PTDI Serahkan Lima Heli Anti Kapal Selam ke TNI AL

Kamis, 24 Januari 2019 - 15:56 WIB
PTDI Serahkan Lima Heli...
PTDI Serahkan Lima Heli Anti Kapal Selam ke TNI AL
A A A
BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan lima unit heli Anti Kapal Selam (AKS) dan satu unit pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Pesawat tersebut selanjutnya akan digunakan memperkuat armada TNI Angkatan Laut.

Penyerahan enam pesawat untuk TNI AL ini didasarkan atas kontrak pemesanan pada 2013 dan 2014 lalu. Total pemesanan untuk helikopter jenis AKS 11 unit dan dua unit pesawat udara CN235-220 MPA. Pesawat tersebut diserahkan secara bertahap sejak beberapa tahun lalu.

“Dengan demikian kami telah menyerahkan 10 heli AKS. Sisanya 1 heli akan diserahkan tahun ini dengan konfigurasi full anti kapal selam,” kata Dirut PTDI Elfien Guntoro di Hangar PTDI, Kota Bandung, Kamis (24/1/2019).

Menurut dia, pihaknya selalu siap memenuhi pesanan dari dalam negeri, dalam rangka kemandirian alat utama sistem persenjataan (alutsista). Selama ini, kata dia, Kemenhan dan TNI selalu menjadi costumer utama PTDI.

Sambung Elfien menjelaskan, pesawat CN235-220 MPA dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan Zona Ekonomi Eksklusif, pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi dan perdagangan manusia, serta penyelundupan narkoba dan barang illegal, serta pencarian dan penyelamatan korban bencana.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft memiliki beberapa keunggulan, yakni dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama 10-11 jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.

Ditambah Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft juga dilengkapi dengan 2 consoles, 360o Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS). Juga sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.

Dilengkapi dengan IFF (Identification Friend or Foe) Interrogator dan Tactical Computer System, sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui pesawat lawan atau kawan yang terintegrasi ke dalam sistem komputer guna menganalisa dan menentukan strategi operasi.

Pesawat udara CN235-220 MPA dilengkapi pula dengan FLIR (Forward Looking Infra Red) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.

Sementara Heli AKS ini adalah Helikopter jenis Panther dengan type AS565 MBe. Di mana Platform Helikopter ini merupakan hasil produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Perancis. Sedangkan untuk fase integrasi AKS sejak desain hingga pemasangan adalah merupakan hasil karya PTDI.

PTDI akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL. PTDI bekerjasama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems. PTDI bersama Airbus Helicopter, RSG dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufacturing untuk menghasilkan helikopter ini.

Helikopter AS565 MBe Panther full AKS mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Sonar HELRAS dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1431 seconds (0.1#10.140)