Bangun Sinergi Literasi Perbankan, BNI Syariah Bentuk JES Kendari

Jum'at, 23 November 2018 - 10:52 WIB
Bangun Sinergi Literasi Perbankan, BNI Syariah Bentuk JES Kendari
Bangun Sinergi Literasi Perbankan, BNI Syariah Bentuk JES Kendari
A A A
KENDARI - BNI Syariah bersama dengan Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) memperkuat sinergi edukasi literasi perbankan lewat gelaran “Bincang-bincang bersama Jurnalis” yang mengusung tema Trend Perbankan Syariah 2018 bersamaan dengan Launching Jurnalis Ekonomi Syariah (JES). Ditambah pelantikan Asosiasi Perbankan Syariah (Asbisindo) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Kendari.

“Dengan telah diberlakukannya UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, maka perkembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah secara cepat serta diharapkan dapat memberikan kontribusi besar perekonomian nasional sekaligus perekonomian di kota Kendari," ujar Makmur, saat pengantar diskusi.

Bertempat di Hotel Same, Kendari, hadir dalam acara tersebut Perwakilan Walikota Kendari, Makmur; Kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono; Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution; Perwakilan Ketua MUI Sultra, Sukring Syamsuddin; Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari, Muhammad Nur; Wakil Rektor Universitas Haluoleo, Weka Widayati.

Selanjutnya ada juga Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi; Direktur Eksekutif Asbisindo, Herbudhi S. Tomo; Ketua Harian SPS Pusat, Ahmad Djauhar; Corporate Secretary BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari dan Pemimpin Cabang BNI Syariah Kendari, M. Hatta Tajang.

Sambung Makmur menerangkan, bahkan karakteristik perbankan syariah berdasarkan prinsip keadilan memberikan alternatif system perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank. Mengutamakan aspek keadilan dalam bertransaksi, mengedepankan nilai kebersamaan serta persaudaraan dan menghindari spekulatif dalam transaksi sehingga perbankan syariah menjadi alternatif sistem yang kredibel dan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

“Perbankan syariah yang terus tumbuh perlu terus didorong melalui pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan syariah melibatkan seluruh stakeholders termasuk jurnalis dalam mempublikasikan informasi yang transparan, profesional, jujur, objektif, akurat dan berpihak pada kepentingan umum sesuai dengan harapan masyarakat," paparnya.

Kehadiran komunitas Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) Kendari, menurut Makmur berperan strategis dalam membantu mengembangkan industri syariah, praktisi syariah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Pemerintah kota Kendari sangat mensuport dan apresiasi dalam kolaborsi kerjasama BNI Syariah dan rekan wartawan membentuk Jurnalis Ekonomi Syariah (JES). Kami menghimbau kepada seluruh pihak untuk berperan dalam mengembangkan ekonomi syariah di Kota Kendari," tandasnya.

Sementara Kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono menyampaikan, Indonesia memiliki harapan untuk menjadi pemain utama dalam produk ekonomi syariah melalui penguatan 3 pilar yang saling berhubungan yaitu halal supply chain dalam bentuk pembiayaan kepada UMKM, serta pengembangan kemandirian perekonomian syariah melalui pesantren.

"Selain itu, alternatif pembiayaan syariah dalam pengembangan infrastruktur di antaranya melalui surat berharga sukuk ritel, dan literasi perbankan syariah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," terang Minor.

Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution mengutarakan, jurnalis dapat mentrasmisikan penyampaian kebijakan yang dikeluarkan oleh regulator serta mempublikasikan produk-produk lembaga keuangan syariah kepada masyarakat agar masyarakat dapat memahami memanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.

“Ekonomi syariah diperuntukkan bagi kemaslahatan umat, dengan tumbuhnya ekonomi syariah dapat meningkatkan keberkahan dan rizki dari Allah subhanahu wata’ala. Dalam hal ini Dewan Syarah Nasional (DSN) MUI memiliki fungsi dan tugas untuk turut serta dalam mendorong ekonomi umat," ujar Ketua MUI Sultra, Sukring Syamsuddin.

Kinerja dan Layanan BNI Syariah


BNI Syariah sebagai bagian dari BNI Incorporated merupakan anak perusahaan BNI diawali dari Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000 kemudian statusnya meningkat (spin off) menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada 19 Juni 2010. Per September 2018 telah memiliki aset sebesar Rp38,9 Triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 2,8 juta dan jaringan sebanyak 353 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia

Ditambah lebih dari 1.584 Syariah Channeling Office (SCO) Kantor Cabang BNI yang dapat melayani pembukaan rekening BNI Syariah. Kinerja BNI Syariah triwulan 3 tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang semakin positif.

Laba bersih mencapai Rp306,6 Miliar atau naik 24,3% dari bulan September tahun 2018 sebesar Rp246,6 Miliar. Cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan 3 tahun 2018 yang mencapai Rp38,9 Triliun atau naik sebesar 21,5% year on year (yoy) dari triwulan 3 tahun 2017. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 14,2% (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS).

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,9 Triliun atau naik 19,3% yoy dengan kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen Konsumer sebesar Rp13,6 Triliun (50,8%) diikuti oleh segmen Komersial sebesar Rp6,1 Triliun (22,5%), segmen Kecil dan Menengah Rp5,8 Triliun (21,5%), segmen Mikro Rp1,0 Triliun (3,8%) dan Hasanah Card Rp394 Miliar (1,5%).

Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp33,5 Triliun atau naik 21,4%. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 9,6 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS) dengan jumlah nasabah sebesar 2,8 juta.

Sejalan dengan pertumbuhan kinerja BNI Syariah yang positif, kinerja Kantor Cabang Kendari juga terus meningkat. Alhamdulillah hal ini membuktikan kehadiran BNI Syariah diterima baik oleh warga Sulawesi Tenggara. Per Oktober 2018 aset BNI Syariah Kendari mencapai Rp264,9 Miliar dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp95,4 Miliar dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp169,4 Miliar.

BNI Syariah memiliki Kantor Cabang di Wilayah Sulawesi Tenggara sebanyak 6 outlet yaitu 2 outlet di Kendari dan 1 outlet masing-masing di Kolaka, Kolaka Utara, Raha serta Baubau dengan didukung 12 outlet Shariah Channeling Office (SCO) BNI. Kantor Cabang Utama BNI Syariah Kendari berlokasi di Jl. MT Haryono No. 155.

BNI Syariah senantiasa menjadi mitra yang Hasanah (Hasanah Banking Partner) dengan mendampingi seluruh nasabah melalui layanan dan produk unggulan sejak lahir sampai mempersiapkan kehidupan di akhirat kelak yang kami namakan dengan Hasanah Way seperti tabungan BNI iB Hasanah, BNI Griya iB Hasanah, BNI iB Hasanah Card dan produk unggulan lainnya.

Saat ini perkembangan era digital dan financial technologi, mendorong BNI Syariah untuk terus ber-inovasi dengan meluncurkan aplikasi Wakaf Hasanah, Hasanah Personal, dan Tapcash untuk pembayaran tol, kereta, commuterline, busway, parkir dan pembayaran lainnya yang bekerjasama dengan BNI.Berkat kepercayaan dari seluruh mitra stakeholders inilah sampai dengan Oktober 2018 BNI Syariah telah memperoleh 40 penghargaan dari media dan berbagai institusi, salah satunya kinerja terbaik 5 tahun berturut-turut dari Infobank serta penghargaan The Best Islamic Finance Commercial Bank in Indonesia tahun 2018 di wilayah Asia Tenggara dari Alpha Southeast Asia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8076 seconds (0.1#10.140)