BNI Kucurkan Kredit Sindikasi ke PLN Rp 1,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan kredit sindikasi pembiayaan untuk program kelistrikan 35.000 mega watt (MW) sebesar Rp1,1 triliun. Kredit sindikasi yang nilai totalnya mencapai Rp 4,5 triliun ini untuk proyek transmisi dan gardu induk Jawa bagian tengah milik PLN.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, program 35.000 MW untuk Proyek Transmisi dan Gardu Induk Jawa Bagian Tengah ini memiliki total nilai proyek sebesar Rp 5,4 triliun dan mendapatkan Penjaminan Pemerintah. "Dalam pembiayaan sindikasi ini, BNI berperan sebagai joint Mandated Lead Arranger, and Bookrunners (JMLAB)," kata Putrama di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurut dia, perseroan tidak hanya mendukung proyek-proyek infrastruktur jalan tol, melainkan infrastruktur non-fisik seperti listrik. Dukungan tersebut juga sejalan dengan target rasio elektrifikasi yang hampir mencapai 100% pada tahun 2022 mendatang.
Proyek Transmisi dan Gardu Induk ini terdiri atas pembangunan Transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV, dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV. Setelah seluruh proyek ini tuntas maka diharapkan akan semakin mendekatkan Indonesia terhadap pasokan listrik 35.000 MW, sehingga Target Rasio Elektrifikasi sebesar 99% pada tahun 2022 dapat dikejar.
Adpaun sampai saat ini, progress proyek tersebut sudah mencapai 39,3% dari nilai proyek. "Segala fasilitas yang telah diberikan oleh BNI pada PLN digunakan untuk proyek yang mendapatkan Penjaminan Pemerintah dan juga Pinjaman yang bersifat Coporate Loan," paparnya.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, program 35.000 MW untuk Proyek Transmisi dan Gardu Induk Jawa Bagian Tengah ini memiliki total nilai proyek sebesar Rp 5,4 triliun dan mendapatkan Penjaminan Pemerintah. "Dalam pembiayaan sindikasi ini, BNI berperan sebagai joint Mandated Lead Arranger, and Bookrunners (JMLAB)," kata Putrama di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurut dia, perseroan tidak hanya mendukung proyek-proyek infrastruktur jalan tol, melainkan infrastruktur non-fisik seperti listrik. Dukungan tersebut juga sejalan dengan target rasio elektrifikasi yang hampir mencapai 100% pada tahun 2022 mendatang.
Proyek Transmisi dan Gardu Induk ini terdiri atas pembangunan Transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV, dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV. Setelah seluruh proyek ini tuntas maka diharapkan akan semakin mendekatkan Indonesia terhadap pasokan listrik 35.000 MW, sehingga Target Rasio Elektrifikasi sebesar 99% pada tahun 2022 dapat dikejar.
Adpaun sampai saat ini, progress proyek tersebut sudah mencapai 39,3% dari nilai proyek. "Segala fasilitas yang telah diberikan oleh BNI pada PLN digunakan untuk proyek yang mendapatkan Penjaminan Pemerintah dan juga Pinjaman yang bersifat Coporate Loan," paparnya.
(akr)