Sinar Mas Agribusiness and Food Gelar Baksos di Sintang
A
A
A
JAKARTA - Sinar Mas Agribusiness and Food menggelar Bakti Sosial (Baksos) operasi katarak bagi sekitar 238 warga di Sintang pada 14-15 Desember 2018. Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Agribusiness and Food, Korem 121/Alambhana Wanawai Sintang, Pemkab Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, dan Kabupaten Sekadau serta Dinas Kesehatan setempat.
Kerja sama itu bertujuan untuk dapat menjangkau masyarakat yang ingin operasi katarak, tapi terkendala jarak dan keterbatasan pelayanan dari pusat kesehatan setempat. Baksos operasi katarak diikuti oleh masyarakat dari empat kabupaten, yaitu Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Sekadau dimana pelaksanaannya dipusatkan di Sintang.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Danrem 121/Alambhana Wanawai Sintang, Bupati Sintang, Bupati Kapuas Hulu, Bupati Melawi, dan Bupati Sekadau, serta seluruh jajaran muspika dan relawan Sinar Mas Agribusiness and Food serta Tzu Chi, dari dinas kesehatan, dan tim dokter yang berjumlah 14 orang, serta dibantu Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Kalbar, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik," kata Susanto Yang, CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Kalimantan Barat dalam keterangan pers, Minggu (16/12/2018).
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan baksos operasi katarak ini, warga penderita katarak dapat sembuh sehingga hidup dengan lebih sehat dan produktif. Susanto menjelaskan, wilayah Sintang dipilih menjadi lokasi kegiatan baksos karena sebelumnya telah banyak laporan pasien penderita katarak yang ditangani oleh para relawan Tzu Chi Sinar Mas di wilayah Semitau.
Karea itu, sambung dia, untuk menangani jumlah pasien yang lebih besar, relawan menjaring dan memobilisasi masyarakat sekitar lainnya yang mengalami katarak untuk mengikuti kegiatan ini. Baksos merupakan perluasan dari program Kepedulian 5 km yang menjadi sebuah program rutin dan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh para relawan Tzu Chi perwakilan Sinar Mas.
Melalui program tersebut, kata dia, masyarakat dalam radius 5 km dari area operasi perkebunan kelapa sawit Sinar Mas diharapkan terbebas dari penyakit katarak, hernia, dan bibir sumbing.
"Baksos ini merupakan wujud konkret kontribusi perusahaan terhadap warga masyarakat di bidang kesehatan, selain kontribusi perusahaan dalam hal penyerapan tenaga kerja dan mendorong pembangunan ekonomi daerah," kata Susanto.
Kolonel Inf Bambang Trisnohadi, Danrem 121/Alambhana Wanawai Sintang, mengatakan, Korem 121/Alambhana Wanawai Sintang menyambut baik kegiatan baksos pengobatan katarak bagi warga Sintang.
"Kegiatan baksos operasi katarak kali ini juga sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia Angakatan Darat yang diperingati setiap 15 Desember dan menjadi hari ulang tahun TNI AD. Tahun ini, kegiatan baksos menjadi sebuah momentum special bagi Korem 121/Alambhana Wanawai Sintang dalam memperingati ulang tahun TNI AD yang ke-73. Kami melibatkan dokter dan perawat dari personil kami untuk membantu masyarakat selama baksos operasi katarak berlangsung," papar Bambang.
Dari hasil screening terhadap 1.000-an calon pasien, sebanyak 238 orang dinyatakan lolos tahap screening dan menjalani operasi pada 14 dan 15 Desember 2018. Besarnya jumlah peserta operasi katarak ini menunjukkan antusiasme warga yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak.
Kerja sama itu bertujuan untuk dapat menjangkau masyarakat yang ingin operasi katarak, tapi terkendala jarak dan keterbatasan pelayanan dari pusat kesehatan setempat. Baksos operasi katarak diikuti oleh masyarakat dari empat kabupaten, yaitu Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Sekadau dimana pelaksanaannya dipusatkan di Sintang.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Danrem 121/Alambhana Wanawai Sintang, Bupati Sintang, Bupati Kapuas Hulu, Bupati Melawi, dan Bupati Sekadau, serta seluruh jajaran muspika dan relawan Sinar Mas Agribusiness and Food serta Tzu Chi, dari dinas kesehatan, dan tim dokter yang berjumlah 14 orang, serta dibantu Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Kalbar, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik," kata Susanto Yang, CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Kalimantan Barat dalam keterangan pers, Minggu (16/12/2018).
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan baksos operasi katarak ini, warga penderita katarak dapat sembuh sehingga hidup dengan lebih sehat dan produktif. Susanto menjelaskan, wilayah Sintang dipilih menjadi lokasi kegiatan baksos karena sebelumnya telah banyak laporan pasien penderita katarak yang ditangani oleh para relawan Tzu Chi Sinar Mas di wilayah Semitau.
Karea itu, sambung dia, untuk menangani jumlah pasien yang lebih besar, relawan menjaring dan memobilisasi masyarakat sekitar lainnya yang mengalami katarak untuk mengikuti kegiatan ini. Baksos merupakan perluasan dari program Kepedulian 5 km yang menjadi sebuah program rutin dan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh para relawan Tzu Chi perwakilan Sinar Mas.
Melalui program tersebut, kata dia, masyarakat dalam radius 5 km dari area operasi perkebunan kelapa sawit Sinar Mas diharapkan terbebas dari penyakit katarak, hernia, dan bibir sumbing.
"Baksos ini merupakan wujud konkret kontribusi perusahaan terhadap warga masyarakat di bidang kesehatan, selain kontribusi perusahaan dalam hal penyerapan tenaga kerja dan mendorong pembangunan ekonomi daerah," kata Susanto.
Kolonel Inf Bambang Trisnohadi, Danrem 121/Alambhana Wanawai Sintang, mengatakan, Korem 121/Alambhana Wanawai Sintang menyambut baik kegiatan baksos pengobatan katarak bagi warga Sintang.
"Kegiatan baksos operasi katarak kali ini juga sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia Angakatan Darat yang diperingati setiap 15 Desember dan menjadi hari ulang tahun TNI AD. Tahun ini, kegiatan baksos menjadi sebuah momentum special bagi Korem 121/Alambhana Wanawai Sintang dalam memperingati ulang tahun TNI AD yang ke-73. Kami melibatkan dokter dan perawat dari personil kami untuk membantu masyarakat selama baksos operasi katarak berlangsung," papar Bambang.
Dari hasil screening terhadap 1.000-an calon pasien, sebanyak 238 orang dinyatakan lolos tahap screening dan menjalani operasi pada 14 dan 15 Desember 2018. Besarnya jumlah peserta operasi katarak ini menunjukkan antusiasme warga yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak.
(fjo)