Ceramah di Kementerian Agama, Sri Mulyani: Utang Bukan Tindakan Najis
A
A
A
JAKARTA - Masalah utang belakangan ini menjadi polemik di Indonesia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, lantas memberikan ceramah terkait kondisi ekonomi mutakhir di Kementerian Agama.
Dalam ceramahnya, Sri Mulyani mengatakan utang bukan tindakan yang najis atau haram dilakukan. Utang memang perlu dilakukan dalam pembangunan di Indonesia.
"Jadi saya ceramah disini (Kementerian Agama), saya cerita mengenai kondisi ekonomi kita. Misal soal utang yang selalu dipermasalahkan, padahal utang itu bukanlah najis," terang Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Sri Mulyani menjelaskan, dirinya mengelola utang dengan menerapkan surat Al-Baqarah yang ada di ayat suci Al-quraan. Sebab, di surat tersebut menjelaskan bagaiamana mengelola utang dengan baik. (Baca Juga: Utang Pemerintah Naik Menjadi Rp4.418 Triliun di Desember 2018)
"Pak Lukman (Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin) tadi membicarakan tentang utang yang ada di surat Al-Baqarah. Jadi kami mengelola utang harus teliti. Jadi saya kelola utang dengan hati-hati, saya mengikuti itu. Kalau saya enggak mengikuti itu, saya enggak mungkin jadi menteri keuangan terbaik," katanya.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung ini, menambahkan dirinya terus berikhtiar mengelola APBN dengan hati-hati. Salah satunya untuk menjaga fundamental ekonomi Indonesia.
"Mengelola APBN ini dengan hati-hati. Ini seusai sebagai mahkluk beragama dan prinsip kita dalam mengelola keuangan," tandasnya.
Dalam ceramahnya, Sri Mulyani mengatakan utang bukan tindakan yang najis atau haram dilakukan. Utang memang perlu dilakukan dalam pembangunan di Indonesia.
"Jadi saya ceramah disini (Kementerian Agama), saya cerita mengenai kondisi ekonomi kita. Misal soal utang yang selalu dipermasalahkan, padahal utang itu bukanlah najis," terang Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Sri Mulyani menjelaskan, dirinya mengelola utang dengan menerapkan surat Al-Baqarah yang ada di ayat suci Al-quraan. Sebab, di surat tersebut menjelaskan bagaiamana mengelola utang dengan baik. (Baca Juga: Utang Pemerintah Naik Menjadi Rp4.418 Triliun di Desember 2018)
"Pak Lukman (Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin) tadi membicarakan tentang utang yang ada di surat Al-Baqarah. Jadi kami mengelola utang harus teliti. Jadi saya kelola utang dengan hati-hati, saya mengikuti itu. Kalau saya enggak mengikuti itu, saya enggak mungkin jadi menteri keuangan terbaik," katanya.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung ini, menambahkan dirinya terus berikhtiar mengelola APBN dengan hati-hati. Salah satunya untuk menjaga fundamental ekonomi Indonesia.
"Mengelola APBN ini dengan hati-hati. Ini seusai sebagai mahkluk beragama dan prinsip kita dalam mengelola keuangan," tandasnya.
(ven)