Daftar Negatif Investasi Ditolak Pengusaha, Ini Respons Menko Darmin

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution merespons atas penolakan yang dilayangkan para pengusaha terhadap relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang termasuk dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-16. Ia menuturkan siap duduk bareng bersama pengusaha untuk mendiskusikan rumusan terbaik soal pembukaan investasi asing.

"Kita masih diskusi, intinya satu-satu karena daftarnya banyak. Ada yang bilang ini belum clear (jelas) oke akan kita terus dan pada dasarnya kita terbuka, serta tidak ingin menang sendiri. Kita harapkan dari Hipmi dan Kadin juga jangan mau menang sendiri, kita ingin terbuka," jelas Menko Darmin di Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Lebih lanjut, Menko mengaku telah memberikan penjelasan panjang lebar terkait DNI terhadap Hipmi dan juga Kadin. Namun Ia menegaskan siap membuat daftar sat-satu yang lebih jelas agar dapat dipahami bersama.

"Harus buka hati dan pikiran, jadi akhir pekan depan kita akan duduk bersama. Kita akan buktikan, kita benar dan itu ada pertanggungjawabannya bukan hanya berteriak-teriak. Jadi engga sendiri, setelah sosialisasi, selanjutnya bagaimana hasilnya," paparnya.

Sambung dia menekan, bahwa kebijakan relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) merupakan upaya untuk memperbaiki perekonomian serta memanfaatkan momentum. "Kita harapkan membangun kepercayaan dari markets sehingga modal asing masuk dan kurs rupiah mulai normal. Kalau tidak, maka yang dilakukan BI yakni menaikkan suku bunga dua minggu selesai," paparnya.