Pembangunan Trans Papua Lanjut Terus Meski Berisiko
Pembangunan Trans Papua Lanjut Terus Meski Berisiko
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, pembangunan Trans Papua lanjut terus meski berisiko dari sisi keselamatan pekerja.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, risiko kerja tersebut sudah dihitung bersama Polri dan TNI melalui berbagai koordinasi.
"Tak menyulut untuk terus mendorong pembangunan Trans Papua. Apapun yang terjadi kita bangun terus, pasti ada risiko," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Basuki menjelaskan, pihaknya mengapresiasi PT Istaka Karya yang ikut berperan dalam membangun Trans Papua meski pekerjanya gugur dalam pembantaian di Papua.
"Apresiasi PT Istaka Karya, tidak hanya ini saja, ada yang lain-lain. Informasinya belum penuh, tadinya saya mau berangkat, tapi belum bisa," katanya.
Sementara, lanjut Basuki, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa jam lagi akan mengadakan konferensi pers terkait kasus pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan di Papua.
"Nanti baru mau ada kumpul di Istana, informasinya belum bisa penuh. Nanti siang ada konpers dengan Pak Presiden bisa jelaskan apa yang terjadi," pungkasnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, risiko kerja tersebut sudah dihitung bersama Polri dan TNI melalui berbagai koordinasi.
"Tak menyulut untuk terus mendorong pembangunan Trans Papua. Apapun yang terjadi kita bangun terus, pasti ada risiko," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Basuki menjelaskan, pihaknya mengapresiasi PT Istaka Karya yang ikut berperan dalam membangun Trans Papua meski pekerjanya gugur dalam pembantaian di Papua.
"Apresiasi PT Istaka Karya, tidak hanya ini saja, ada yang lain-lain. Informasinya belum penuh, tadinya saya mau berangkat, tapi belum bisa," katanya.
Sementara, lanjut Basuki, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa jam lagi akan mengadakan konferensi pers terkait kasus pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan di Papua.
"Nanti baru mau ada kumpul di Istana, informasinya belum bisa penuh. Nanti siang ada konpers dengan Pak Presiden bisa jelaskan apa yang terjadi," pungkasnya.
(ven)
Explore More