Dibiayai Sukuk, Jembatan Leta Ora Bakal Pangkas Biaya Logistik
A
A
A
JAKARTA - Proyek pembangunan infrastruktur yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk) kembali diresmikan, kali ini berada di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat yakni berupa Jembatan Leta Ora Ralan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyakini, jembatan tersebut bakal membuat biaya logistik di Maluku jadi lebih murah.
"Dengan adanya jembatan ini warga tidak perlu lagi menyeberang dengan kapal berbayar dengan harga yang lumayan mahal artinya warga bisa hemat biaya. Produk hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dari Pulau Larat ke Yamdena semakin lancar sehingga tentu ini akan menekan biaya logistik dan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (11/1).
Menurutnya, pembangunan ini merupakan bukti nyata pemerintah berkomitmen untuk memajukan ekonomi daerah. Pasalnya, pembangunan infrastruktur menjadi sarana dalam meningkatkan ekonomi Indonesia. "Ini merupakan bukti nyata kemajuan hasil pembangunan infrastruktur sebagai sarana untuk menghubungkan masyarakat," katanya
Sebagai informasi, Jembatan Leta Ora Ralan yang dulunya bernama Wear Arafura ini memiliki panjang 323 meter, dibangun dengan skema multiyears contract tahun anggaran 2016-2018 dengan anggaran lebih dari Rp123 miliar. Jembatan ini merupakan prasarana penghubung antara Pulau Yamdena dan Pulau Larat, yang digunakan oleh masyarakat kedua pulau untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan kegiatan perekonomian di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Ia juga menjelaskan salah satu tujuan dibangunnya jembatan ini yakni untuk mobilisasi barang dan jasa seperti hasil pertanian, peternakan dan perkebunan. Pasokan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari Pulau Larat ke Yamdena semakin lancar dan dapat menekan biaya logistik, serta mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.
"Dengan adanya jembatan ini warga tidak perlu lagi menyeberang dengan kapal berbayar dengan harga yang lumayan mahal artinya warga bisa hemat biaya. Produk hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dari Pulau Larat ke Yamdena semakin lancar sehingga tentu ini akan menekan biaya logistik dan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (11/1).
Menurutnya, pembangunan ini merupakan bukti nyata pemerintah berkomitmen untuk memajukan ekonomi daerah. Pasalnya, pembangunan infrastruktur menjadi sarana dalam meningkatkan ekonomi Indonesia. "Ini merupakan bukti nyata kemajuan hasil pembangunan infrastruktur sebagai sarana untuk menghubungkan masyarakat," katanya
Sebagai informasi, Jembatan Leta Ora Ralan yang dulunya bernama Wear Arafura ini memiliki panjang 323 meter, dibangun dengan skema multiyears contract tahun anggaran 2016-2018 dengan anggaran lebih dari Rp123 miliar. Jembatan ini merupakan prasarana penghubung antara Pulau Yamdena dan Pulau Larat, yang digunakan oleh masyarakat kedua pulau untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan kegiatan perekonomian di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Ia juga menjelaskan salah satu tujuan dibangunnya jembatan ini yakni untuk mobilisasi barang dan jasa seperti hasil pertanian, peternakan dan perkebunan. Pasokan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari Pulau Larat ke Yamdena semakin lancar dan dapat menekan biaya logistik, serta mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.
(akr)