Prospektif, Kemenperin Pacu IKM Makanan dan Tenun Riau

Minggu, 16 Desember 2018 - 13:01 WIB
Prospektif, Kemenperin...
Prospektif, Kemenperin Pacu IKM Makanan dan Tenun Riau
A A A
JAKARTA - Industri kecil dan menengah (IKM) di Provinsi Riau masih menjadi sektor andalan dalam menunjang roda perekonomian masyarakat setempat. Misalnya IKM yang bergerak di bidang pengolahan makanan dan kerajinan tenun, hingga saat ini iklim usahanya semakin prospektif dan kompetitif.

"Kami terus memacu IKM tenun di Riau dapat lebih tumbuh dan berkembang menjadi sektor unggulan. Sementara untuk IKM makanannya telah mampu berkontribusi cukup besar dalam menopang ekonomi daerah," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Minggu (16/12/2018).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, pada tingkat nasional, IKM makanan dan minuman menyumbang hingga 40% terhadap produk domestik bruto (PDB) IKM secara keseluruhan, dan mampu menyerap tenaga kerja mencapai 42,5% dari total pekerja di kelompok IKM. Saat ini, jumlah IKM lebih dari 4,59 juta unit usaha dengan telah melibatkan sebanyak 10,57 juta orang sebagai tenaga kerjanya.

Sedangkan, jumlah sentra IKM tenun yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 369 sentra yang menaungi sebanyak 16.971 unit usaha. Kain tenun sebagai salah satu produk wastra Nusantara andalan, mampu menjadi penyumbang devisa negara yang cukup signifikan. Ini terlihat dari nilai ekspornya pada tahun 2016 yang menembus USD2,6 juta dengan negara tujuan utamanya ke Belanda.

Di Riau, Menperin meninjau gerai Mimie, IKM makanan yang memproduksi Bolu Kemojo, panganan khas masyarakat Pekanbaru. Pelaku IKM ini mendapatkan program restrukturisasi mesin produksi dengan mendapatkan potongan harga Rp178 juta.

Menperin juga meninjau gerai IKM Tampuk Manggis Tenun Melayu. Usaha yang dirintis sejak tahun 2012 oleh Erlina ini awalnya dengan modal Rp2 juta dan dua orang tenaga kerja, menghasilkan omzet Rp100.000 per bulan. Namun, setelah mendapat program bimbingan dan pelatihan, saat ini IKM penghasil tenun songket Siak ini mampu meraih omzet Rp200-300 juta per bulan dengan menggandeng sebanyak 50 perajin.

Pada kesempatan itu, turut hadir Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita juga memberikan pujian kepada pelaku IKM tenun tersebut. Mensos pun mendukung penuh geliat IKM di Riau yang semakin tumbuh karena dapat mendorong produktivitas masyarakat dan peningkatan pendapatannya. "Ini patut diapresiasi," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7971 seconds (0.1#10.140)