Airlangga Siap Produksi 15.000 Unit Mobil Pedesaan di 2019

Selasa, 22 Januari 2019 - 01:18 WIB
Airlangga Siap Produksi...
Airlangga Siap Produksi 15.000 Unit Mobil Pedesaan di 2019
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, berikhtiar meningkatkan produktivitas dan daya saing alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes) agar mampu kompetitif di pasar domestik hingga ekspor.

"Saat ini, AMMDes siap diproduksi sebanyak 3.000 unit. Dan kami akan tingkatkan menjadi 9.000 hingga 15.000 unit per tahun. Produksi secara massal akan dimulai pada 2019," ungkap Airlangga dalam keterangan resmi, Senin (21/1/2019).

Menurut Airlangga, dalam upaya pengembangan produksi, AMMDes ini telah melewati serangkaian uji coba. Dan tidak hanya itu, mengenai suku cadang, ketersediaannya cukup banyak di pasaran, termasuk distributornya juga.

Adapun untuk harganya, AMMDes akan dibanderol sekitar Rp65 hingga Rp70 juta di luar aksesorisnya. Mobil pedesaan multiguna ini akan didorong menggunakan bahan bakar jenis euro2 atau Biodiesel 20 (B20).

"Jadi, aksesorisnya tergantung kebutuhan mereka. Misalnya, mau pakai pompa, berarti tambah Rp3 juta atau menggunakan rice milling tambah Rp7 juta," terangnya.

Airlangga menambahkan, PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) selaku produsen AMMDes telah membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri untuk menjadi pemasok komponen mobil petani tersebut.

"Para pemasok komponen itu sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM). Saat ini, IKM yang terlibat telah mampu memproduksi 184 jenis komponen atau setara 70% dari nilai harga AMMDes," kata dia.

Presiden Direktur Astra Otoparts, Hamdhani Dzulkarnaen, mengemukakan AMMDes yang merupakan produk dari PT KMWI, perusahaan patungan antara PT Kiat Inovasi Indonesia (KII) dengan PT Velasto Indonesia (anak usaha PT Astra Otoparts Tbk) siap diproduksi massal pada tahun 2019.

"Kami siap memproduksi secara bertahap dengan mulai sebanyak 3.000 unit hingga dapat memenuhi target mencapai 15.000 unit per tahun," ujarnya.

Menurut Hamdhani, permintaan AMMDes sejauh ini cukup antusias. Dia optimis, pihaknya dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan oleh para pembeli tersebut. AMMDes ini akan diproduksi dari pabrik di Citeureup, Jawa Barat, dan Klaten di Jawa Tengah.

Produk AMMDes dengan merek KMW ini menggunakan bahan bakar gasoline dan diesel yang memiliki sistem penggerak tunggal dengan kecepatan maksimal 40 Km per jam, kapasitas silinder tidak melebihi dari 700cc atau setara dengan 14-15 PK, dengan daya angkut beban mencapai 700 Kg.

AMMDes KMW disiapkan dengan tiga tipe, model fix bin dengan PTO Power Take Off (PTO mengambil tenaga dari power source dan mentransmisikannya untuk aplikasi yang lain), model fixed bin dengan didukung alat mesin pertanian, dan model flat deck atau passenger dengan PTO.

Untuk unit AMMDes KMW yang memiliki fasilitas integrated PTO, dapat diaplikasikan dengan alat pemecah gabah, pemutih padi, pompa irigasi, generator, dan berbagai peralatan lainnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Dito Ganinduto, mengapresiasi penuh pada upaya pengembangan AMMDes karena dapat memacu produktivitas hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia.

"Kami juga mengapresiasi langkah Kemenperin menyalurkan bantuan AMMDes penjernih air. Sebab, sangat bermanfaat bagi para pengungsi di Sulawesi Tengah, yang beberapa waktu lalu terkena musibah gempa," ungkapnya.

Dito berharap, produksi AMMDes perlu terus didorong karena dapat menumbuhkan industri komponen di dalam negeri. Ini sekaligus menjadi wujud nyata kemandirian industri nasional.

"Kami juga minta agar AMMDes ini dapat didistribusikan ke seluruh daerah Indonesia, yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah-daerah tersebut," pintanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0941 seconds (0.1#10.140)