Pollux Tunjuk Kontraktor CNQC Garap Gangnam District Senilai Rp2 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Pollux Properti Indonesia Tbk., menunjuk perusahaan asal China CNQC sebagai kontraktor utama untuk pembangunan proyek superblok Gangnam District di Bekasi senilai Rp2 triliun. Penandatanganan kontrak tersebut meliputi pembangunan 8 menara yang merangkum 2 menara apartemen A1 dan A2 (phase1), 6 menara apartemen lainnya beserta fasilitas Waterpark (phase 2), serta F&B Arcade.
CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk, Nico Po, mengatakan Pollux merupakan pengembang yang selektif dalam memilih perusahaan konstruksi sebagai mitra kerja. Karena itu, pemilihan kontraktor menjadi suatu hal yang penting.
"Penunjukan CNQC sebagai kontraktor utama adalah komitmen Pollux Properti Group untuk membangun dan mewujudkan proyek yang berkualitas demi menjaga kepuasan konsumen. Selain sarat pengalaman, standar pekerjaan berkualitas internasional menjadi pertimbangan utama bagi kami untuk memilih CNQC," jelas Nico Po dalam keterangan resmi, Rabu (13/2/2019).
CNQC adalah perusahaan kontruksi asal China berskala internasional yang reputasinya sudah cukup diakui di beberapa negara dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,3 triliun. Sementara itu, Gangnam District merupakan mega superblok yang dikembangkan PT Pollux Kemang Superblok yang berkolaborasi dengan PT Trio Propertindo Jaya.
Presiden Direktur Gangnam District, Irwanto Oentung, mengatakan proyek mega superblok yang dikembangkan di atas lahan seluas 2,5 hektar ini menelan investasi mencapai Rp5 triliun. Proyek ini nantinya akan merangkum sebanyak 8 menara apartemen.
Gangnam District juga akan dilengkapi dengan beragam fasilitas eksklusif, antara lain waterpark, infinity pool, sky terrace, fitur smart home system, akses card dan lain-lain.
"Bisa dibilang, Gangnam District merupakan investasi properti terbaik di Bekasi saat ini karena memiliki beragam kelebihan. Yaitu kawasan yang saling terintegrasi dengan akses transportasi strategis seperti LRT, KRL dan akses tol, status kepemilikan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS), dekat dengan sarana pendidikan, perkantoran, rumah sakit hingga berbagai fasilitas eksklusif penunjang gaya hidup masyarakat modern, dan tentunya harga yang ditawarkan masih sangat kompetitif," terang Irwanto Oentung.
Sales and Marketing Director PT Pollux Properti IndonesiaTbk., Maikel Tanuwidjaya, menerangkan penjualan Gangnam District dilakukan dalam beberapa fase. Untuk fase pertama telah dipasarkan Tower Apartemen A1 sebanyak 567 unit.
Pada fase ini, ada beberapa type yang ditawarkan, yakni type studio dengan total luas 22 m2 dan type two bedroom seluas 45,45 m2, dengan harga mulai dari Rp300 jutaan sampai dengan Rp600 jutaan. "Sejak diluncurkan pada tahun 2017 lalu sampai saat ini, Tower A1 sudah mengalami kenaikan sekitar 10%-15%," papar Maikel.
Pada fase kedua dipasarkan 4 menara apartemen beserta fasilitas waterpark. Selain apartemen, pada fase kedua juga turut dikembangkan berbagai fasilitas premium untuk menunjang berbagai aktifitas penghuni.
Sejak dimulai pembangunan pada 2017, ujar Maikel, progress pembangunan fase pertama saat ini telah menyelesaikan pekerjaan bore piling yang dilakukan kontraktor bore pile dan berikutnya akan dilanjutkan kepada kontraktor utama, dalam hal ini CNQC untuk pembangunan Sub Structure dan Upper structure, serta finishing secara keseluruhan.
CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk, Nico Po, mengatakan Pollux merupakan pengembang yang selektif dalam memilih perusahaan konstruksi sebagai mitra kerja. Karena itu, pemilihan kontraktor menjadi suatu hal yang penting.
"Penunjukan CNQC sebagai kontraktor utama adalah komitmen Pollux Properti Group untuk membangun dan mewujudkan proyek yang berkualitas demi menjaga kepuasan konsumen. Selain sarat pengalaman, standar pekerjaan berkualitas internasional menjadi pertimbangan utama bagi kami untuk memilih CNQC," jelas Nico Po dalam keterangan resmi, Rabu (13/2/2019).
CNQC adalah perusahaan kontruksi asal China berskala internasional yang reputasinya sudah cukup diakui di beberapa negara dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,3 triliun. Sementara itu, Gangnam District merupakan mega superblok yang dikembangkan PT Pollux Kemang Superblok yang berkolaborasi dengan PT Trio Propertindo Jaya.
Presiden Direktur Gangnam District, Irwanto Oentung, mengatakan proyek mega superblok yang dikembangkan di atas lahan seluas 2,5 hektar ini menelan investasi mencapai Rp5 triliun. Proyek ini nantinya akan merangkum sebanyak 8 menara apartemen.
Gangnam District juga akan dilengkapi dengan beragam fasilitas eksklusif, antara lain waterpark, infinity pool, sky terrace, fitur smart home system, akses card dan lain-lain.
"Bisa dibilang, Gangnam District merupakan investasi properti terbaik di Bekasi saat ini karena memiliki beragam kelebihan. Yaitu kawasan yang saling terintegrasi dengan akses transportasi strategis seperti LRT, KRL dan akses tol, status kepemilikan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS), dekat dengan sarana pendidikan, perkantoran, rumah sakit hingga berbagai fasilitas eksklusif penunjang gaya hidup masyarakat modern, dan tentunya harga yang ditawarkan masih sangat kompetitif," terang Irwanto Oentung.
Sales and Marketing Director PT Pollux Properti IndonesiaTbk., Maikel Tanuwidjaya, menerangkan penjualan Gangnam District dilakukan dalam beberapa fase. Untuk fase pertama telah dipasarkan Tower Apartemen A1 sebanyak 567 unit.
Pada fase ini, ada beberapa type yang ditawarkan, yakni type studio dengan total luas 22 m2 dan type two bedroom seluas 45,45 m2, dengan harga mulai dari Rp300 jutaan sampai dengan Rp600 jutaan. "Sejak diluncurkan pada tahun 2017 lalu sampai saat ini, Tower A1 sudah mengalami kenaikan sekitar 10%-15%," papar Maikel.
Pada fase kedua dipasarkan 4 menara apartemen beserta fasilitas waterpark. Selain apartemen, pada fase kedua juga turut dikembangkan berbagai fasilitas premium untuk menunjang berbagai aktifitas penghuni.
Sejak dimulai pembangunan pada 2017, ujar Maikel, progress pembangunan fase pertama saat ini telah menyelesaikan pekerjaan bore piling yang dilakukan kontraktor bore pile dan berikutnya akan dilanjutkan kepada kontraktor utama, dalam hal ini CNQC untuk pembangunan Sub Structure dan Upper structure, serta finishing secara keseluruhan.
(ven)