18 BUMN Keroyokan Bikin Yayasan Sosial
A
A
A
JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hari ini melaksanakan penandatangangan akta pendirian Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri. Yayasan ini merupakan yayasan sosial yang didirikan oleh 18 perusahaan pelat merah di Tanah Air.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku bangga karena di penghujung tahun 2018 ini bisa mewujudkan pendirian Yayasan BUMN Hadir untuk negeri. Yayasan ini dibentuk sebagai wadah perusahaan pelat merah untuk melaksanakan fungsi sosial, khususnya sebagai agen pembangunan.
"Saya merasa sangat bangga dan terhormat untuk bisa ada disini di penghujung tahun akhirnya menyaksikan, bahwa BUMN bisa bersama-sama membentuk satu yayasan dimana bisa menjadi wadah BUMN dan Kementerian BUMN melakukan fungsi sosialnya, dan salah satu fungsi BUMN sebagai agen pembangunan," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (31/12/2018).
Dia berharap, yayasan ini bisa menjadi ujung tombak BUMN untuk bersinergi bersama khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. BUMN menurutnya juga harus hadir di seluruh pelosok Indonesia dan menjadi pemersatu bangsa.
"Indonesia punya lebih dari 1000 suku, 700 bahasa, dan kita merangkul seluruh agama dan kepercayaan. Itu sebetulnya harus kita gabungkan jadi kekuatan bangsa, karena saya tidak lihat bangsa manapun yang seperti Indonesia, yang bisa hidup rukun bersama-sama," tuturnya.
Adapun 18 BUMN dimaksud yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Jasa Raharja (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pupuk Kaltim, PT PGN Tbk, Askrindo, Jasindo, Taspen Jiwasraya, ASABRI dan HIMBARA.
"Yayasan ini diyakini dapat menjadi wadah bagi seluruh BUMN bersinergi dalam setiap program penyaluran bantuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan keagamaan masyarakat," ujar Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal.
Sementara pihak yang menjadi pembina, pengawas dan pengurus yayasan ini merupakan cerminan dari sinergi antara Kementerian BUMN dengan BUMN-BUMN pendiri di bawah binaan langsung Menteri BUMN sebagai Ketua Pembina.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku bangga karena di penghujung tahun 2018 ini bisa mewujudkan pendirian Yayasan BUMN Hadir untuk negeri. Yayasan ini dibentuk sebagai wadah perusahaan pelat merah untuk melaksanakan fungsi sosial, khususnya sebagai agen pembangunan.
"Saya merasa sangat bangga dan terhormat untuk bisa ada disini di penghujung tahun akhirnya menyaksikan, bahwa BUMN bisa bersama-sama membentuk satu yayasan dimana bisa menjadi wadah BUMN dan Kementerian BUMN melakukan fungsi sosialnya, dan salah satu fungsi BUMN sebagai agen pembangunan," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (31/12/2018).
Dia berharap, yayasan ini bisa menjadi ujung tombak BUMN untuk bersinergi bersama khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. BUMN menurutnya juga harus hadir di seluruh pelosok Indonesia dan menjadi pemersatu bangsa.
"Indonesia punya lebih dari 1000 suku, 700 bahasa, dan kita merangkul seluruh agama dan kepercayaan. Itu sebetulnya harus kita gabungkan jadi kekuatan bangsa, karena saya tidak lihat bangsa manapun yang seperti Indonesia, yang bisa hidup rukun bersama-sama," tuturnya.
Adapun 18 BUMN dimaksud yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Jasa Raharja (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pupuk Kaltim, PT PGN Tbk, Askrindo, Jasindo, Taspen Jiwasraya, ASABRI dan HIMBARA.
"Yayasan ini diyakini dapat menjadi wadah bagi seluruh BUMN bersinergi dalam setiap program penyaluran bantuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan keagamaan masyarakat," ujar Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal.
Sementara pihak yang menjadi pembina, pengawas dan pengurus yayasan ini merupakan cerminan dari sinergi antara Kementerian BUMN dengan BUMN-BUMN pendiri di bawah binaan langsung Menteri BUMN sebagai Ketua Pembina.
(akr)