Darmin Akui Biaya Logistik di Indonesia Masih Mahal
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa biaya logistik di Indonesia saat ini masih lebih mahal dibandingkan banyak negara maju lainnya. Hal ini dikarenakan masih banyaknya infrastruktur yang belum terbangun.
"Persoalan ini masih terus berlangsung yaitu biaya logistik kita yang masih mahal. Salah satunya Mengangkut barang ke Sulawesi lebih mahal dibandingkan ke Eropa ini harus diselesaikan ini enggak bisa dilupakan," ujar Darmin di acara diskusi Outlook Perekonomian Indonesia 2019 dengan tema "Meningkatkan Daya Saing untuk Indonesia Maju" di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Karena itu, kata dia, pemerintah terus menggenjot pembangun infrastruktur guna menurunkan biaya logistik. Selain itu, dengan infrastruktur yang memadai diharapkan kinerja ekspor nasional pun makin meningkat.
"Impor tetap ada tapi masih bisa kita kendalikan, kita terus berusaha meningkatkan ekspornya agar mengimbangi impor yang tinggi," katanya.
Darmin menambahkan, kemiskinan dan pengangguran pun kini sudah mengalami penurunan. Hal ini menjadi kabar baik untuk Indonesia dalam upaya memperkuat daya saing dan memperbaiki fundamemental ekonomi.
"Kemiskinan dan pengangguran menurun dan gini ratio menurun dan begerak ke arah positif karena pemerintah benar-benar serius membangun infrastruktur. Lalu berbagai kebijakan juga diambil dalam rangka mendorong investasi," tandasnya.
"Persoalan ini masih terus berlangsung yaitu biaya logistik kita yang masih mahal. Salah satunya Mengangkut barang ke Sulawesi lebih mahal dibandingkan ke Eropa ini harus diselesaikan ini enggak bisa dilupakan," ujar Darmin di acara diskusi Outlook Perekonomian Indonesia 2019 dengan tema "Meningkatkan Daya Saing untuk Indonesia Maju" di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Karena itu, kata dia, pemerintah terus menggenjot pembangun infrastruktur guna menurunkan biaya logistik. Selain itu, dengan infrastruktur yang memadai diharapkan kinerja ekspor nasional pun makin meningkat.
"Impor tetap ada tapi masih bisa kita kendalikan, kita terus berusaha meningkatkan ekspornya agar mengimbangi impor yang tinggi," katanya.
Darmin menambahkan, kemiskinan dan pengangguran pun kini sudah mengalami penurunan. Hal ini menjadi kabar baik untuk Indonesia dalam upaya memperkuat daya saing dan memperbaiki fundamemental ekonomi.
"Kemiskinan dan pengangguran menurun dan gini ratio menurun dan begerak ke arah positif karena pemerintah benar-benar serius membangun infrastruktur. Lalu berbagai kebijakan juga diambil dalam rangka mendorong investasi," tandasnya.
(fjo)