Menkeu Sebut Inflasi November 0,27% Jadi Bukti Track Record Baik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merespons inflasi November 2018 yang berada pada level 0,27% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,56. Raihan ini menurutnya masih terjaga ketika realisasi ini lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,28%.
Lebih lanjut, Ia menambahkan inflasi bulan ini cukup baik ketika target inflasi tahun 2018 mencapai 3,5 dalam APBN. Serta menunjukkan fundamental ekonomi masih cukup kuat hingga akhir tatahun.
"Kita menilai masih baik dan terkontrol ya dengan rangenya 3,5% . Ini masih menunjukkan kemampuan dan kebijakan moneter yang baik dan berada dalam track record yang baik dari sisi harga," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Sebagai informasi, dari 82 kota yang dipantau BPS, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,05% dan terendah di Balikpapan.
"Inflasi tertinggi di Merauke 2,05%, kalau kita lihat ke dalam nanti penyebab utama inflasi di Merauke lebih disebabkan karena kenaikan harga produk hortikultura seperti sayuran, udang, dan angkutan udara," terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Medan. Hal ini karena terjadi penurunan harga terhadap cabai merah dan cabai rawit, yang memberikan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,03% dan 0,04%.
Jika dilihat pergerakan dari bulan ke bulan, inflasi November 2018 ini agak lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 0,20%. Namun dibanding posisi November 2016 jauh lebih rendah karena pada periode tersebut inflasi sebsar 0,47%.
Menurutnya, yang agak berbeda adalah inflasi NOvember 2018 yang lebih rendah dibanding Oktober 2018. Pasalnya, di tahun-tahun sebelumnya pada bulan November inflasi selalu mengalami kenaikan.
Lebih lanjut, Ia menambahkan inflasi bulan ini cukup baik ketika target inflasi tahun 2018 mencapai 3,5 dalam APBN. Serta menunjukkan fundamental ekonomi masih cukup kuat hingga akhir tatahun.
"Kita menilai masih baik dan terkontrol ya dengan rangenya 3,5% . Ini masih menunjukkan kemampuan dan kebijakan moneter yang baik dan berada dalam track record yang baik dari sisi harga," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Sebagai informasi, dari 82 kota yang dipantau BPS, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,05% dan terendah di Balikpapan.
"Inflasi tertinggi di Merauke 2,05%, kalau kita lihat ke dalam nanti penyebab utama inflasi di Merauke lebih disebabkan karena kenaikan harga produk hortikultura seperti sayuran, udang, dan angkutan udara," terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Medan. Hal ini karena terjadi penurunan harga terhadap cabai merah dan cabai rawit, yang memberikan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,03% dan 0,04%.
Jika dilihat pergerakan dari bulan ke bulan, inflasi November 2018 ini agak lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 0,20%. Namun dibanding posisi November 2016 jauh lebih rendah karena pada periode tersebut inflasi sebsar 0,47%.
Menurutnya, yang agak berbeda adalah inflasi NOvember 2018 yang lebih rendah dibanding Oktober 2018. Pasalnya, di tahun-tahun sebelumnya pada bulan November inflasi selalu mengalami kenaikan.
(akr)