Penanaman Modal Asing Diyakini Meningkat Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis penanaman modal asing (PMA) tahun ini akan meningkat. Tahun lalu, realisasi PMA tercatat sebesar Rp392,7 triliun, turun 8,8% dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp430,5 triliun.
Perry mengatakan, keyakinan itu didukung upaya pemerintah untuk meningkatkan arus PMA guna meningkatkan investasi di Indonesia. Selain itu, prospek ekonomi nasional pun menurutnya semakin membaik.
"Ini akan menarik inflow dalam bentuk PMA, karena prospek ekonomi membaik dan regulasi pemerintah pun mendorong PMA," kata Perry di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Berdasarkan sektor usaha, tahun lalu lima besar realisasi investasi dari PMDN dan PMA adalah listrik, gas dan air senilai Rp117,5 triliun (16,3%), transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp94,9 triliun (13,1%), pertambangan Rp73,8 triliun (10,2%), industri makanan Rp68,8 triliun (9,5%) dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp56,8 triliun (7,9%).
Perry juga mengungkapkan, aliran modal asing ke Indonesia hingga 8 Februari sebesar Rp49,6 triliun. Jumlah dana Rp49,6 triliun itu terbagi atas surat berharga negara sebesar Rp32 triliun, pasar modal mencapai Rp15 triliun, dan obligasi Rp2 triliun.
Menurut Perry, hampir semua aset kebanjiran dana asing. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia cukup kuat dipengaruhi oleh prospek ekonomi yang lebih baik di 2019.
Perry mengatakan, keyakinan itu didukung upaya pemerintah untuk meningkatkan arus PMA guna meningkatkan investasi di Indonesia. Selain itu, prospek ekonomi nasional pun menurutnya semakin membaik.
"Ini akan menarik inflow dalam bentuk PMA, karena prospek ekonomi membaik dan regulasi pemerintah pun mendorong PMA," kata Perry di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Berdasarkan sektor usaha, tahun lalu lima besar realisasi investasi dari PMDN dan PMA adalah listrik, gas dan air senilai Rp117,5 triliun (16,3%), transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp94,9 triliun (13,1%), pertambangan Rp73,8 triliun (10,2%), industri makanan Rp68,8 triliun (9,5%) dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp56,8 triliun (7,9%).
Perry juga mengungkapkan, aliran modal asing ke Indonesia hingga 8 Februari sebesar Rp49,6 triliun. Jumlah dana Rp49,6 triliun itu terbagi atas surat berharga negara sebesar Rp32 triliun, pasar modal mencapai Rp15 triliun, dan obligasi Rp2 triliun.
Menurut Perry, hampir semua aset kebanjiran dana asing. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia cukup kuat dipengaruhi oleh prospek ekonomi yang lebih baik di 2019.
(fjo)