Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.291
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (4/12/2018). Rupiah di indeks Bloomberg, jatuh 47 poin atau 0,33% ke level Rp14.291 per USD.
Awal perdagangan, rupiah melemah 78 poin atau 0,55% ke level Rp14.322 per USD, setelah pada perdagangan kemarin ditutup menguat 58 poin alias 0,41% menjadi Rp14.244 per USD.
Sepanjang Selasa ini, mata uang NKRI berada di kisaran Rp14.277-Rp14.322 per USD. Melemahnya rupiah disebabkan aksi ambil untung (profit taking), dimana tiga hari beruntun, rupiah telah menguat 6,48%.
Data Yahoo Finance pada Selasa petang ini juga menunjukkan bahwa rupiah melemah 53 poin atau 0,37% ke posisi Rp14.288 per USD, berbanding penutupan di Rp14.235 pada Senin kemarin. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.235-Rp14.320 per USD.
Sementara itu, dolar AS tergelincir di pasar perdagangan Asia pada Selasa ini, karena imbal hasil treasury AS jatuh ke posisi terendah tiga bulan. Imbal hasil Treasury bertenor 10 tahun turun menjadi 2,94% pada hari Selasa, level terendah sejak pertengahan September.
"Kejatuhan imbal hasil AS ini berita negatif bagi dolar, terutama untuk mengukur nilainya melawan enam mata uang utama," analisa Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang senior di NAB.
Hasil ini menambah tekanan terhadap USD setelah kemarin permintaan mata uang safe haven itu memudar, imbas gencatan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Republik Rakyat China.
Melansir Reuters, Selasa (4/12), indeks USD melawan enam mata uang utama turun 0,58% menjadi 96,48. Dolar AS pun turun 0,5% terhadap yuan China menjadi 6,8375. Greenback juga melemah 0,4% melawan yen Jepang menjadi 113,13 dan turun 0,3% terhadap dolar Australia ke level USD0,7376. Sterling Inggris bertambah 0,2% menjadi USD1,2744.
Awal perdagangan, rupiah melemah 78 poin atau 0,55% ke level Rp14.322 per USD, setelah pada perdagangan kemarin ditutup menguat 58 poin alias 0,41% menjadi Rp14.244 per USD.
Sepanjang Selasa ini, mata uang NKRI berada di kisaran Rp14.277-Rp14.322 per USD. Melemahnya rupiah disebabkan aksi ambil untung (profit taking), dimana tiga hari beruntun, rupiah telah menguat 6,48%.
Data Yahoo Finance pada Selasa petang ini juga menunjukkan bahwa rupiah melemah 53 poin atau 0,37% ke posisi Rp14.288 per USD, berbanding penutupan di Rp14.235 pada Senin kemarin. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.235-Rp14.320 per USD.
Sementara itu, dolar AS tergelincir di pasar perdagangan Asia pada Selasa ini, karena imbal hasil treasury AS jatuh ke posisi terendah tiga bulan. Imbal hasil Treasury bertenor 10 tahun turun menjadi 2,94% pada hari Selasa, level terendah sejak pertengahan September.
"Kejatuhan imbal hasil AS ini berita negatif bagi dolar, terutama untuk mengukur nilainya melawan enam mata uang utama," analisa Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang senior di NAB.
Hasil ini menambah tekanan terhadap USD setelah kemarin permintaan mata uang safe haven itu memudar, imbas gencatan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Republik Rakyat China.
Melansir Reuters, Selasa (4/12), indeks USD melawan enam mata uang utama turun 0,58% menjadi 96,48. Dolar AS pun turun 0,5% terhadap yuan China menjadi 6,8375. Greenback juga melemah 0,4% melawan yen Jepang menjadi 113,13 dan turun 0,3% terhadap dolar Australia ke level USD0,7376. Sterling Inggris bertambah 0,2% menjadi USD1,2744.
(ven)