Sri Mulyani Minta 1.000 Perusahaan Terbuka, BEI Butuh Waktu Tiga Tahun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi yakin pihaknya dapat mencapai 1.000 perusahaan terbuka atau emiten seperti permintaan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Sementara itu hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 615 emiten.
Inarno menyampaikan, BEI akan berusaha semaksimal mungkin mengejar 1.000 emiten. Tahun ini saja sudah ada percepatan hingga 53 emiten baru. "Lalu 10 di pipeline. Sekarang itu sudah 615, mudah-mudahan dalam dua sampai tiga tahun ke depan bisa mencapai 1.000," ujarnya di Jakarta, Senin (3/12/2018).
BEI, lanjut Inarno, selalu melakukan sosialisasi kepada calon emiten, terutama terhadap yang sudah ada dengan anak usahanya. Sehingga, bisa memilih pendanaan lewat pasar modal. "Mereka punya anak-anak usaha, kita punya tim khusus yang mendorong mereka untuk go public. Namun, untuk 1.000 butuh waktu dua hingga tahun," katanya.
Sementara itu Ia menambahkan, hal yang mengganjal anak usaha untuk menjadi emiten hanya masalah waktu aja. Selain itu, adanya faktor eksternal faktor yakni gejolak perekonomian global.
"Ya kalau kesiapan mereka cukup siap. Cuma kalau tidak sekarang, apalagi pilpres menurut sejarah tidak ada pengaruhnya sama sekali antara pilpres dengan indeks atau dengan situasi ekonomi," pungkasnya.
Inarno menyampaikan, BEI akan berusaha semaksimal mungkin mengejar 1.000 emiten. Tahun ini saja sudah ada percepatan hingga 53 emiten baru. "Lalu 10 di pipeline. Sekarang itu sudah 615, mudah-mudahan dalam dua sampai tiga tahun ke depan bisa mencapai 1.000," ujarnya di Jakarta, Senin (3/12/2018).
BEI, lanjut Inarno, selalu melakukan sosialisasi kepada calon emiten, terutama terhadap yang sudah ada dengan anak usahanya. Sehingga, bisa memilih pendanaan lewat pasar modal. "Mereka punya anak-anak usaha, kita punya tim khusus yang mendorong mereka untuk go public. Namun, untuk 1.000 butuh waktu dua hingga tahun," katanya.
Sementara itu Ia menambahkan, hal yang mengganjal anak usaha untuk menjadi emiten hanya masalah waktu aja. Selain itu, adanya faktor eksternal faktor yakni gejolak perekonomian global.
"Ya kalau kesiapan mereka cukup siap. Cuma kalau tidak sekarang, apalagi pilpres menurut sejarah tidak ada pengaruhnya sama sekali antara pilpres dengan indeks atau dengan situasi ekonomi," pungkasnya.
(akr)