UMKM Diajak Mulai Manfaatkan KUR Pariwisata

Kamis, 31 Januari 2019 - 23:11 WIB
UMKM Diajak Mulai Manfaatkan...
UMKM Diajak Mulai Manfaatkan KUR Pariwisata
A A A
MAGELANG - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng Bank BRI untuk sosialisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pariwisata bagi UMKM di kawasan wisata Candi Borobudur. Sekitar 100 pelaku usaha kecil bisa langsung berdiskusi intensif dengan petugas BRI mengenai tantangan soal cash flow ataupun hambatan administrasi.

Tidak sedikit dari mereka yang baru pertama kali mendapat literasi keuangan tentang kondisi usahanya dan apa yang harus dilakukan kedepannya. Sementara bagi perbankan pertemuan ini juga dibutuhkan untuk memberikan edukasi KUR pariwisata yang otomatis baru diaplikasikan pada tahun ini.

Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizky Ratman mengatakan, KUR pariwisata baru berlaku sejak Agustus 2018 lalu. Ini sebagai upaya memperkuat permodalan sekaligus memperluas akses pembiayaan para pelaku usaha khususnya UMKM yang bergerak di bidang pariwisata.

“KUR pariwisata kini difokuskan untuk usaha pendukung di 10 destinasi prioritas dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Wanurejo termasuk Kawasan Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) menjadi lokasi kedua sosialisasi. Sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Humbang Hasundutan di kawasan Danau Toba,” ujar Dadang di Balkondes Wanurejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah., Kamis (31/1/2019).

KUR Pariwisata ditujukan untuk pelaku UMKM sektor pariwisata yang akan menerima bunga ringan sebesar 7% per tahun. Kredit tersebut terbagi dua yaitu KUR mikro dan KUR ritel. Untuk segmen mikro plafon kredit besarannya maksimal Rp25 juta per debitur, sedangkan ritel berkisar Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta.

Dadang juga menyebutkan, subsidi bunga yang ditanggung pemerintah untuk segmen mikro sebesar 10,5% tanpa ada syarat agunan. Sedangkan untuk KUR ritel, subsidi bunganya 5,5% dengan agunan yang ditentukan kemudian.

Tercatat di wilayah tersebut, pelaku usaha pariwisata terbagi sebanyak 45% merupakan penyedia jasa akomodasi, 15% penyedia jasa transportasi, dan sisanya adalah penyedia jasa lainnya. “Mereka dapat mengakses KUR melalui bank-bank penyalur yaitu Bank BRI, Bank BNI, atau Bank Mandiri,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi tersebut juga dihadiri Kabag Kredit Program BRI Kanwil Yogyakarta Supriyadi, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso, serta Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Kemenpar Mugiyanto.

Sementara Kabag Kredit Program BRI Kanwil Yogyakarta Supriyadi menerangkan, syarat untuk mengakses KUR cukup mudah di antaranya kepemilikan usaha produktif di bidang pariwisata minimal telah beroperasi selama 6 bulan dengan catatan keuangan yang sehat.

“Selama UMKM produktif dan layak 6 bulan boleh mengajukan KUR, kami mengundang pelaku di bidang pariwisata memanfaatkannya karena ini skema baru KUR yang dikhususkan untuk UMKM di bidang pariwisata," kata Supriyadi dalam kesempatan sama.

Tercatat ada sebanyak 13 sub bidang usaha di sektor pariwisata yang akan dibiayai melalui program KUR di antaranya; usaha agen perjalanan wisata, sanggar seni, pelaku pentas seni, ataupun penyelenggara pertemuan (meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE). Pelaku usaha akomodasi alias layanan penginapan, penyedia makanan dan minuman di kawasan wisata, hingga usaha jasa layanan informasi pariwisata juga bisa mengakses KUR.

Bidang usaha lain yang difasilitasi meliputi tempat pelayanan pariwisata (taman tematik, museum, konsultan wisata, dan pemandu wisata). Tidak hanya itu, usaha olahraga air (snorkeling, diving, arung jeram, dan lain-lain) pun bisa mengajukan pinjaman. Bahkan pelaku usaha jasa transportasi pariwisata, industri kerajinan, dan pusat oleh-oleh juga diakomodasi agar bisa mengajukan KUR.

Kadis Pariwisata kepemudaan dan Olahraga Kab Magelang Jawa Tengah Iwan Sutiarso mengatakan terdapat 6,3 juta wisatawan yang mengunjungi kawasan Wanurejo. Turis domestik mendominasi dari destinasi Candi Borobudur, lalu juga destinasi Punthuk Setumbu, dan bukit Rhema. Ini jauh meningkat dari dua atau tiga tahun lalu turis asing hanya bisa didatangkan dari Borobudur.

“Peluang besar tapi harus diperkuat length of stay atau durasi berwisata. Harapannya akan bertambah dan diikuti pelayanan yang juga harus ditambah. Tapi juga harus diperhatikan meminjam KUR juga harus bertanggung jawab mengembalikannya,” ujar Iwan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3609 seconds (0.1#10.140)