Optimisme Konsumen Tetap Terjaga di Januari 2019
A
A
A
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2019 mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2019 yang tetap berada pada level optimis (di atas 100) yakni sebesar 125,5 meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 127,0 pada Desember 2018.
Optimisme konsumen tetap terjaga ditopang oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan. "Hal itu tercermin pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 110,3 dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 140,6. Namun, optimisme tersebut menurun dibandingkan dengan tingkat optimisme bulan sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Rabu (6/2/2019.
Hal ini terjadi akibat kenaikan penghasilan yang tidak setinggi bulan sebelumnya dan berkurangnya keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama. Di samping itu, konsumen juga memperkirakan akan terjadinya perlambatan kenaikan penghasilan pada 6 bulan mendatang.
"Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang (April 2019) menurun. Perkiraan penurunan tekanan harga ini terutama didorong oleh pasokan barang yang mencukupi dan distribusi barang yang semakin lancar," paparnya.
Sementara itu, konsumen juga memperkirakan adanya penurunan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Juli 2019) seiring dengan terjaganya pasokan barang dan telah berlalunya periode Idul Fitri 2019.
Optimisme konsumen tetap terjaga ditopang oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan. "Hal itu tercermin pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 110,3 dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 140,6. Namun, optimisme tersebut menurun dibandingkan dengan tingkat optimisme bulan sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Rabu (6/2/2019.
Hal ini terjadi akibat kenaikan penghasilan yang tidak setinggi bulan sebelumnya dan berkurangnya keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama. Di samping itu, konsumen juga memperkirakan akan terjadinya perlambatan kenaikan penghasilan pada 6 bulan mendatang.
"Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang (April 2019) menurun. Perkiraan penurunan tekanan harga ini terutama didorong oleh pasokan barang yang mencukupi dan distribusi barang yang semakin lancar," paparnya.
Sementara itu, konsumen juga memperkirakan adanya penurunan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Juli 2019) seiring dengan terjaganya pasokan barang dan telah berlalunya periode Idul Fitri 2019.
(akr)