Lima Jurus Jasindo Menghadapi Tahun 2019
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) menyiapkan strategi khusus menyambut tantangan tahun 2019. Strategi ini berhubungan dengan transformasi 4.0 yang kini tengah dicanangkan. Menurut Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), Edie Rizliyanto, perusahaan sudah menyiapkan sekitar lima jurus atau poin strategi.
Kelima jurus tersebut adalah: Peningkatan Kompetensi SDM dan Budaya Teknologi, Perluasan Market Share Berkolaborasi dengan Fintech, Peningkatan Brand Image dengan Digital Marketing, Penambahan Produk Korporasi dan Retail, serta Mempermudah Proses Klaim Asuransi.
Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan performa Asuransi Jasindo di tahun depan. Tak hanya itu, perusahaan juga telah menargetkan Premi Bruto pada 2019 sekitar Rp6,2 triliun.
Edie optimis hal itu bisa tercapai karena berpijak pada kesuksesan tahun lalu. Hal ini merujuk dari kinerja perusahaan yang sampai kuartal III alias per September 2018 terus meningkat. Posisi Keuangan (Neraca) Non-Konsolidasi Perusahaan Per 30 September 2018 dengan posisi Aset beserta Liabilitas & Ekuitas sebesar Rp12,757 triliun, naik Rp3,5 triliun dari posisi tahun lalu di bulan yang sama yakni per 30 September 2017.
Edie menambahkan, ada beberapa hal yang dapat dicatat atas Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Perusahaan tersebut, antara lain: investasi per 30 September 2018 sebesar Rp2,919 triliun naik Rp711 miliar dibandingkan September 2017, liabilitas per 30 September 2018 sebesar Rp9,731 miliar naik Rp3,349 trilun dibandingkan September 2017, serta untuk ekuitas per 30 September 2018 sebesar Rp3,026 trilun naik sebesar Rp181 miliar dibandingkan dengan September 2017.
Sedangkan untuk Laporan Laba Rugi, Edie menjelaskan, Premi Bruto Gabungan per 30 September 2018 sebesar Rp3,379 triliun atau 58,18% dari anggaran. "Dan bila dibandingkan dengan September 2017 terdapat kenaikan Rp189 miliar atau sebesar 105,95%," katanya di Hotel Morrisey, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Selanjutnya, untuk Klaim Bruto gabungan Per September 2018 sebesar Rp1,747 triliun atau mencapai 53,4% terhadap anggaran. Dan apabila dibandingkan dengan Agustus 2017, mengalami penurunan klaim sebesar Rp674 miliar," sambungnya.
Hasil Investasi Per 30 September 2018 sebesar Rp139,488 miliar atau 73,04% dari anggaran dan mengalami peningkatan sebesar Rp76,434 miliar atau 221,22% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017.
Edie menambahkan, penyumbang revenue terbesar untuk Perusahaan berasal dari Class of Business (COB) Oil & Gas dan Asuransi Keuangan. Sampai dengan kuartal III (Per September 2018), dalam premi gabungan perusahaan, penyumbang produksi terbesar dari 3 Class of Business (COB) yakni COB Aneka sebesar Rp981,277 miliar, COB Oil & Gas sebesar Rp669,167 miliar dan COB Property sebesar Rp631,755 miliar.
Untuk segmen korporasi sendiri, penyumbang produksi terbesar dari Class of Business (COB) Property dan Oil & Gas. COB Property memperoleh produksi sebesar Rp482,619 miliar dan COB Oil & Gas memperoleh produksi sebesar Rp669,167 miliar.
Sedangkan untuk Segmen Ritel, penyumbang produksi terbesar dari Class of Business (COB) Kendaraan Bermotor dan Aneka. COB KBM memperoleh produksi sebesar Rp470,777 miliar dan COB Aneka memperoleh produksi sebesar Rp936,576 miliar.
Asuransi Jasindo juga akan melakukan aksi korporasi yang fokus pada digitalisasi penggarapan bisnis korporasi dengan pendekatan costumer-focus, intensifikasi dan ekstensifikasi penggarapan bisnis BUMN beserta anak usaha BUMN dan BUMS, fokus optimalisasi channeling bisnis broker dan perbankan korporasi, serta restrukrisasi pengelolaan Key Account Business dengan pendekatan Costumer Focus dan penyederhanaan birokrasi.
Dalam kaitannya dengan penugasan pemerintah yakni Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS), penetapan target 2019 berdasarkan ketentuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, di mana pada saat ini target penentuan untuk tahun 2019 masih menunggu dari Kementerian Pertanian.
Namun, berkaca dari target 2018 yang lalu, target yang ditetapkan adalah kurang lebih untuk AUTP sebesar 1 Juta hektare lahan sawah dan untuk AUTS sebesar 120 ribu ekor sapi. Adapun sampai dengan November 2018, capaian perusahaan untuk AUTP telah mencapai 806.723 Ha. Sedangkan untuk AUTS, sejak tanggal 29 Oktober 2018, target AUTS telah mencapai target 100% atau telah mencapai 120 ribu ekor sapi.
Kelima jurus tersebut adalah: Peningkatan Kompetensi SDM dan Budaya Teknologi, Perluasan Market Share Berkolaborasi dengan Fintech, Peningkatan Brand Image dengan Digital Marketing, Penambahan Produk Korporasi dan Retail, serta Mempermudah Proses Klaim Asuransi.
Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan performa Asuransi Jasindo di tahun depan. Tak hanya itu, perusahaan juga telah menargetkan Premi Bruto pada 2019 sekitar Rp6,2 triliun.
Edie optimis hal itu bisa tercapai karena berpijak pada kesuksesan tahun lalu. Hal ini merujuk dari kinerja perusahaan yang sampai kuartal III alias per September 2018 terus meningkat. Posisi Keuangan (Neraca) Non-Konsolidasi Perusahaan Per 30 September 2018 dengan posisi Aset beserta Liabilitas & Ekuitas sebesar Rp12,757 triliun, naik Rp3,5 triliun dari posisi tahun lalu di bulan yang sama yakni per 30 September 2017.
Edie menambahkan, ada beberapa hal yang dapat dicatat atas Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Perusahaan tersebut, antara lain: investasi per 30 September 2018 sebesar Rp2,919 triliun naik Rp711 miliar dibandingkan September 2017, liabilitas per 30 September 2018 sebesar Rp9,731 miliar naik Rp3,349 trilun dibandingkan September 2017, serta untuk ekuitas per 30 September 2018 sebesar Rp3,026 trilun naik sebesar Rp181 miliar dibandingkan dengan September 2017.
Sedangkan untuk Laporan Laba Rugi, Edie menjelaskan, Premi Bruto Gabungan per 30 September 2018 sebesar Rp3,379 triliun atau 58,18% dari anggaran. "Dan bila dibandingkan dengan September 2017 terdapat kenaikan Rp189 miliar atau sebesar 105,95%," katanya di Hotel Morrisey, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Selanjutnya, untuk Klaim Bruto gabungan Per September 2018 sebesar Rp1,747 triliun atau mencapai 53,4% terhadap anggaran. Dan apabila dibandingkan dengan Agustus 2017, mengalami penurunan klaim sebesar Rp674 miliar," sambungnya.
Hasil Investasi Per 30 September 2018 sebesar Rp139,488 miliar atau 73,04% dari anggaran dan mengalami peningkatan sebesar Rp76,434 miliar atau 221,22% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017.
Edie menambahkan, penyumbang revenue terbesar untuk Perusahaan berasal dari Class of Business (COB) Oil & Gas dan Asuransi Keuangan. Sampai dengan kuartal III (Per September 2018), dalam premi gabungan perusahaan, penyumbang produksi terbesar dari 3 Class of Business (COB) yakni COB Aneka sebesar Rp981,277 miliar, COB Oil & Gas sebesar Rp669,167 miliar dan COB Property sebesar Rp631,755 miliar.
Untuk segmen korporasi sendiri, penyumbang produksi terbesar dari Class of Business (COB) Property dan Oil & Gas. COB Property memperoleh produksi sebesar Rp482,619 miliar dan COB Oil & Gas memperoleh produksi sebesar Rp669,167 miliar.
Sedangkan untuk Segmen Ritel, penyumbang produksi terbesar dari Class of Business (COB) Kendaraan Bermotor dan Aneka. COB KBM memperoleh produksi sebesar Rp470,777 miliar dan COB Aneka memperoleh produksi sebesar Rp936,576 miliar.
Asuransi Jasindo juga akan melakukan aksi korporasi yang fokus pada digitalisasi penggarapan bisnis korporasi dengan pendekatan costumer-focus, intensifikasi dan ekstensifikasi penggarapan bisnis BUMN beserta anak usaha BUMN dan BUMS, fokus optimalisasi channeling bisnis broker dan perbankan korporasi, serta restrukrisasi pengelolaan Key Account Business dengan pendekatan Costumer Focus dan penyederhanaan birokrasi.
Dalam kaitannya dengan penugasan pemerintah yakni Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS), penetapan target 2019 berdasarkan ketentuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, di mana pada saat ini target penentuan untuk tahun 2019 masih menunggu dari Kementerian Pertanian.
Namun, berkaca dari target 2018 yang lalu, target yang ditetapkan adalah kurang lebih untuk AUTP sebesar 1 Juta hektare lahan sawah dan untuk AUTS sebesar 120 ribu ekor sapi. Adapun sampai dengan November 2018, capaian perusahaan untuk AUTP telah mencapai 806.723 Ha. Sedangkan untuk AUTS, sejak tanggal 29 Oktober 2018, target AUTS telah mencapai target 100% atau telah mencapai 120 ribu ekor sapi.
(ven)