Laju Rupiah Diperkirakan Masih Kokoh di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah yang melanjutkan tren kenaikannya kembali membuka peluang untuk dapat terus menguat seiring masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, sentimen itu antara lain kenaikan suku bunga acuan BI dan rilis paket kebijakan ekonomi.
Diharapkan sentimen dari dalam negeri masih bertahan positif untuk mendukung keberlanjutan kenaikan rupiah. Meski demikian, juga perlu diperhatikan rendahnya posisi USD juga dapat dimanfaatkan spekulan untuk masuk. "Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.595-Rp14.580/USD. Sementara, pergerakan rupiah kemarin mampu kembali melanjutkan kenaikan. Bahkan kembali ke level Rp14.500/USD. Laju USD yang cenderung stagnan pada perdagangan valas dimanfaatkan rupiah untuk kembali bergerak positif.
"Di sisi lain, seperti yang diberitakan global, Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida menilai perekonomian global mengalami perlambatan akibat isu dalam Eropa dan China," pungkasnya.
Sebelumnya pada awal pekan sebelum liburan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (19/11) ditutup perkasa setelah sempat tertekan pada sesi siang. Kembalinya rupiah ke jalur hijau menyentuh kisaran Rp14.587/USD untuk mengiringi pergerakan stabil dolar AS terhadap mata uang rival lainnya.
Diharapkan sentimen dari dalam negeri masih bertahan positif untuk mendukung keberlanjutan kenaikan rupiah. Meski demikian, juga perlu diperhatikan rendahnya posisi USD juga dapat dimanfaatkan spekulan untuk masuk. "Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.595-Rp14.580/USD. Sementara, pergerakan rupiah kemarin mampu kembali melanjutkan kenaikan. Bahkan kembali ke level Rp14.500/USD. Laju USD yang cenderung stagnan pada perdagangan valas dimanfaatkan rupiah untuk kembali bergerak positif.
"Di sisi lain, seperti yang diberitakan global, Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida menilai perekonomian global mengalami perlambatan akibat isu dalam Eropa dan China," pungkasnya.
Sebelumnya pada awal pekan sebelum liburan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (19/11) ditutup perkasa setelah sempat tertekan pada sesi siang. Kembalinya rupiah ke jalur hijau menyentuh kisaran Rp14.587/USD untuk mengiringi pergerakan stabil dolar AS terhadap mata uang rival lainnya.
(akr)