LRT City, Tren Baru Hunian Vertikal di Jabodetabek

Rabu, 21 November 2018 - 15:39 WIB
LRT City, Tren Baru...
LRT City, Tren Baru Hunian Vertikal di Jabodetabek
A A A
KEBERADAAN LRT Jabodebek seolah memberikan angin segar bagi industri properti. Hal ini lantaran kawasan yang berada di sisi stasiun LRT akan menjadi primadona. Dengan lokasi yang strategis, kawasan hunian di sisi stasiun LRT akan menjadi pilihan bagi kaum suburban.

Salah satu pengembang yang mengembangkan kawasan properti di sisi stasiun LRT adalah PT Adhi Commuter Properti (ACP). Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini mengembangkan LRT City, kawasan berkonsep transit oriented development, di beberapa titik stasiun LRT Jabodebek.

Kawasan hunian ini akan menjadi solusi bagi kaum suburban yang selama ini setiap hari dihadapkan dengan problem kemacetan. Berkaca dari negara-negara lain, seperti Singapura dan Jepang, hunian yang berlokasi di dekat stasiun LRT menjadi pilihan kaum suburban.

LRT City yang dikembangkan ACP merupakan sebuah kawasan hunian dan komersial yang berlokasi di area yang terintegrasi dan terkoneksi langsung dengan sistem transportasi massal.

Pembangunan LRT City mengusung pendekatan TOD dengan pendekatan pengembangan kota yang bersifat kompak, mengadopsi tata campuran (mixeduse), memaksimalkan penggunaan angkutan massal seperti LRT, bus rapid transit (BRT), dan kereta rel listrik (KRL), serta dilengkapi jaringan pejalan kaki/pesepeda.

Pemilihan lokasi-lokasi apartemen strategis ini akan diincar para pemburu hunian, terutama kalangan usia produktif atau profesional dan eksekutif muda. Lokasi-lokasi apartemen yang dimaksud adalah dekat atau sekitar tempat kerja dan aktivitas harian.

Apartemen di lokasi ini akan semakin naik daun seiring macetnya akses menuju Jakarta dari Bekasi atau Bogor akibat pembangunan infrastruktur. Salah satu proyek yang dikembangkan PT Adhi Commuter Properti adalah LRT City Jaticempaka-Gateway Park yang merupakan proyek kerja sama antara PT Adhi Commuter Properti dan Urban Jakarta Propertindo melalui kerja sama operasi (KSO).

Kawasan yang dikembangkan di sisi stasiun LRT Jatibening Baru ini dikembangkan di lahan seluas 5,2 hektare (ha). Di kawasan yang berada di perbatasan DKI Jakarta dan Bekasi ini, rencananya dikembangkan lima menara apartemen dengan total 3.744 unit.

LRT City Jaticempaka-Gateway Park telah melakukan topping off apartmen t yang merupakan Tower I di kawasan ini dengan tinggi 16 lantai dan terdiri dari 529 unit. LRT City Jaticempaka-Gateway Park dikembangkan dengan menerapkan lima prinsip TOD, yaitu walkable, di mana semua fasilitas kawasan didesain berdekatan dan dapat diakses dengan hanya berjalan kaki.

Lalu, connect, yaitu terhubung langsung dengan stasiun LRT. Shift & Transit, terdapat LRT dan shuttle bus yang disediakan untuk menghubungkan kawasan dengan tujuan/transportasi publik lain. Densify, residential building dikembangkan secara vertikal untuk mengoptimalkan lahan. Mixed use, yaitu adanya perpaduan berbagai fungsi bangunan.

Ibnu Mahmud Junaidi, Project Director LRT City Jaticempaka- Gateway Park, mengatakan, pihaknya mengembangkan kawasan ini tidak hanya untuk hunian, tetapi juga dilengkapi kawasan komersial, baik ruko sebanyak 20 unit, bicycle track, swimming pool, jogging track, park & ride, parking lot, security access, feeder bus, maupun mal.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1524 seconds (0.1#10.140)