United Tractors Salurkan Bantuan Gempa Lombok Sebesar Rp7 Miliar

Rabu, 19 Desember 2018 - 20:01 WIB
United Tractors Salurkan Bantuan Gempa Lombok Sebesar Rp7 Miliar
United Tractors Salurkan Bantuan Gempa Lombok Sebesar Rp7 Miliar
A A A
LOMBOK - PT United Tractors Tbk menyalurkan dana sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) untuk membangun fasilitas di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Adapun dana yang disalurkan perseroan mencapai Rp7 miliar.

"Dana CSR ini antara lain untuk membangun hunian tetap transisi, membangun MCK, rehabilitasi empat sekolah, mendukung sandang pangan dan melakukan dukungan psikologi sosial bagi masyarakat korban gempa khususnya di Lombok Utara," ujar Direktur CSR United Tractors Edhie Sarwono saat meresmikan Hunian Tetap Transisi, di Leong Tengah, Tegal Maja, Lombok Utara, Rabu (19/12/2018).

Menurut dia, United Tractors telah membangun 100 hunian tetap transisi di Lombok Utara. Untuk satu hunian tetap transisi membutuhkan biaya sebesar Rp35 juta. "Pembangunan huntrap membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari. Satu huntrap dihuni oleh satu kepala keluarga," kata dia.

Dia mengatakan pembangunan huntrap, relokasi sekolah dan MCK bekerjasama dengan yayasan sendiri yaitu Yayasan Karya Bakti Astra Indonesia. Tujuan dari kerjasama ini memang tidak diperuntukan untuk mencari laba karena memang untuk progam sosial perusahaan.

"Kami bekerja sama dengan yayasan kita dengan tujuan memang tidak untuk mencari laba semata-mata demi kemanusiaan. Salah satu fungsi yayasan ini adalah melakukan pembangunan konstruksi ringan atau hunian tetap transisi," kata dia.

Dia melanjutkan, pembangunan 100 unit huntrap dimulai sejak awal September hingga November 2018 dan difokuskan di RT 01 – 04 Dusun Leong Tengah Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Sejumlah upaya ini didukung oleh relawan UT Group yang hingga saat ini berjumlah 170 orang yang berasal dari seluruh Indonesia dengan latar belakang kompetensi yang beragam, mulai dari emergency response team, mekanik, operator, tim kesehatan dan keselamatan kerja, hingga CSR.

"Kami berharap bantuan yang telah diberikan dapat menjadi manfaat bagi masyarakat dan Lombok dapat segera pulih seperti sedia kala," ucapnya.

Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan menambahkan, kegiatan sosial menbantu korban gempa di Lombok ini dimulai sejak 7 Agustus 2018 lalu. Adapun fase pertama yaitu fase tanggap darurat bencana di mana dimana United Tractors Group mendatangkan enam unit alat berat berupa excavator, bulldozer, truk dan tronton untuk membantu proses evakuasi dan melakukan pembersihan puing bangunan yang runtuh akibat gempa.

Selain itu, UT Group juga menyalurkan bantuan berupa pakaian layak pakai, sembako, obat-obatan, terpal dan juga selimut, serta membangun posko kesehatan.

Pada fase kedua UT Group membangun sarana sekolah darurat di empat titik, fasilitas MCK di lima titik, fasilitas sumur bor di empat titik, serta membangun tempat tinggal bagi para korban gempa dengan sistem hunian transisi menuju permanen. Tahap ini dilakukan dalam rangka membantu mempercepat proses rehabilitasi di Lombok pascagempa.

"Huntrap adalah solusi terbaik untuk menyediakan tempat tinggal yang layak, aman dan nyaman bagi para masyarakat di Lombok Utara, karena pembangunannya cepat dan bangunannya kokoh, serta meminimalisir risiko runtuh apabila terjadi gempa susulan," ujar Gidion.

Ketua RT Leong Tengah Ridwan berucap syukur telah dibantu United Tractors dengan membangun sejumlah fasilitas di wilayahnya. Pasalnya semenjak gempa 5 Agustus lalu seluruh rumah di wilayahnya hancur tak tersisa. "Dengan dibangunnya fasilitas ini kami sangat terbantu sekali. Apalagi anak-anak sudah mulai bisa sekolah lagi," kata dia.

Hal senada juga diucapkan oleh Wakil Kepala Sekolah SD Tegal Maja Jatriadi. Rehabilitasi SD Tegal Maja dengan membangun sekolah darurat dapat membantu siswa-siswi SD Tegal Maja dapat kembali melakukan kembali aktivitas belajar mengajar.

"Kalau menoleh ke belakang tidak mungkin anak-anak kembali melakukan aktivitas di sekolah karena bangunannya hancur. Di tenda juga tidak mungkin karena terbatas. Tapi dengan dibangunnya sekolah sementara ini kami bisa melakukan aktivitas belajat dengan nyaman dan tenang," tuturnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5658 seconds (0.1#10.140)