Waralaba Asal Indonesia Kembangkan Bisnis ke Taiwan

Kamis, 31 Januari 2019 - 10:03 WIB
Waralaba Asal Indonesia Kembangkan Bisnis ke Taiwan
Waralaba Asal Indonesia Kembangkan Bisnis ke Taiwan
A A A
JAKARTA - Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei memfasilitasi penandatanganan letter of intent (LoI) antara Asosiasi Pengusaha Indonesia di Taiwan (APIT) dengan PT Baba Rafi Indonesia. Hal ini merupakan tentang tindak lanjut kerja sama kedua pihak terkait waralaba Kebab Baba Rafi di Taiwan.

"Dengan penandatanganan LoI tersebut, maka waralaba asal Indonesia akan segera hadir di Taiwan. Diharapkan dapat hal ini diikuti ekspansi waralaba lain dari Tanah Air," ujar Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Didi mengungkapkan, sejak 2018 KDEI Taipei gencar memfasilitasi kerja sama antara pengusaha Indonesia yang ada di Taiwan dengan pengusaha di Indonesia. Kerja sama APIT dengan waralaba Baba Rafi merupakan realisasi awal dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara APIT dengan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tentang kerja sama pengembangan ritel Indonesia di pasar Taiwan pada Oktober 2018 lalu.

Menurut Didi, peluang pasar waralaba asal Indonesia di Taiwan sangat besar. Ada sekitar 300.000 masyarakat Indonesia di Taiwan dan sebagian besar merupakan pekerja migran. Jumlah pekerja migran Indonesia di Taiwan merupakan terbanyak kedua setelah Malaysia.

"Pasar di Taiwan cukup menjanjikan. Apalagi kebab juga digemari berbagai kalangan, sehingga pangsanya tidak hanya masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat Taiwan itu sendiri," kata Didi

Didi juga mengungkapkan, Baba Rafi merupakan kisah sukses waralaba Indonesia yang melebarkan sayapnya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Bahkan Kebab Turki Baba Rafi dinobatkan sebagai The World’s Biggest Kebab Chain.

"Ini tidak hanya bisnis yang berorientasi profit, tetapi lebih dari itu. Masyarakat sekaligus pengusaha Indonesia di Taiwan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk negeri dan memberikan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia," terangnya.

Deyantono menambahkan, keinginan pengusaha Indonesia menghadirkan merek Indonesia di Taiwan masih sangat besar. Karenanya, APIT akan menyambut baik jika ada restoran dari Indonesia yang akan mengembangkan bisnisnya diTaiwan.

"Dibandingkan dengan agresivitas Thailand dan Vietnam, jumlah restoran Indonesia di Taiwan masih sangat terbatas. Padahal Indonesia yang memiliki kekuatan rasa dan kekhasan kuliner berpeluang besar di pasar Taiwan," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0610 seconds (0.1#10.140)