Outlook Ekonomi 2019, Belanja Negara Masih Tinggi untuk Bayar Utang

Rabu, 21 November 2018 - 15:37 WIB
Outlook Ekonomi 2019, Belanja Negara Masih Tinggi untuk Bayar Utang
Outlook Ekonomi 2019, Belanja Negara Masih Tinggi untuk Bayar Utang
A A A
JAKARTA - Center of Reform on Economics (Core) Indonesia menilai pemerintah perlu memperhatikan belanja pemerintah serta menambah alokasi subsidi pada 2019. Keduanya dilakukan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih ekspansif. Ekonom Core Akhmad Akbar Susamto mengatakan, jika APBN ekspansif maka memiliki dampak ganda yang besar, bukan malah menambah utang.

"Apa yang terjadi pada APBN 2019 kenaikannya dari belanja dialokasikan untuk utang. Kalau pertumbuhan belanja pemerintah termasuk bayar utang 11%, kalau disisihkan (bayar utang) 10%, lebih rendah dari tahun lalu," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Menurut Akbar, belanja negara tahun depan sebesar Rp2.461,1 triliun atau meningkat 11% dibanding perkiraan realisasi tahun ini Rp2.217,2 triliun belum ekspansif. Alokasi untuk berutang masih tinggi jadi penyebabnya. "Belanja kita sekian persen untuk pembayaran utang. Tidak berdampak langsung ke perekonomian, sehingga tidak se-ekspansif yang kita bayangkan," katanya.

Lebih lanjut Ia pun menyayangkan target kenaikan pendapatan pajak sebanyak 10% dan alokasi subsidi justru turun 4%. Dari sisi fiskal dinilainya pemerintah mengurangi pertumbuhan belanja untuk modal, padahal punya efek ganda besar.

"Terakhir baru saja pemerintah keluarkan kebijakan naikkan pajak barang impor untuk kurangi defisit perdagangan. Efeknya tidak besar kalau konsumen mengganti barang itu, sebaliknya berdampak jika mereka beli barang-barang itu," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7384 seconds (0.1#10.140)