Produksi Rantau Field Ditargetkan Tembus 3.000 Bph Pertengahan Januari
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina EP, tancap gas demi mendongkrak produksi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional. Anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut memajukan kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 di wilayah Pertamina EP Asset 1 Rantau Field untuk mengejar target produksi minyak 3.000 barel per hari (bph) pada pertengahan januari 2019.
Saat ini, produksi minyak Rantau Field sekitar 2.800 bph yang berasal dari 124 sumur aktif, 80 sumur produksi dan 44 sumur injeksi. "Kegiatan tajak sumur ini adalah wujud komitmen kami mendukung ketahanan energi nasional," ujar Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam siaran pers yang diterima Minggu (30/12/2018).
Nanang mengatakan, kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 yang terletak di Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussaalam tersebut sebenarnya masuk ke dalam program 2019. Namun Pertamina EP kemudian memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan tajak pada akhir 2018.
Bupati Aceh Tamiang H Mursil mendukung langkah Pertamina EP dalam kegiatan operasi produksi di wilayah Aceh Tamiang. Menurut dia, kontribusi Pertamina EP untuk masyarakat Aceh Tamiang sangat terasa.
"Selain kontribusi berupa dana bagi hasil, kegiatan CSR Pertamina EP juga sangat membantu masyarakat Aceh Tamiang. Karena itu, kami siap mendukung kegiatan operasional PT Pertamina EP," tegas Mursil.
Dia berharap produksi minyak Pertamina EP di Rantau bisa meningkat. Kendati sudah dibor sejak puluhan tahun lalu, sumber daya migas di Aceh Tamiang diproyeksikan masih banyak. Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, tegas dia, sangat memerlukan kehadiran Pertamina karena sudah jelas kontribusinya. Bersama dinas instansi terkait yang didukung Polres dan Kodim, kata dia, Pemkab Aceh Tamiang mendukung berbagai rencana Pertamina EP dalam pemboran migas di wilayah tersebut.
General Manager Pertamina EP Asset I Rizal Risnul Wathan menambahkan, kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 ditargetkan pada kedalaman 600 meter. Sebagai bentuk sinergi antaranak usaha BUMN, Pertamina EP menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran.
"Tajak sumur menggunakan RIG CWKT 210 dengan total investasi untuk pengeboran di RNT-SZ24 sekitar USD1,8 juta. Selama 10 hari drilling dan delapan hari komplesi," papar Rizal.
Rizal memproyeksikan sumur RNT-SZ24 dapat memproduksi minyak sekitar 180 bph. Dia menambahkan, proyeksi cadangan Rantau Field dapat bertambah hingga 2 juta barel bila dari kegiatan pemboran sumur RNT-SZ24 menunjukkan hasil sesuai dengan target.
Pada kesempatan tersebut, Pertamina EP juga menyerahkan santunan bagi 150 anak yatim di tiga desa, yaitu Desa Alur Manis, Desa Alur Cucur, dan Desa Kebun Rantau. Pertamina EP juga memberikan bantuan tiga ekor sapi kepada datuk penghulu dari tiga desa tersebut.
Saat ini, produksi minyak Rantau Field sekitar 2.800 bph yang berasal dari 124 sumur aktif, 80 sumur produksi dan 44 sumur injeksi. "Kegiatan tajak sumur ini adalah wujud komitmen kami mendukung ketahanan energi nasional," ujar Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam siaran pers yang diterima Minggu (30/12/2018).
Nanang mengatakan, kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 yang terletak di Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussaalam tersebut sebenarnya masuk ke dalam program 2019. Namun Pertamina EP kemudian memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan tajak pada akhir 2018.
Bupati Aceh Tamiang H Mursil mendukung langkah Pertamina EP dalam kegiatan operasi produksi di wilayah Aceh Tamiang. Menurut dia, kontribusi Pertamina EP untuk masyarakat Aceh Tamiang sangat terasa.
"Selain kontribusi berupa dana bagi hasil, kegiatan CSR Pertamina EP juga sangat membantu masyarakat Aceh Tamiang. Karena itu, kami siap mendukung kegiatan operasional PT Pertamina EP," tegas Mursil.
Dia berharap produksi minyak Pertamina EP di Rantau bisa meningkat. Kendati sudah dibor sejak puluhan tahun lalu, sumber daya migas di Aceh Tamiang diproyeksikan masih banyak. Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, tegas dia, sangat memerlukan kehadiran Pertamina karena sudah jelas kontribusinya. Bersama dinas instansi terkait yang didukung Polres dan Kodim, kata dia, Pemkab Aceh Tamiang mendukung berbagai rencana Pertamina EP dalam pemboran migas di wilayah tersebut.
General Manager Pertamina EP Asset I Rizal Risnul Wathan menambahkan, kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 ditargetkan pada kedalaman 600 meter. Sebagai bentuk sinergi antaranak usaha BUMN, Pertamina EP menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran.
"Tajak sumur menggunakan RIG CWKT 210 dengan total investasi untuk pengeboran di RNT-SZ24 sekitar USD1,8 juta. Selama 10 hari drilling dan delapan hari komplesi," papar Rizal.
Rizal memproyeksikan sumur RNT-SZ24 dapat memproduksi minyak sekitar 180 bph. Dia menambahkan, proyeksi cadangan Rantau Field dapat bertambah hingga 2 juta barel bila dari kegiatan pemboran sumur RNT-SZ24 menunjukkan hasil sesuai dengan target.
Pada kesempatan tersebut, Pertamina EP juga menyerahkan santunan bagi 150 anak yatim di tiga desa, yaitu Desa Alur Manis, Desa Alur Cucur, dan Desa Kebun Rantau. Pertamina EP juga memberikan bantuan tiga ekor sapi kepada datuk penghulu dari tiga desa tersebut.
(fjo)