Demi Ekonomi RI, Sri Mulyani Minta Ngerem Liburan ke Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta, masyarakat mengerem liburan ke luar negeri dan menyarankan memilih wisata dalam negeri demi menjaga ekonomi Indonesia. Lebih lanjut, Ia menekankan pentingnya meningkatkan devisa dalam menjaga fundamental ekonomi Indonesia serta menguatkan rupiah sampai akhir tahun.
"Saya yakin akhir tahun ini sudah pikirkan mau kemana. Moga-moga tidak mengeluarkan devisa. Most likely mengeluarkan (devisa). Itu tourism ke luar negeri dibandingkan ke dalam," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Dia pun mengungkapkan, situasi perekonomian global sedang tidak ramah saat ini. Pemerintah cenderung berhati-hati dalam membuat kebijakan sehingga dapat menjaga fondasi perekonomian yang tetap kuat, salah satunya diklaim terlihat dari transaksi berjalan yang sehat dan seimbang.
"Hal-hal yang bisa mengenerate devisa seperti pariwisata, ekspor dan kalau kita buka investasi. Kemudian datanglah capital inflow, sehingga bisa menekan impor yang terus meningkat," jelasnya.
Ia mengakui, aktivitas yang mengeluarkan devisa pasti ada. Maka untuk aktivitas yang mengeluarkan devisa harus diseimbangkan Indonesia kedepannya. Selain itu, mantan Direktur Bank Dunia itu mendorong agar dapat mengelola keuangan dengan baik. Apalagi ketika teknologi sudah jauh berkembang, fasilitas komunikasi bisa dimanfaatkan dalam mengelola keuangan
"Seseorang yang dekat di hatimu, yang mempengaruhi perasaan dan pikiran, walaupun kalian jauh, dia akan terasa selalu ada. Jadi beri true connection sama semua orang yang kamu sayang, hal itu bisa kita contohkan dalam mengelola keuangan," jelasnya.
"Saya yakin akhir tahun ini sudah pikirkan mau kemana. Moga-moga tidak mengeluarkan devisa. Most likely mengeluarkan (devisa). Itu tourism ke luar negeri dibandingkan ke dalam," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Dia pun mengungkapkan, situasi perekonomian global sedang tidak ramah saat ini. Pemerintah cenderung berhati-hati dalam membuat kebijakan sehingga dapat menjaga fondasi perekonomian yang tetap kuat, salah satunya diklaim terlihat dari transaksi berjalan yang sehat dan seimbang.
"Hal-hal yang bisa mengenerate devisa seperti pariwisata, ekspor dan kalau kita buka investasi. Kemudian datanglah capital inflow, sehingga bisa menekan impor yang terus meningkat," jelasnya.
Ia mengakui, aktivitas yang mengeluarkan devisa pasti ada. Maka untuk aktivitas yang mengeluarkan devisa harus diseimbangkan Indonesia kedepannya. Selain itu, mantan Direktur Bank Dunia itu mendorong agar dapat mengelola keuangan dengan baik. Apalagi ketika teknologi sudah jauh berkembang, fasilitas komunikasi bisa dimanfaatkan dalam mengelola keuangan
"Seseorang yang dekat di hatimu, yang mempengaruhi perasaan dan pikiran, walaupun kalian jauh, dia akan terasa selalu ada. Jadi beri true connection sama semua orang yang kamu sayang, hal itu bisa kita contohkan dalam mengelola keuangan," jelasnya.
(akr)