Laju Wall Street Terhenti Menjelang Pertemuan G20
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup lebih rendah pada Kamis waktu setempat, karena investor mencermati pertemuan antara AS dengan Republik Rakyat China dalam KTT G20 di Buenos Aires, Argentina.
Mengutip CNBC, Jumat (30/11/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 27,59 poin menjadi 25.338,84, menghentikan kenaikan beruntun tiga hari belakangan. Indeks S&P 500 tergelincir 0,2% menjadi 2.737,83 dan menghentikan kemenangan mereka dalam empat hari beruntun. Nasdaq turun 0,25% menjadi 7.273,08.
Melemahnya Wall Street karena investor mendapati laporan media China berbahasa Inggris, South China Morning Post yang menulis, Penasihat Gedung Putih Peter Navarro akan hadir diantara Presiden Donald Trump dan Pemimpin China Xi Jinping di KTT G20. CNBC sendiri mengkonfirmasi kehadiran Navarro.
Berita kehadiran Navarro dibaca oleh investor bahwa pertemuan kedua Kepala Negara akan kembali deadlock seperti KTT APEC di Papua New Guinea. Navarro dikenal sebagai salah satu tokoh hawkish di Gedung Putih dan keras terhadap perdagangan dengan China.
"Kehadiran Navarro bukan berita baik bagi pasar. Ingat buku karya Navarro berjudul 'Death by China'? Dia bisa membuyarkan pertemuan itu," kata Andrew Brenner dari National Alliance.
Sejak medio Maret 2018, AS telah menerapkan kenaikan tarif atas produk impor China bernilai miliaran dolar. China lalu membalasnya dengan kenaikan tarif atas barang-barang AS. Percekcokan ini berdampak ke pasar keuangan karena investor melihat dampaknya terhadap pendapatan perusahaan dan ekonomi global.
Mengutip CNBC, Jumat (30/11/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 27,59 poin menjadi 25.338,84, menghentikan kenaikan beruntun tiga hari belakangan. Indeks S&P 500 tergelincir 0,2% menjadi 2.737,83 dan menghentikan kemenangan mereka dalam empat hari beruntun. Nasdaq turun 0,25% menjadi 7.273,08.
Melemahnya Wall Street karena investor mendapati laporan media China berbahasa Inggris, South China Morning Post yang menulis, Penasihat Gedung Putih Peter Navarro akan hadir diantara Presiden Donald Trump dan Pemimpin China Xi Jinping di KTT G20. CNBC sendiri mengkonfirmasi kehadiran Navarro.
Berita kehadiran Navarro dibaca oleh investor bahwa pertemuan kedua Kepala Negara akan kembali deadlock seperti KTT APEC di Papua New Guinea. Navarro dikenal sebagai salah satu tokoh hawkish di Gedung Putih dan keras terhadap perdagangan dengan China.
"Kehadiran Navarro bukan berita baik bagi pasar. Ingat buku karya Navarro berjudul 'Death by China'? Dia bisa membuyarkan pertemuan itu," kata Andrew Brenner dari National Alliance.
Sejak medio Maret 2018, AS telah menerapkan kenaikan tarif atas produk impor China bernilai miliaran dolar. China lalu membalasnya dengan kenaikan tarif atas barang-barang AS. Percekcokan ini berdampak ke pasar keuangan karena investor melihat dampaknya terhadap pendapatan perusahaan dan ekonomi global.
(ven)