Fokus Hilirisasi, Antam Tak Tertarik Caplok Saham Vale Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyatakan, akan fokus mengembangkan bisnis secara organik dengan hilirisasi pada tahun ini. Perusahaan menyatakan tidak tertarik dengan pengembangan anorganik untuk mencaplok divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan perusahaan memiliki prioritas untuk bergerak cepat mengembangkan industri. Berbekal sumber daya alam yang melimpah, ia mengatakan, percuma jika tidak mendorong hilirisasi sebagai nilai tambah.
"Antam enggak (tertarik akuisisi Vale). Ya kita mencoba secara anorganik, tapi mungkin tidak mudah," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Arie menjelaskan, prioritas pada tahun ini, mengkhususkan produksi emas. Perusahaan ingin menambah produksi emas hingga 30 ton dan feronikel 30 ribu ton.
"Untuk ore, ya. Semoga bisa lebih baik dari tahun lalu. Kita menunggu izin ore untuk ekspor kita. Lalu proyek pengembangan, dan pertengahan tahun ini, smelter di Halmahera diharap sudah selesai," katanya.
Lanjut dia, untuk eksplorasi, perusahaan telah menyiapkan dana Rp120 miliar. Antam berharap tambang emas yang dimulai di Oksibil, Papua, sudah mulai melakukan pengeboran.
"Juga nikel dan bauksit, kita mau convert dari sumber daya jadi cadangan, yang besar cadangan di Oksibil. Biayanya juga besar untuk itu," pungkasnya.
Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan perusahaan memiliki prioritas untuk bergerak cepat mengembangkan industri. Berbekal sumber daya alam yang melimpah, ia mengatakan, percuma jika tidak mendorong hilirisasi sebagai nilai tambah.
"Antam enggak (tertarik akuisisi Vale). Ya kita mencoba secara anorganik, tapi mungkin tidak mudah," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Arie menjelaskan, prioritas pada tahun ini, mengkhususkan produksi emas. Perusahaan ingin menambah produksi emas hingga 30 ton dan feronikel 30 ribu ton.
"Untuk ore, ya. Semoga bisa lebih baik dari tahun lalu. Kita menunggu izin ore untuk ekspor kita. Lalu proyek pengembangan, dan pertengahan tahun ini, smelter di Halmahera diharap sudah selesai," katanya.
Lanjut dia, untuk eksplorasi, perusahaan telah menyiapkan dana Rp120 miliar. Antam berharap tambang emas yang dimulai di Oksibil, Papua, sudah mulai melakukan pengeboran.
"Juga nikel dan bauksit, kita mau convert dari sumber daya jadi cadangan, yang besar cadangan di Oksibil. Biayanya juga besar untuk itu," pungkasnya.
(ven)