KAI Daop I Targetkan Volume Angkutan Logistik Capai 5,6 Juta Ton

Jum'at, 25 Januari 2019 - 00:42 WIB
KAI Daop I Targetkan Volume Angkutan Logistik Capai 5,6 Juta Ton
KAI Daop I Targetkan Volume Angkutan Logistik Capai 5,6 Juta Ton
A A A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I (Jakarta) menargetkan jumlah volume angkutan barang bisa mencapai 5,6 juta ton sepanjang tahun ini. Target tersebut meningkat 12% ketimbang realisasi angkutan barang pada 2018 sebanyak 5 juta ton. Sedangkan, jenis komoditas yang menjadi primadona adalah semen dan angkutan kontainer.

Executive Vice President PT KAI Daop I, Dadan Rudiansyah, mengatakan dalam rangka mencapai target tersebut, Daop I akan memperluas jaringan dengan menggandeng asosiasi angkutan ritel, perusahaan serta mitra angkutan yang sudah ada.

"Target 2019 tidak ambisius karena alat kerja. KA penumpang juga butuh lokomotif. Jadi memang KA barang di Jawa khususnya Daop 1 tidak begitu signifikan karena alat kerja. Kami harapkan cepat dapat lokomotif baru," ujar Dadan di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Target angkutan barang pada 2019 tidak seagresif pencapaian tahun 2018 yang tumbuh hingga 48%, dibandingkan tahun 2017. Pasalnya,tahun 2019 ini, pihaknya masih mengalami keterbatasan alat produksi, khususnya terkait lokomotif.

Di sisi lain, pengutamaan arus untuk angkutan penumpang masih difokuskan, mengingat adanya tambahan kedatangan rangkaian kereta baru sebanyak 38 rangkaian pada tahun ini. "Fokus kita masih di penumpang. Namun begitu, angkutan logistik tetap punya potensi besar," pungkas dia.

Untuk angkutan penumpang tahun 2019, PT KAI Daop I menargetkan jumlah penumpang bisa mencapai 20,4 juta orang. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 7% dibandingkan realisasi pada 2018 sebanyak 19,1 juta penumpang.

Dadan menyebutkan, upaya peningkatan jumlah penumpang dilakukan dengan menambah perjalanan kereta api (KA), penambahan jumlah kereta pada setiap rangkaian, sampai penyesuaian kelas KA dari bisnis menjadi ekonomi premium yang berkapasitas lebih banyak.

"Upaya mencapai target volume penumpang itu dilakukan dengan menambah perjalanan KA, seperti akan ada peluncuran KA baru dari Stasiun Gambir atau Pasar Senen yang sekarang masih digodok dan diharapkan Februari nanti sudah sosialisasi," ujar Dadan.

Dadan menambahkan pihaknya, akan meningkatkan okupansi KA dengan mengubah jadwal keberangkatan, memberhentikan KA di Stasiun Bekasi, Karawang, dan Bekasi khusus untuk KA Fajar Utama Yogya, Gajahwong, Sawunggalih Pagi, Sawunggalih Malam, Jaka Tingkir, Kutojaya Utara, serta Cirebon Ekspress.

Minat masyarakat untuk naik moda transportasi perkeretaapian terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2018, realisasi penumpang KAI Daop I untuk KA jarak jauh tumbuh 20% dibandingkan tahun 2017, yakni dari 9 juta menjadi 11 juta penumpang.

Kenaikan jumlah penumpang KA jarak jauh itu disebabkan beberapa faktor, antara lain penambahan KA Argo Parahyangan, KA Mataram Premium, KA Tawang Jaya Premium; penambahan stranformasi KA Gumarang, perubahan kelas KA Sawunggalih Pagi dan Malam dari kelas bisnis menjadi premium; serta perubahan kelas KA Senja Solo dari bisnis menjadi ekonomi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6101 seconds (0.1#10.140)