IPC Panjang Terapkan Digitalisasi Pelayanan Pelabuhan
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melalui Indonesia Port Corporation (IPC) Panjang melakukan langkah menuju pelabuhan berbasis digitalisasi. Program ini telah membuat semua sistem pengelolaan pelabuhan terintegrasi menjadi satu.
Hal tersebut ditandai dengan peresmian Gedung Integrated Port Service dan "Go Live" Non-Peti Kemas Terminal Operating System (NPK TOS). Ini merupakan program berbasis Terminal Basic Transformation and Sustainability Phase untuk menstandarisasi pelayanan barang, peningkatan kualitas data serta peningkatan keamanan barang. NPK TOS dibangun untuk mendukung kegiatan pelayanan mulai dari kegiatan perencanaan, pengendalian, kegiatan bongkar muat serta controlling.
General Manager IPC Panjang, Drajat Sulistyo, menyebutkan dengan adanya Gedung Integrated Port Service dan implementasi NPK TOS merupakan suatu langkah awal IPC Panjang menuju pelabuhan berbasis digital.
"Ini sejalan dengan visi IPC yaitu menjadi operator pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan. Saya atas nama pribadi dan manajemen mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh awak IPC Panjang sehingga gedung ini bisa terbangun," ujar Drajat, dalam siaran pers, Kamis (8/11/2018).
Dia berharap digitalisasi ini mampu membantu kegiatan operasional di Pelabuhan Panjang. Dia yakin Pelabuhan Panjang bisa menjadi driving port setelah Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah Pelabuhan Indonesia II.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kerja sama serta dukungannya, kepada semua pihak. Baik di internal maupun stakeholder Pelabuhan Panjang sehingga pelabuhan ini terus bisa berinovasi untuk menuju pelayanan yang prima bagi customer dan untuk Lampung yang lebih baik," kata Drajat.
Sementara itu, Deputy General Manager Komersial IPC Panjang, Syaifuddin Tanjung, menyatakan digitalisasi ini adalah wujud sinergitas IPC Panjang dengan sejumlah anak perusahaan.
"Untuk mewujudkannya IPC Panjang membangun Unit Pelayanan Terpadu yaitu Gedung Integrated Port Service yang merupakan pusat pelayanan dan monitoring kegiatan pelayanan kepelabuhanan dengan pola sinergi anak perusahaan dan sentralisasi activity dan reporting kegiatan di Pelabuhan Panjang," ujar Syaifuddin.
Hal tersebut ditandai dengan peresmian Gedung Integrated Port Service dan "Go Live" Non-Peti Kemas Terminal Operating System (NPK TOS). Ini merupakan program berbasis Terminal Basic Transformation and Sustainability Phase untuk menstandarisasi pelayanan barang, peningkatan kualitas data serta peningkatan keamanan barang. NPK TOS dibangun untuk mendukung kegiatan pelayanan mulai dari kegiatan perencanaan, pengendalian, kegiatan bongkar muat serta controlling.
General Manager IPC Panjang, Drajat Sulistyo, menyebutkan dengan adanya Gedung Integrated Port Service dan implementasi NPK TOS merupakan suatu langkah awal IPC Panjang menuju pelabuhan berbasis digital.
"Ini sejalan dengan visi IPC yaitu menjadi operator pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan. Saya atas nama pribadi dan manajemen mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh awak IPC Panjang sehingga gedung ini bisa terbangun," ujar Drajat, dalam siaran pers, Kamis (8/11/2018).
Dia berharap digitalisasi ini mampu membantu kegiatan operasional di Pelabuhan Panjang. Dia yakin Pelabuhan Panjang bisa menjadi driving port setelah Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah Pelabuhan Indonesia II.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kerja sama serta dukungannya, kepada semua pihak. Baik di internal maupun stakeholder Pelabuhan Panjang sehingga pelabuhan ini terus bisa berinovasi untuk menuju pelayanan yang prima bagi customer dan untuk Lampung yang lebih baik," kata Drajat.
Sementara itu, Deputy General Manager Komersial IPC Panjang, Syaifuddin Tanjung, menyatakan digitalisasi ini adalah wujud sinergitas IPC Panjang dengan sejumlah anak perusahaan.
"Untuk mewujudkannya IPC Panjang membangun Unit Pelayanan Terpadu yaitu Gedung Integrated Port Service yang merupakan pusat pelayanan dan monitoring kegiatan pelayanan kepelabuhanan dengan pola sinergi anak perusahaan dan sentralisasi activity dan reporting kegiatan di Pelabuhan Panjang," ujar Syaifuddin.
(ven)