Telur hingga Wisata, Amman Mineral Berdayakan Potensi Ekonomi Lokal
A
A
A
SUMBAWA BARAT - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mendorong kemandirian masyarakat sekitar tambang melalui pengembangan usaha ekonomi yang berkelanjutan dalam program tanggung jawab sosialnya. Untuk itu, perusahaan fokus pada pengembangan potensi sumber daya lokal agar lebih bernilai tambah dengan pasar yang lebih luas.
Head of Corporate Communications Amman Mineral Anita Avianty mengatakan, program ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan pengembangan kewirausahaan berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam dua tahun implementasinya, jelas dia, Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Amman Mineral telah mengembangkan 15 jenis komoditas usaha, mulai dari agribisnis seperti peternakan ayam petelur, budidaya lebah trigona, ikan lele, udang vaname dan rumput laut, sampai dengan pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK) seperti gula aren, mie jagung, minyak lala hingga revitalisasi Pantai Jelenga sebagai kawasan destinasi wisata.
"Kami berharap program-program ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan membantu percepatan ekonomi Sumbawa Barat," ujarnya di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Jumat (16/11/2018).
Untuk itu, lanjut dia, Amman Mineral juga memberikan program pembinaan berupa pelatihan dan pendampingan. Program pembinaan ini dilakukan secara komprehensif dan disesuai dengan karakteristik masing-masing usaha untuk memastikan tepat sasaran dan mampu menumbuhkan kemandirian bagi para wirausaha lokal yang menjadi binaan.
Hingga saat ini, PPM Amman Mineral telah diimplementasikan di 20 desa dan melibatkan 22 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan total penerima manfaat kurang lebih 304 kepala keluarga (KK) di wilayah Tambang Batu Hijau dan sekitarnya.
Salah satu mitra penerima PPM Amman mineral adalah KUB Ayam Petelur Tongo. Deni, ketua KUB tersebut mengatakan, dari bantuan 1.000 ekor ayam serta kandang yang disediakan AMNT, saat ini kelompoknya mampu menghasilkan sekitar 780 butir telur per hari. Dengan jumlah produksi tersebut, kata dia, KUB yang beranggotakan 5 kepala keluarga (KK) tersebut mampu meraup keuntungan bersih sekitar Rp9 juta per bulan.
Binaan AMNT lainnya, KUB Jalit Lestari, menerima pelatihan dan bantuan peralatan untuk memproduksi gula aren dalam kemasan modern. Kendati pemasaran produknya saat ini masih terbatas di Sumbawa serta Lombok, nilai tambah yang diciptakan cukup signifikan.
"Kita jual di harga Rp22.000 per kemasan 200 gram, itu jauh lebih tinggi dibanding kalau kita hanya menjual aren dalam bentuk tradisional," tutur Ketua KUB Jalit Lestari Denis Suwenda.
Sedangkan penerima bantuan PPM di bidang pariwisata Jibrata Utama Arsyah mengatakan, berkat CSR Amman Mineral kini masyarakat sekitar Pantai Jelenga, Kecamatan Djereweh, dapat memanfaatkan potensi keindahan alam yang dimilikinya untuk kesejahteraan bersama.
Bantuan dari Amman Mineral digunakan Kelompok Sadar Wisata Alam Asri yang diketuainya untuk membangun cafe, camping ground, bungalow, serta perahu dan peralatan snorkeling. Dengan fasilitas-fasilitas itu, kata dia, makin banyak wisatawan, lokal maupun mancanegara, yang datang ke destinasi wisata tersebut. Jibrata optimistis, ke depan destinasi wisata yang dikelola desa dan kelompoknya tersebut akan semakin maju. "Pelan-pelan kami ingin menambah fasilitas di tempat ini," ujarnya.
Terkait dengan itu, Anita menyampaikan apresiasi serta terima kasih kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah yang telah memberikan dukungan dan arahan terhadap program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Amman Mineral.
"Begitu banyak sumber daya lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sarana atau alat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Namun demikian kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi yang ada merupakan faktor penentu keberhasilan dalam setiap program pengembangan masyarakat," tuturnya.
Head of Corporate Communications Amman Mineral Anita Avianty mengatakan, program ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan pengembangan kewirausahaan berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam dua tahun implementasinya, jelas dia, Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Amman Mineral telah mengembangkan 15 jenis komoditas usaha, mulai dari agribisnis seperti peternakan ayam petelur, budidaya lebah trigona, ikan lele, udang vaname dan rumput laut, sampai dengan pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK) seperti gula aren, mie jagung, minyak lala hingga revitalisasi Pantai Jelenga sebagai kawasan destinasi wisata.
"Kami berharap program-program ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan membantu percepatan ekonomi Sumbawa Barat," ujarnya di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Jumat (16/11/2018).
Untuk itu, lanjut dia, Amman Mineral juga memberikan program pembinaan berupa pelatihan dan pendampingan. Program pembinaan ini dilakukan secara komprehensif dan disesuai dengan karakteristik masing-masing usaha untuk memastikan tepat sasaran dan mampu menumbuhkan kemandirian bagi para wirausaha lokal yang menjadi binaan.
Hingga saat ini, PPM Amman Mineral telah diimplementasikan di 20 desa dan melibatkan 22 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan total penerima manfaat kurang lebih 304 kepala keluarga (KK) di wilayah Tambang Batu Hijau dan sekitarnya.
Salah satu mitra penerima PPM Amman mineral adalah KUB Ayam Petelur Tongo. Deni, ketua KUB tersebut mengatakan, dari bantuan 1.000 ekor ayam serta kandang yang disediakan AMNT, saat ini kelompoknya mampu menghasilkan sekitar 780 butir telur per hari. Dengan jumlah produksi tersebut, kata dia, KUB yang beranggotakan 5 kepala keluarga (KK) tersebut mampu meraup keuntungan bersih sekitar Rp9 juta per bulan.
Binaan AMNT lainnya, KUB Jalit Lestari, menerima pelatihan dan bantuan peralatan untuk memproduksi gula aren dalam kemasan modern. Kendati pemasaran produknya saat ini masih terbatas di Sumbawa serta Lombok, nilai tambah yang diciptakan cukup signifikan.
"Kita jual di harga Rp22.000 per kemasan 200 gram, itu jauh lebih tinggi dibanding kalau kita hanya menjual aren dalam bentuk tradisional," tutur Ketua KUB Jalit Lestari Denis Suwenda.
Sedangkan penerima bantuan PPM di bidang pariwisata Jibrata Utama Arsyah mengatakan, berkat CSR Amman Mineral kini masyarakat sekitar Pantai Jelenga, Kecamatan Djereweh, dapat memanfaatkan potensi keindahan alam yang dimilikinya untuk kesejahteraan bersama.
Bantuan dari Amman Mineral digunakan Kelompok Sadar Wisata Alam Asri yang diketuainya untuk membangun cafe, camping ground, bungalow, serta perahu dan peralatan snorkeling. Dengan fasilitas-fasilitas itu, kata dia, makin banyak wisatawan, lokal maupun mancanegara, yang datang ke destinasi wisata tersebut. Jibrata optimistis, ke depan destinasi wisata yang dikelola desa dan kelompoknya tersebut akan semakin maju. "Pelan-pelan kami ingin menambah fasilitas di tempat ini," ujarnya.
Terkait dengan itu, Anita menyampaikan apresiasi serta terima kasih kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah yang telah memberikan dukungan dan arahan terhadap program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Amman Mineral.
"Begitu banyak sumber daya lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sarana atau alat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Namun demikian kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi yang ada merupakan faktor penentu keberhasilan dalam setiap program pengembangan masyarakat," tuturnya.
(fjo)