Kemenkop Dorong Koperasi Perkuat Inovasi di Era Digital
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong koperasi koperasi di Tanah Air untuk terus berinovasi dan selalu menciptakan ide baru untuk melayani anggotanya.
Deputi SDM Kemenkop-UKM Rulli Nuryanto mengatakan, semua bentuk koperasi harus melakukan peningkatan pelayanan terhadap anggota di era digital yang serba cepat dan efisien saat ini. Dia mencontohkan koperasi dapat membantu penyediaan kebutuhan perumahan bagi anggota. Hal ini sesuai dengan backlog atau kebutuhan rumah mencapai 5 juta unit yang dikampanyekan oleh pemerintah.
"Saya berharap koperasi termotivasi untuk membantu para anggota koperasi. Mereka harus berinovasi dan melahirkan gagasan-gagasan baru," ujar Rulli dalam "Temu Usaha Penyediaan Ritel dan Perumahan untuk Kesejahteraan Anggota" di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Dia juga mencontohkan program pengadaan perumahan untuk anggota Kopkar dan pengadaan sembako merupakan bentuk terobosan dari Inkopkar. Hal ini akan meningkatkan pelayanan terhadap para anggotanya, yang merupakan Kopkar-Kopkar primer skala besar se-DKI Jakarta.
"Program pengadaan perumahan bagi anggota Inkopkar, akan diterima dengan baik oleh anggotanya. Perumahan di Jakarta dan sekitarnya merupakan kebutuhan penting. Lebih bagus lagi dengan kemudahan dalam mengajukan kepemilikan rumah tersebut," papar Rulli.
Kemenkop UKM meyakini organisasi itu mampu memanfaatkan aset-aset yang telah lama terbengkalai, seperti tanah di Parung dan Jember, Jawa Timur untuk dijadikan perumahan bagi karyawan.
Ketua Umum Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar) Fadel Muhammad mengungkapkan, tingkat kebutuhan karyawan akan pengadaan perumahan sangatlah tinggi. Selain itu, kebutuhan ritel juga dinilai sebagai kebutuhan yang penting setelah perumahan. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah sehingga Inkopkar akan berinovasi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
"Semua kebutuhan anggota kami perhatikan. Kami bikin pemetaan dan ternyata ada dua yang sangat dibutuhkan. Pertama, kebutuhan akan rumah buat para anggota. Yang kedua adalah kebutuhan sehari-hari, ritel. Saya kira dua itu yang menjadi utama," ungkap Fadel.
Untuk merealisasikan program pengadaan perumahan dan ritel untuk para anggota Kopkar tersebut, Fadel menjelaskan bahwa Inkopkar telah melakukan rapat dan berbagai diskusi untuk membahas kebutuhan dua hal tersebut. Hingga saat ini, Inkopkar telah melakukan sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Ketenagakerjaan.
Dia juga menambahkan, daerah yang akan dibangun perumahan anggota Kopkar, di antaranya perbatasan Bekasi, Parung, dan Cileungsi, dengan uang muka 1% dan masa angsuran hingga 20 tahun.
Selain itu, Fadel melihat tingginya kebutuhan akan ritel untuk para anggota Kopkar. Untuk itu, Inkopkar memperkenalkan keberadaan Karya Shop yang merupakan pusat ritel produk Kopkar dan berbagai kemudahan transaksi yang ditawarkan.
Deputi SDM Kemenkop-UKM Rulli Nuryanto mengatakan, semua bentuk koperasi harus melakukan peningkatan pelayanan terhadap anggota di era digital yang serba cepat dan efisien saat ini. Dia mencontohkan koperasi dapat membantu penyediaan kebutuhan perumahan bagi anggota. Hal ini sesuai dengan backlog atau kebutuhan rumah mencapai 5 juta unit yang dikampanyekan oleh pemerintah.
"Saya berharap koperasi termotivasi untuk membantu para anggota koperasi. Mereka harus berinovasi dan melahirkan gagasan-gagasan baru," ujar Rulli dalam "Temu Usaha Penyediaan Ritel dan Perumahan untuk Kesejahteraan Anggota" di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Dia juga mencontohkan program pengadaan perumahan untuk anggota Kopkar dan pengadaan sembako merupakan bentuk terobosan dari Inkopkar. Hal ini akan meningkatkan pelayanan terhadap para anggotanya, yang merupakan Kopkar-Kopkar primer skala besar se-DKI Jakarta.
"Program pengadaan perumahan bagi anggota Inkopkar, akan diterima dengan baik oleh anggotanya. Perumahan di Jakarta dan sekitarnya merupakan kebutuhan penting. Lebih bagus lagi dengan kemudahan dalam mengajukan kepemilikan rumah tersebut," papar Rulli.
Kemenkop UKM meyakini organisasi itu mampu memanfaatkan aset-aset yang telah lama terbengkalai, seperti tanah di Parung dan Jember, Jawa Timur untuk dijadikan perumahan bagi karyawan.
Ketua Umum Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar) Fadel Muhammad mengungkapkan, tingkat kebutuhan karyawan akan pengadaan perumahan sangatlah tinggi. Selain itu, kebutuhan ritel juga dinilai sebagai kebutuhan yang penting setelah perumahan. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah sehingga Inkopkar akan berinovasi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
"Semua kebutuhan anggota kami perhatikan. Kami bikin pemetaan dan ternyata ada dua yang sangat dibutuhkan. Pertama, kebutuhan akan rumah buat para anggota. Yang kedua adalah kebutuhan sehari-hari, ritel. Saya kira dua itu yang menjadi utama," ungkap Fadel.
Untuk merealisasikan program pengadaan perumahan dan ritel untuk para anggota Kopkar tersebut, Fadel menjelaskan bahwa Inkopkar telah melakukan rapat dan berbagai diskusi untuk membahas kebutuhan dua hal tersebut. Hingga saat ini, Inkopkar telah melakukan sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Ketenagakerjaan.
Dia juga menambahkan, daerah yang akan dibangun perumahan anggota Kopkar, di antaranya perbatasan Bekasi, Parung, dan Cileungsi, dengan uang muka 1% dan masa angsuran hingga 20 tahun.
Selain itu, Fadel melihat tingginya kebutuhan akan ritel untuk para anggota Kopkar. Untuk itu, Inkopkar memperkenalkan keberadaan Karya Shop yang merupakan pusat ritel produk Kopkar dan berbagai kemudahan transaksi yang ditawarkan.
(fjo)