BUMN Klaim Harga Avtur di Indonesia Kompetitif
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim harga avtur di Indonesia sudah kompetitif dan tidak yang memonopoli harga. Lebih lanjut, diterangkan juga bahwa harga avtur di Indonesia sudah mulai turun seiring dengan harga global yang juga mengalami penyusutan.
"Jadi harga avtur sekarang posisinya terus turun sejak bulan November dan sudah disampaikan oleh Bu menteri BUMN. Coba tanyakan ke direktur Pertamina, tapi ini sudah kompetitif," ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Dia menyebutkan harga avtrur di Indonesia sudah berada pada peringkat ketiga, dimana dalam hal ini, harga avtur Indonesia sudah cukup bersaing di pasaran global. "Saya sampaikan lagi harga avtur di Indonesia khususnya di Soetta sangat kompetitif. Kita berada nomor 3 di Asia Tenggara," katanya.
Sambung dia mengaku heran mengenai turunnya pengunjung di hotel yang mana disebabkan oleh mahalnya harga tiket pesawat. Pasalnya, tiket yang mahal ini berkaitan dengan sepinya penumpang pesawata bukan turunnya pengunjung.
"Bukan soal penumpang, kalau penumpang ada hubungannya dengan harga tiket. Kalau hubungannya dengan sepinya hotel saya enggak tahu tuh, kejauhan kali yah," jelasnya.
"Jadi harga avtur sekarang posisinya terus turun sejak bulan November dan sudah disampaikan oleh Bu menteri BUMN. Coba tanyakan ke direktur Pertamina, tapi ini sudah kompetitif," ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Dia menyebutkan harga avtrur di Indonesia sudah berada pada peringkat ketiga, dimana dalam hal ini, harga avtur Indonesia sudah cukup bersaing di pasaran global. "Saya sampaikan lagi harga avtur di Indonesia khususnya di Soetta sangat kompetitif. Kita berada nomor 3 di Asia Tenggara," katanya.
Sambung dia mengaku heran mengenai turunnya pengunjung di hotel yang mana disebabkan oleh mahalnya harga tiket pesawat. Pasalnya, tiket yang mahal ini berkaitan dengan sepinya penumpang pesawata bukan turunnya pengunjung.
"Bukan soal penumpang, kalau penumpang ada hubungannya dengan harga tiket. Kalau hubungannya dengan sepinya hotel saya enggak tahu tuh, kejauhan kali yah," jelasnya.
(akr)