OJK Jabar Rotasi Pejabat, Ini Tugas Khusus Kepala Baru

Selasa, 20 November 2018 - 10:18 WIB
OJK Jabar Rotasi Pejabat,...
OJK Jabar Rotasi Pejabat, Ini Tugas Khusus Kepala Baru
A A A
BANDUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan rotasi pejabat, menempatkan Triana Gunawan sebagai Kepala OJK Kantor Wilayah 2 Jawa Barat yang baru, menggantikan Sarwono yang telah menjabat sekitar tiga tahun. Sarwono kemudian menempati jabatan baru sebagai Kepala Departemen Organisasi dan Sumber Daya Manusia (DOSM) OJK.

Serah terima jabatan dari Sarwono kepada Triana Gunawan dilakukan di Aula OJK Jabar, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung. Hadir Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, serta pejabat dan perwakilan lembaga keuangan di Jabar.

Menurut Wimboh, sertijab ini adalah proses normal yang biasa dilakukan di lingkungan OJK. Kepala OJK regional secara rutin harus diganti. Mereka biasanya menjabat 2-3 tahun, sebelum menempati posisi baru.

“Setiap pejabat OJK harus dikasih tantangan bari terus. Supaya lebih matang, punya pengalaman banyak, dan saat menduduki posisi tinggi sudah punya pengalaman yang bagus. Pak Sarwono hampir tiga tahun, makanya kami rotasi,” kata Wimboh.

Diketuai, Triana Gunawan adalah pejabat di OJK Jakarta yang lama menjadi pengawas bank. Pernah menjabat kepala human resource selama satu tahun. Sarwono akan kembali ke Jakarta menggantikan posisi Triana.

Ketika ditanya apakah ada tugas khusus bagi pejabat OJK baru, Wimboh mengaku ada beberapa tugas yang harus diselesaikan kepala OJK baru. Yaitu kehadiran OJK di Jabar harus dirasakan denyutnya oleh stakeholder Jabar.

“(Manfaatnya harus dirasakan) oleh gubernur, masyarakat, masyarakat kecil yang perlu support dan bantuan supaya bisa akses ke keuangan. Sehingga finansial inklusif lebih besar lagi. Nasabah yang belum bankable harus dibina. Sehingga usahanya makin baik, dari mikro jadi UKM, dan jadi (bisnis) komersial lebih besar lagi,” beber dia.

Dia pun berpesan kepada kepala OJK yang baru, untuk terus mengedukasi masyarakat. Agar mereka faham akan produk keuangan dan risikonya. Sehingga nanti tidak ada lagi kasus masyarakat tertipu investasi bodong dan lainnya.

“Pengawasan investasi bodong juga harus terus dilakukan. Bila ada masyarakat yang merasa dirugikan, datang ke OJK, kami akan mediasi dan fasilitasi. Kalau ada pelanggaran hukum, akan kami proses,” imbuh dia.

Kepala OJK Kantor Wilayah 2 Jawa Barat Triana Gunawan mengaku, dia akan melanjutkan program sebelumnya yang bagus. Sementara untuk baru, banyak program yang harus dikerjasamakan dengan Pemerintah Provinsi Jabar dan stake holder lainnya.

“Kami siap akselerasi itu. Industri jasa keuangan yang diawasi dan diatur akan kita siapkan untuk dorong peningkatan ekonomi daerah sesuai program pemerintah dan stakeholder,” kata Triana.

Soal investasi bodong, kata dia, OJK memiliki tim waspada investasi. Pihaknya akan menerapkan mekanisme yang ada untuk mengidentifikasi mana yang bodong. Tetapi, kata dia, untuk hal ini perlu peran masyarakat melaporkan bila ada hal mencurigakan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0765 seconds (0.1#10.140)