Saham BJB Ditawar Rp300 Miliar, Wahidin: Kami Juga Punya Duit
A
A
A
SERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim enggan menjual 5% saham Pemerintah Provinsi Banten di Bank Jabar Banten (BJB) dengan harga Rp300 miliar yang ditawarkan oleh Pemprov Jawa Barat.
Menurutnya, tidak mudah melepas saham di Bank BJB. Sebab harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan KPK dan memperhitungkan segalanya termasuk apakah menimbulkan kerugian.
"Kami belum setuju kalau dibeli segitu (Rp300 miliar), kami tidak mau. Kami masih konsultasi ke KPK juga, dihitung dulu saham kami ada berapa, berapa perlembarnya, 5% berapa harga sahamnya," ujar Wahidin kepada wartawan di Serang, Senin (17/12/2018).
Bahkan, mantan walikota Tangerang itu pun sesumbar bahwa uang sebesar Rp300 miliar juga dimiliki olehnya dan Pemprov Banten. "Hitung dulu, kami juga punya duit (Rp300 miliar). Memang dia (Pemprov Jawa Barat) doang yang punya duit. Gubernur Banten juga punya duit Rp300 miliar mah," ucapnya.
Dia menjelaskan, hasil penjualan saham di Bank Jabar Banten nantinya akan dialihkan untuk modal Bank Banten yang kini sudah dimiliki masyarakat Banten.
Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat memastikan membeli seluruh saham milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di bank bjb. Namun demikian, Gubernur Jabar belum bisa memastikan jumlah saham yang bakal dibeli, lantaran banyak kabupaten/kota yang juga berminat menambah kepemilikan saham di bank pelat merah tersebut.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, saham Pemerintah Provinsi Banten di bank bjb sebesar 5% atau sekitar Rp300 miliar. "Kami siap membeli saham yang akan dilepas oleh Pemprov Banten," kata Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--seusai RUPSLB di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Selasa (11/12/2018).
Menurut Emil, Pemprov Jabar harus berbagi dan tidak akan mengambil semua saham yang dilepas Pemprov Banten tersebut. Karena para pemegang saham ingin memiliki saham yang bakal dilepas Provinsi Banten. Namun, ujar dia, pihaknya memastikan Pemprov Jabar siap mengambil alih 100% saham Banten di bank bjb tersebut.
Menurutnya, tidak mudah melepas saham di Bank BJB. Sebab harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan KPK dan memperhitungkan segalanya termasuk apakah menimbulkan kerugian.
"Kami belum setuju kalau dibeli segitu (Rp300 miliar), kami tidak mau. Kami masih konsultasi ke KPK juga, dihitung dulu saham kami ada berapa, berapa perlembarnya, 5% berapa harga sahamnya," ujar Wahidin kepada wartawan di Serang, Senin (17/12/2018).
Bahkan, mantan walikota Tangerang itu pun sesumbar bahwa uang sebesar Rp300 miliar juga dimiliki olehnya dan Pemprov Banten. "Hitung dulu, kami juga punya duit (Rp300 miliar). Memang dia (Pemprov Jawa Barat) doang yang punya duit. Gubernur Banten juga punya duit Rp300 miliar mah," ucapnya.
Dia menjelaskan, hasil penjualan saham di Bank Jabar Banten nantinya akan dialihkan untuk modal Bank Banten yang kini sudah dimiliki masyarakat Banten.
Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat memastikan membeli seluruh saham milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di bank bjb. Namun demikian, Gubernur Jabar belum bisa memastikan jumlah saham yang bakal dibeli, lantaran banyak kabupaten/kota yang juga berminat menambah kepemilikan saham di bank pelat merah tersebut.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, saham Pemerintah Provinsi Banten di bank bjb sebesar 5% atau sekitar Rp300 miliar. "Kami siap membeli saham yang akan dilepas oleh Pemprov Banten," kata Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--seusai RUPSLB di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Selasa (11/12/2018).
Menurut Emil, Pemprov Jabar harus berbagi dan tidak akan mengambil semua saham yang dilepas Pemprov Banten tersebut. Karena para pemegang saham ingin memiliki saham yang bakal dilepas Provinsi Banten. Namun, ujar dia, pihaknya memastikan Pemprov Jabar siap mengambil alih 100% saham Banten di bank bjb tersebut.
(ven)