Laba Bersih Anabatic Tergerus 51% Akibat Pelemahan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menyatakan, pelemahan kurs yang terjadi sepanjang tahun memberikan dampak negatif berupa kerugian selisih kurs bagi perseroan.
Laba bersih perusahaan tercatat tergerus hingga 51% dari Rp35 miliar pada kuartal III/2017 menjadi Rp17 miliar pada kuartal III/2018.
Direktur Independen Anabatic Hendra Halim mengatakan, tahun ini perusahaan mengalami kerugian kurs karena dolar berfluktasi cukup tinggi. Perusahaan pada tahun ini juga punya utang dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD).
"Rencanakan lunasi tahun ini. Sehingga, tahun depan tidak punya utang dolar lagi," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/11/2018).
Pelunasan tersebut, lanjut Hendra, dilakukan mengingat tahun depan juga lebih banyak ketidakpastian disebabkan gejolak dolar. Sebab, kebanyakan barang IT masih impor menggunakan dolar.
"Utamanya, kami akan lunasi utang dalam dolar supaya tahun depan tidak ada kerugian kurs yang signifikan. Walau kita juga masih gunakan dolar untuk beli sebagian barang-barang yang kita jual," katanya.
Hendra menjelaskan, Anabatic melakukan pelunasan utang melalui penerbitan obligasi. Selain itu, sebagian diambil dari kas internal perusahaan.
"Sudah lakukan aksi korporasi melalui penerbitan obligasi, sebagian dari kas internal. Per September tinggal USD2 juta, selesai Desember dari sebelumnya USD10 juta," pungkasnya.
Laba bersih perusahaan tercatat tergerus hingga 51% dari Rp35 miliar pada kuartal III/2017 menjadi Rp17 miliar pada kuartal III/2018.
Direktur Independen Anabatic Hendra Halim mengatakan, tahun ini perusahaan mengalami kerugian kurs karena dolar berfluktasi cukup tinggi. Perusahaan pada tahun ini juga punya utang dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD).
"Rencanakan lunasi tahun ini. Sehingga, tahun depan tidak punya utang dolar lagi," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/11/2018).
Pelunasan tersebut, lanjut Hendra, dilakukan mengingat tahun depan juga lebih banyak ketidakpastian disebabkan gejolak dolar. Sebab, kebanyakan barang IT masih impor menggunakan dolar.
"Utamanya, kami akan lunasi utang dalam dolar supaya tahun depan tidak ada kerugian kurs yang signifikan. Walau kita juga masih gunakan dolar untuk beli sebagian barang-barang yang kita jual," katanya.
Hendra menjelaskan, Anabatic melakukan pelunasan utang melalui penerbitan obligasi. Selain itu, sebagian diambil dari kas internal perusahaan.
"Sudah lakukan aksi korporasi melalui penerbitan obligasi, sebagian dari kas internal. Per September tinggal USD2 juta, selesai Desember dari sebelumnya USD10 juta," pungkasnya.
(fjo)