Dampak Tsunami, Kemenpar Data KEK Tanjung Lesung
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Tourism Crisis Center (TCC) melakukan monitoring dan pendataan terkait dampak tsunami di Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) malam terhadap pariwisata di Banten dan Lampung.
Dari data yang dihimpun Tim TCC dari KEK Tanjung Lesung, Banten, diketahui tiga hal utama terkait pariwisata, yakni 3A yang terdiri atas atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Tanjung Lesung terkena dampak tsunami.
Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, tsunami yang melanda kawasan Tanjung Lesung mengakibatkan kerusakan sebagian konstruksi di KEK Tanjung Lesung. Selain atraksi wisata alam, yang mengalami dampak kerusakan adalah atraksi wisata buatan, khususnya terkait MICE.
“Saat terjadi tsunami, ada agenda kunjungan Family Gathering dari PLN Jakarta, sejumlah 300 peserta menginap di KEK Tanjung Lesung. Peserta ada sebagian yang masih berada di pantai sehingga terkena gelombang tinggi. Saat ini tahap identifikasi korban terus dilaksanakan dengan pihak Basarnas guna mengetahui jumlah korban karena air pasang dan tsunami,” kata Guntur Sakti dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Untuk amenitas, Tanjung Lesung Beach Hotel mengalami kerusakan karena air laut masuk ke dalam hotel. Untuk telekomunikasi dan internet terpantau belum stabil jaringannya di area KEK Tanjung Lesung. Sedangkan PLN di kawasan KEK masih belum dapat dioperasikan karena korsleting.
Berdasarkan keterangan resmi dari PLN tercatat 102 gardu mati dan 41 tiang rusak akibat bencana tsunami. Meski begitu, 146 gardu lainnya masih menyala. “Sementara ini amenitas di Kampung Wisata Cikadu relatif aman digunakan sebagai Posko Evakuasi sementara, yang juga akan menjadi posko Tim TCC Ke menpar,” kata Guntur.
Pada aksesibilitas, meskipun akibat curah hujan tinggi dan gelombang laut yang masuk ke jalan, namun Jalan Nasional dari Anyer Carita sampai ke Jalan Nasional Citeureup, Tanjung Lesung relatif masih dapat digunakan melalui Kabupaten Pandeglang.
Sedangkan kondisi jalan via Anyer kurang dapat direkomendasikan karena masih dalam tahap pembersihan jalan. Sebelum itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa Kemenpar mengaktifkan Tourism Crisis Center (TCC) guna memantau akses, amenitas, dan atraksi terkait langsung dengan wisatawan di Banten dan Lampung.
Tim TCC akan terus memantau dan melaporkan kondisi terkini, khususnya terkait pariwisata terdampak tsunami di Banten dan Lampung. Kemarin, tim dari Destinasi Re gional II Kemenpar berangkat ke Banten melalui jalur Pandeglang.
Sedangkan hari ini Tim TCC Kemenpar akan menuju Kampung Cikadu yang menjadi lokasi posko TCC Kemenpar. “Nantinya hanya ada satu pintu untuk mengeluarkan pernyataan dampak bencana di sektor pariwisata. Dan, ini adalah pelayanan utama yang dilakukan TCC Kemenpar di fase tanggap darurat. Selain tentunya ikut serta memberikan pelayanan kepada wisatawan yang terdampak,” kata Guntur. (Inda Susanti)
Dari data yang dihimpun Tim TCC dari KEK Tanjung Lesung, Banten, diketahui tiga hal utama terkait pariwisata, yakni 3A yang terdiri atas atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Tanjung Lesung terkena dampak tsunami.
Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, tsunami yang melanda kawasan Tanjung Lesung mengakibatkan kerusakan sebagian konstruksi di KEK Tanjung Lesung. Selain atraksi wisata alam, yang mengalami dampak kerusakan adalah atraksi wisata buatan, khususnya terkait MICE.
“Saat terjadi tsunami, ada agenda kunjungan Family Gathering dari PLN Jakarta, sejumlah 300 peserta menginap di KEK Tanjung Lesung. Peserta ada sebagian yang masih berada di pantai sehingga terkena gelombang tinggi. Saat ini tahap identifikasi korban terus dilaksanakan dengan pihak Basarnas guna mengetahui jumlah korban karena air pasang dan tsunami,” kata Guntur Sakti dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Untuk amenitas, Tanjung Lesung Beach Hotel mengalami kerusakan karena air laut masuk ke dalam hotel. Untuk telekomunikasi dan internet terpantau belum stabil jaringannya di area KEK Tanjung Lesung. Sedangkan PLN di kawasan KEK masih belum dapat dioperasikan karena korsleting.
Berdasarkan keterangan resmi dari PLN tercatat 102 gardu mati dan 41 tiang rusak akibat bencana tsunami. Meski begitu, 146 gardu lainnya masih menyala. “Sementara ini amenitas di Kampung Wisata Cikadu relatif aman digunakan sebagai Posko Evakuasi sementara, yang juga akan menjadi posko Tim TCC Ke menpar,” kata Guntur.
Pada aksesibilitas, meskipun akibat curah hujan tinggi dan gelombang laut yang masuk ke jalan, namun Jalan Nasional dari Anyer Carita sampai ke Jalan Nasional Citeureup, Tanjung Lesung relatif masih dapat digunakan melalui Kabupaten Pandeglang.
Sedangkan kondisi jalan via Anyer kurang dapat direkomendasikan karena masih dalam tahap pembersihan jalan. Sebelum itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa Kemenpar mengaktifkan Tourism Crisis Center (TCC) guna memantau akses, amenitas, dan atraksi terkait langsung dengan wisatawan di Banten dan Lampung.
Tim TCC akan terus memantau dan melaporkan kondisi terkini, khususnya terkait pariwisata terdampak tsunami di Banten dan Lampung. Kemarin, tim dari Destinasi Re gional II Kemenpar berangkat ke Banten melalui jalur Pandeglang.
Sedangkan hari ini Tim TCC Kemenpar akan menuju Kampung Cikadu yang menjadi lokasi posko TCC Kemenpar. “Nantinya hanya ada satu pintu untuk mengeluarkan pernyataan dampak bencana di sektor pariwisata. Dan, ini adalah pelayanan utama yang dilakukan TCC Kemenpar di fase tanggap darurat. Selain tentunya ikut serta memberikan pelayanan kepada wisatawan yang terdampak,” kata Guntur. (Inda Susanti)
(nfl)