Inovasi dan Kualitas Pelayanan JNE Memajukan UMKM Pebisnis Lokal
A
A
A
JAKARTA - Inovasi dan strategi kolaborasi berkelanjutan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di era digitalisasi dan e-commerce berperan penting atas semakin bertumbuhnya local hero Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh pelosok Indonesia. Beragam gebrakan JNE yang tiada henti melakukan inovasi dan kolaborasi dalam industri logistik di Tanah Air sangat membantu usaha para local hero UMKM untuk memajukan perekonomian di daerah masing-masing.
Nah, salah satu local hero UMKM yang merasakan langsung manfaat inovasi dan kolaborasi berkelanjutan JNE di era e-commerce ini adalah Alfiah Indasah. Ibu rumah tangga yang kini sukses menjadi pebisnis lokal ini mengaku usaha UMKM miliknya semakin maju dengan kehadiran JNE yang membantu dalam pengiriman ekspres dan logistik. ’’JNE sangat membantu memajukan UMKM saya dalam pengiriman pesanan online ke luar kota maupun luar pulau,’’kata wanita yang akrab dipanggil Iin kepada SINDONEWS.
Sejak kali pertama mengenal dan memakai jasa pengiriman JNE pada 2010, kata Iin, UMKM miliknya di bidang fashion dan bawang goreng terus bertumbuh pesat. Selama delapan tahun terakhir, membanjirnya order pakaian dan bawang goreng dari seluruh Indonesia membuat pemilik UMKM Nurfa ini tenang dengan kehadiran JNE yang setiap saat membantunya dalam pengiriman ekspres dan logistik.
’’Saya sangat puas dengan kualitas pelayanan JNE. Kehadiran JNE membuat usaha UMKM saya semakin berkembang pesat. Barang cepat sampai dan ekspedisi JNE bertanggung jawab. Pernah barang yang kami kirim nyasar ke rumah orang lain karena nomor rumahnya sama, kurir JNE mau mengambil barang tersebut dan dikirim ke rumah pemesan,’’ungkap Iin yang pernah menjadi guru SD ini.
Kesuksesan sebagai local hero UMKM membuat dia terpanggil untuk berbagi ilmu kepada masyarakat yang ingin mengubah nasibnya. Di tengah kesibukan menjalankan UMKM miliknya, dia kini menjadi praktisi UMKM yang memberikan pelatihan hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia. Nah, saat memberikan pelatihan di desa, dia mendapatkan input dari masyarakat yang terkendala pengiriman barang.
’’Saya membina beberapa UMKM di desa-desa. Namun, kurang luasnya jasa ekspedisi di desa-desa sering menghambat pengiriman barang produksi UMKM masyarakat. Karena itu, saya berharap JNE lebih memperbanyak cabangnya agar terjangkau UMKM hingga pelosok desa,’’pintanya.
Tak lupa, dia juga menitipkan pesan kepada JNE agar terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar semakin menjadi pilihan masyarakat pelaku UMKM dalam urusan pengiriman ekspres dan logistik. ’’Selain memperbanyak cabang JNE di pelosok desa, saya berharap ongkos kirim JNE untuk ke luar pulau bisa lebih murah agar UMKM bisa bersaing,’’harapnya.
Harapan Iin sebagai local hero UMKM ini sejalan dengan semangat JNE yang mengusung Connecting Happiness. Spirit Connecting Happiness menjadi senjata JNE dalam memberikan pelayanan ekspres dan logistik terbaik bagi pelanggan setianya. Perusahaan yang dipimpin oleh Presiden Direktur Mohammad Feriadi ini tidak hanya menawarkan kecepatan, ketepatan, dan keamanan bagi kiriman tapi memberikan nilai tambah yang memudahkan pelanggan. ’’Kebahagiaan dan kepuasan pelanggan adalah prioritas bagi kami di JNE,’’tutur Feriadi.
Dia mengungkapkan dua kunci utama sukses JNE dalam memenangi persaingan dalam industri logistik adalah inovasi dan kualitas pelayanan. ’’Kita harus terus membuat inovasi dan ide kreatif. Selain itu, menjaga kepuasan pelanggan sangat penting. Ini membuat pelanggan percaya jika barangnya dikirim tepat waktu dan sesuai tujuan. Ini akan membuat pelanggan kembali datang ke JNE. Yang kita bangun saat ini adalah good customer experience,’’paparnya.
Selain inovasi dan kualitas pelayanan, kunci JNE tetap menjadi pilihan masyarakat dalam persaingan adalah harga yang kompetitif. Menurutnya, produsen harus jeli melihat kondisi pasar sehingga mampu membuat harga kompetitif yang menguntungkan.
Berbicara jaringan JNE, Feriadi mengungkapkan bahwa pihaknya terus memperluas jaringan ke seluruh kota di Indonesia yang saat ini mencapai 6.000 lokasi lebih. Feriadi menargetkan menambah jumlah gerai JNE antara 10%-15% setiap tahunnya. Langkah strategis ini dalam rangka menambah kapabilitas perusahaan. Harapannya, kata dia, dengan semakin banyaknya gerai memudahkan pelaku UMKM melakukan transaksi produk ke semua wilayah di Indonesia, bahkan mancanegara.
Hingga saat ini, sebanyak 150 lokasi gerai JNE terkoneksi online dengan mengandalkan sistem dan akses informasi yang efektif bagi pelanggan setianya dalam mengetahui status pengiriman paket atau dokumen. Terkait hal ini, JNE membuat inovasi berupa JNE Loyality Card (JLC) berbasis data pelanggan. Dari JLC inilah akan diketahui kebiasaan para pelanggan setianya dalam mengirimkan barang sekaligus bagaimana melayani sesuai kebutuhan.
Sebelumnya, JNE menjalin kolaborasi dengan e-commerce maupun marketplace dalam peran penyelenggara logistik dalam mendorong perekonomian lokal termasuk UMKM di Tanah Air. Kerja sama itu dilakukan JNE dengan Tokopedia untuk pembayaran JNE-Tokopedia Payment. Tak hanya toko online, JNE juga menggandeng Traveloka, platform online booking untuk perjalanan dan gaya hidup. Program ini memudahkan pelaku UMKM dalam bertransaksi secara digital.
JNE sebagai perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik yang sudah 27 tahun melayani pelanggan setianya terbukti sukses membangun jaringan fisik dan virtual secara Nasional. Jadi, tidak mengherankan jika JNE menjadi pilihan utama bagi para pelaku UMKM dan e-commerce di Indonesia.
Di sisi lain, JNE sukses membina serta menginisiasi berbagai kegiatan yang mendorong UMKM Indonesia untuk bertahan dalam persaingan di era e-commerce, baik di pasar domestik maupun Internasional. JNE dinilai sebagai perusahaan yang turut hadir di tengah masyarakat dan membantu meningkatkan perekonomian rakyat dengan berbagai program pengembangan UMKM di era digitalisasi.
Dan, terobosan terbaru JNE adalah rencana mengoperasikan Mega Hub pada 2019. Mega Hub atau mesin sorting center berteknologi canggih yang menelan investasi Rp500 miliar itu diharapkan bisa membantu proses sortir dan pengiriman barang 6.000 gerai JNE di seluruh Indonesia sekaligus mengatasi ledakan kiriman ekspres dan logistik dari konsumen e-commerce dan UMKM.
Diharapkan, Mega Hub ini mampu mengakomodasi 30 juta paket per bulan atau 1 juta per hari, yang berarti sama dengan 48.000 paket per jam. Bermodal kapasitas besar, JNE siap mengantisipasi ledakan pengiriman paket e-commerce dan UMKM ke pelosok Indonesia hingga mancanegara.
Nah, salah satu local hero UMKM yang merasakan langsung manfaat inovasi dan kolaborasi berkelanjutan JNE di era e-commerce ini adalah Alfiah Indasah. Ibu rumah tangga yang kini sukses menjadi pebisnis lokal ini mengaku usaha UMKM miliknya semakin maju dengan kehadiran JNE yang membantu dalam pengiriman ekspres dan logistik. ’’JNE sangat membantu memajukan UMKM saya dalam pengiriman pesanan online ke luar kota maupun luar pulau,’’kata wanita yang akrab dipanggil Iin kepada SINDONEWS.
Sejak kali pertama mengenal dan memakai jasa pengiriman JNE pada 2010, kata Iin, UMKM miliknya di bidang fashion dan bawang goreng terus bertumbuh pesat. Selama delapan tahun terakhir, membanjirnya order pakaian dan bawang goreng dari seluruh Indonesia membuat pemilik UMKM Nurfa ini tenang dengan kehadiran JNE yang setiap saat membantunya dalam pengiriman ekspres dan logistik.
’’Saya sangat puas dengan kualitas pelayanan JNE. Kehadiran JNE membuat usaha UMKM saya semakin berkembang pesat. Barang cepat sampai dan ekspedisi JNE bertanggung jawab. Pernah barang yang kami kirim nyasar ke rumah orang lain karena nomor rumahnya sama, kurir JNE mau mengambil barang tersebut dan dikirim ke rumah pemesan,’’ungkap Iin yang pernah menjadi guru SD ini.
Kesuksesan sebagai local hero UMKM membuat dia terpanggil untuk berbagi ilmu kepada masyarakat yang ingin mengubah nasibnya. Di tengah kesibukan menjalankan UMKM miliknya, dia kini menjadi praktisi UMKM yang memberikan pelatihan hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia. Nah, saat memberikan pelatihan di desa, dia mendapatkan input dari masyarakat yang terkendala pengiriman barang.
’’Saya membina beberapa UMKM di desa-desa. Namun, kurang luasnya jasa ekspedisi di desa-desa sering menghambat pengiriman barang produksi UMKM masyarakat. Karena itu, saya berharap JNE lebih memperbanyak cabangnya agar terjangkau UMKM hingga pelosok desa,’’pintanya.
Tak lupa, dia juga menitipkan pesan kepada JNE agar terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar semakin menjadi pilihan masyarakat pelaku UMKM dalam urusan pengiriman ekspres dan logistik. ’’Selain memperbanyak cabang JNE di pelosok desa, saya berharap ongkos kirim JNE untuk ke luar pulau bisa lebih murah agar UMKM bisa bersaing,’’harapnya.
Harapan Iin sebagai local hero UMKM ini sejalan dengan semangat JNE yang mengusung Connecting Happiness. Spirit Connecting Happiness menjadi senjata JNE dalam memberikan pelayanan ekspres dan logistik terbaik bagi pelanggan setianya. Perusahaan yang dipimpin oleh Presiden Direktur Mohammad Feriadi ini tidak hanya menawarkan kecepatan, ketepatan, dan keamanan bagi kiriman tapi memberikan nilai tambah yang memudahkan pelanggan. ’’Kebahagiaan dan kepuasan pelanggan adalah prioritas bagi kami di JNE,’’tutur Feriadi.
Dia mengungkapkan dua kunci utama sukses JNE dalam memenangi persaingan dalam industri logistik adalah inovasi dan kualitas pelayanan. ’’Kita harus terus membuat inovasi dan ide kreatif. Selain itu, menjaga kepuasan pelanggan sangat penting. Ini membuat pelanggan percaya jika barangnya dikirim tepat waktu dan sesuai tujuan. Ini akan membuat pelanggan kembali datang ke JNE. Yang kita bangun saat ini adalah good customer experience,’’paparnya.
Selain inovasi dan kualitas pelayanan, kunci JNE tetap menjadi pilihan masyarakat dalam persaingan adalah harga yang kompetitif. Menurutnya, produsen harus jeli melihat kondisi pasar sehingga mampu membuat harga kompetitif yang menguntungkan.
Berbicara jaringan JNE, Feriadi mengungkapkan bahwa pihaknya terus memperluas jaringan ke seluruh kota di Indonesia yang saat ini mencapai 6.000 lokasi lebih. Feriadi menargetkan menambah jumlah gerai JNE antara 10%-15% setiap tahunnya. Langkah strategis ini dalam rangka menambah kapabilitas perusahaan. Harapannya, kata dia, dengan semakin banyaknya gerai memudahkan pelaku UMKM melakukan transaksi produk ke semua wilayah di Indonesia, bahkan mancanegara.
Hingga saat ini, sebanyak 150 lokasi gerai JNE terkoneksi online dengan mengandalkan sistem dan akses informasi yang efektif bagi pelanggan setianya dalam mengetahui status pengiriman paket atau dokumen. Terkait hal ini, JNE membuat inovasi berupa JNE Loyality Card (JLC) berbasis data pelanggan. Dari JLC inilah akan diketahui kebiasaan para pelanggan setianya dalam mengirimkan barang sekaligus bagaimana melayani sesuai kebutuhan.
Sebelumnya, JNE menjalin kolaborasi dengan e-commerce maupun marketplace dalam peran penyelenggara logistik dalam mendorong perekonomian lokal termasuk UMKM di Tanah Air. Kerja sama itu dilakukan JNE dengan Tokopedia untuk pembayaran JNE-Tokopedia Payment. Tak hanya toko online, JNE juga menggandeng Traveloka, platform online booking untuk perjalanan dan gaya hidup. Program ini memudahkan pelaku UMKM dalam bertransaksi secara digital.
JNE sebagai perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik yang sudah 27 tahun melayani pelanggan setianya terbukti sukses membangun jaringan fisik dan virtual secara Nasional. Jadi, tidak mengherankan jika JNE menjadi pilihan utama bagi para pelaku UMKM dan e-commerce di Indonesia.
Di sisi lain, JNE sukses membina serta menginisiasi berbagai kegiatan yang mendorong UMKM Indonesia untuk bertahan dalam persaingan di era e-commerce, baik di pasar domestik maupun Internasional. JNE dinilai sebagai perusahaan yang turut hadir di tengah masyarakat dan membantu meningkatkan perekonomian rakyat dengan berbagai program pengembangan UMKM di era digitalisasi.
Dan, terobosan terbaru JNE adalah rencana mengoperasikan Mega Hub pada 2019. Mega Hub atau mesin sorting center berteknologi canggih yang menelan investasi Rp500 miliar itu diharapkan bisa membantu proses sortir dan pengiriman barang 6.000 gerai JNE di seluruh Indonesia sekaligus mengatasi ledakan kiriman ekspres dan logistik dari konsumen e-commerce dan UMKM.
Diharapkan, Mega Hub ini mampu mengakomodasi 30 juta paket per bulan atau 1 juta per hari, yang berarti sama dengan 48.000 paket per jam. Bermodal kapasitas besar, JNE siap mengantisipasi ledakan pengiriman paket e-commerce dan UMKM ke pelosok Indonesia hingga mancanegara.
(aww)