terendah Sejak Reformasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri mengklaim bahwa jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun ini berada di level terendah sejak masa reformasi. Pada tahun ini, jumlah pengangguran di Indonesia turun 40.000 orang menjadi hanya sekitar 7 juta orang.
Dia mengatakan, capaian tersebut sejatinya masih belum sesuai harapan. Namun, harus diakui bahwa tren pengangguran di Tanah Air terus mengalami penurunan.
"Makanya selalu saya katakan, ini angka pengangguran paling rendah sejak Indonesia reformasi. Baik dilihat per Februari atau Agustus," katanya dalam sebuah diskusi di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Dia menyebutkan, jumlah pengangguran di pedesaan saat ini memang meningkat sekitar 0,03%. Menurutnya, hal tersebut salah satunya karena banyak pekerja di pedesaan yang bekerja di sektor pertanian yang tentunya bergantung pada musim panen.
"Mereka banyak yang bergantung pada musim tanam dan panen. Agustus situasinya agak berbeda karena belum memasuki masa panen," imbuh dia.
Hanif meyakini, peningkatan jumlah pengangguran di pedesaan ini bukan situasi yang permanen. Terlebih, pemerintah telah melakukan intervensi dengan menggelontorkan dana desa.
"Kita percaya, intervensi dana desa sangat membantu pertahanan perluasan pekerjaan di desa. SItuasi pengangguran meningkat di desa ini bukan permanen. Saat musim panen tiba dan harga komoditas meningakt itu akan menurun lagi," tandasnya.
Dia mengatakan, capaian tersebut sejatinya masih belum sesuai harapan. Namun, harus diakui bahwa tren pengangguran di Tanah Air terus mengalami penurunan.
"Makanya selalu saya katakan, ini angka pengangguran paling rendah sejak Indonesia reformasi. Baik dilihat per Februari atau Agustus," katanya dalam sebuah diskusi di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Dia menyebutkan, jumlah pengangguran di pedesaan saat ini memang meningkat sekitar 0,03%. Menurutnya, hal tersebut salah satunya karena banyak pekerja di pedesaan yang bekerja di sektor pertanian yang tentunya bergantung pada musim panen.
"Mereka banyak yang bergantung pada musim tanam dan panen. Agustus situasinya agak berbeda karena belum memasuki masa panen," imbuh dia.
Hanif meyakini, peningkatan jumlah pengangguran di pedesaan ini bukan situasi yang permanen. Terlebih, pemerintah telah melakukan intervensi dengan menggelontorkan dana desa.
"Kita percaya, intervensi dana desa sangat membantu pertahanan perluasan pekerjaan di desa. SItuasi pengangguran meningkat di desa ini bukan permanen. Saat musim panen tiba dan harga komoditas meningakt itu akan menurun lagi," tandasnya.
(fjo)