Ini Langkah PLN Disjaya Mengantisipasi Banjir
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi kemungkinan tingginya curah hujan yang disertai banjir di Jakarta dan sekitarnya pada akhir 2018 hingga awal 2019.
General Manager Distribusi Jakarta Raya, Muhamad Ikhsan Asaad, mengatakan pihaknya telah meninggikan 71 instalasi gardu induk dan gardu induk distribusi hingga akhir November 2018 sebagai antisipasi mengurangi tingkat pemadaman saat banjir. Peningkatan gardu induk tersebut menelan investasi Rp17 miliar.
"Peninggian ini dilakukan agar aset PLN tidak terendam air dan rusak, sehingga gardu tetap bisa beroperasi melayani pelanggan," kata dia saat koordinasi bersama BMKG di Graha Thamrin, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Menurut dia, setiap tahun PLN Disjaya membentuk tim penanggulangan banjir sebagai kesiapan dan kesiagaan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir di Jakarta. PLN Disjaya juga membangun pusat komando (DRC) sebagai pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan yang di dalamnya terdapat data daerah rawan banjir, pemantauan daerah pemadaman akibat banjir, hingga pemulihan pasokan listriknya.
Disamping itu, PLN Disjaya juga memiliki pasukan khusus respon cepat yang melayani segala macam keluhan dan gangguan pelanggan. “Pasukan Layanan Khusus 123 ini siap siaga 24 jam mengantisipasi kemungkinan banjir," katanya.
Ia mengatakan pasukan respon cepat 123 memilki dua posko yang berada di PLN Area Cengkareng dan PLN Area Cempaka Putih. Pasukan dilengkapi perahu karet, UKB (unit kabel bergerak), UGB (unit gardu bergerak), UDB (unit diesel bergerak) dan crane untuk percepatan pemulihan pasokan listrik.
PLN Disjaya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait pemda, pemadam kebakaran, dan kepolisian sebagai antisipasi banjir.
Dia mengatakan langkah antisipasi lainnya adalah keandalan pasokan listrik untuk menunjang rumah-rumah pompa utama milik Pemprov DKI Jakarta seperti di Cideng, Waduk Pluit, Pasar Ikan, Ancol Barat Martadinata, Lodan, dan Waduk Setiabudi, sehingga pemulihan banjir dan listrik dapat dilaksanakan dengan cepat.
Keandalan pasokan listrik ke rumah pompa telah diperkuat dengan pemasangan automatic change over (ACO) di gardu distribusi terkait. ACO berfungsi untuk menggantikan pasokan daya secara otomatis jika pasokan utama mengalami gangguan terkena banjir. Perkuatan kedua adalah adanya fasilitas remote yang dioperasikan dari Distribution Control Center.
"Perkuatan keandalan pasokan rumah-rumah pompa ini sebagai antisipasi ganda dari PLN untuk mendukung program penanggulangan banjir Pemprov DKI Jakarta, sehingga pemulihan banjir juga dapat cepat diatasi karena stasiun pompa bisa terus beroperasi menyalurkan air," jelas Asaad.
Dia mengatakan, ada beberapa kondisi yang mengharuskan PLN memadamkan aliran listrik demi keamanan pelanggan yakni wilayah perumahan tergenang air atau gardu dan perumahan tergenang air. PLN akan menormalkan listrik kembali apabila instalasi di sisi PLN maupun pelanggan sudah benar-benar kering dan siap. Di sisi lain, gardu juga akan dibersihkan dan dilakukan revisi terlebih dahulu.
"Sedang, sisi pelanggan, mohon untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi dalam keadaan kering, jangan sampai air masih menempel. Jadi setelah air surut tidak serta merta listrik akan menyala," kata dia.
Kepala Bidang Informasi Iklim Terapan BMKG, Marjuki, mengatakan curah hujan akhir November hingga awal Desember masih tergolong rendah hingga menengah. Adapun curah hujan berkisar antara 10-50 milimeter. "Kemudian sifat hujan masuk dalam kategori normal. Terhitung selama 30 tahun keadaan masih dalam kategori normal-normal saja," tandas dia.
Dia melanjutkan puncak musim hujan justru berada di akhir Desember dan Februari. "Kami memprediksi itu puncak musim hujan. Dengan memahami kondisi seperti ini maka kita harus berkoordinasi dengan PLN," ujar dia.
General Manager Distribusi Jakarta Raya, Muhamad Ikhsan Asaad, mengatakan pihaknya telah meninggikan 71 instalasi gardu induk dan gardu induk distribusi hingga akhir November 2018 sebagai antisipasi mengurangi tingkat pemadaman saat banjir. Peningkatan gardu induk tersebut menelan investasi Rp17 miliar.
"Peninggian ini dilakukan agar aset PLN tidak terendam air dan rusak, sehingga gardu tetap bisa beroperasi melayani pelanggan," kata dia saat koordinasi bersama BMKG di Graha Thamrin, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Menurut dia, setiap tahun PLN Disjaya membentuk tim penanggulangan banjir sebagai kesiapan dan kesiagaan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir di Jakarta. PLN Disjaya juga membangun pusat komando (DRC) sebagai pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan yang di dalamnya terdapat data daerah rawan banjir, pemantauan daerah pemadaman akibat banjir, hingga pemulihan pasokan listriknya.
Disamping itu, PLN Disjaya juga memiliki pasukan khusus respon cepat yang melayani segala macam keluhan dan gangguan pelanggan. “Pasukan Layanan Khusus 123 ini siap siaga 24 jam mengantisipasi kemungkinan banjir," katanya.
Ia mengatakan pasukan respon cepat 123 memilki dua posko yang berada di PLN Area Cengkareng dan PLN Area Cempaka Putih. Pasukan dilengkapi perahu karet, UKB (unit kabel bergerak), UGB (unit gardu bergerak), UDB (unit diesel bergerak) dan crane untuk percepatan pemulihan pasokan listrik.
PLN Disjaya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait pemda, pemadam kebakaran, dan kepolisian sebagai antisipasi banjir.
Dia mengatakan langkah antisipasi lainnya adalah keandalan pasokan listrik untuk menunjang rumah-rumah pompa utama milik Pemprov DKI Jakarta seperti di Cideng, Waduk Pluit, Pasar Ikan, Ancol Barat Martadinata, Lodan, dan Waduk Setiabudi, sehingga pemulihan banjir dan listrik dapat dilaksanakan dengan cepat.
Keandalan pasokan listrik ke rumah pompa telah diperkuat dengan pemasangan automatic change over (ACO) di gardu distribusi terkait. ACO berfungsi untuk menggantikan pasokan daya secara otomatis jika pasokan utama mengalami gangguan terkena banjir. Perkuatan kedua adalah adanya fasilitas remote yang dioperasikan dari Distribution Control Center.
"Perkuatan keandalan pasokan rumah-rumah pompa ini sebagai antisipasi ganda dari PLN untuk mendukung program penanggulangan banjir Pemprov DKI Jakarta, sehingga pemulihan banjir juga dapat cepat diatasi karena stasiun pompa bisa terus beroperasi menyalurkan air," jelas Asaad.
Dia mengatakan, ada beberapa kondisi yang mengharuskan PLN memadamkan aliran listrik demi keamanan pelanggan yakni wilayah perumahan tergenang air atau gardu dan perumahan tergenang air. PLN akan menormalkan listrik kembali apabila instalasi di sisi PLN maupun pelanggan sudah benar-benar kering dan siap. Di sisi lain, gardu juga akan dibersihkan dan dilakukan revisi terlebih dahulu.
"Sedang, sisi pelanggan, mohon untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi dalam keadaan kering, jangan sampai air masih menempel. Jadi setelah air surut tidak serta merta listrik akan menyala," kata dia.
Kepala Bidang Informasi Iklim Terapan BMKG, Marjuki, mengatakan curah hujan akhir November hingga awal Desember masih tergolong rendah hingga menengah. Adapun curah hujan berkisar antara 10-50 milimeter. "Kemudian sifat hujan masuk dalam kategori normal. Terhitung selama 30 tahun keadaan masih dalam kategori normal-normal saja," tandas dia.
Dia melanjutkan puncak musim hujan justru berada di akhir Desember dan Februari. "Kami memprediksi itu puncak musim hujan. Dengan memahami kondisi seperti ini maka kita harus berkoordinasi dengan PLN," ujar dia.
(ven)