Soal Surplus Beras, Prabowo: Mengapa Masih Impor?
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, mengkritisi pernyataan Joko Widodo, yang menyebut impor beras di Indonesia terus menurun. Jokowi mengatakan pada 2018, produksi beras Indonesia mencapai 32 juta ton dan konsumsi 29 juta ton sehingga ada surplus beras sebesar 3 juta ton.
"Kalau kita sudah benar kelebihan 3 juta ton, kenapa kita harus impor? Apakah tidak lebih baik devisa dihemat dan digulirkan buka lahan baru untuk benih, pupuk ke petani, ini falsafahnya beda," kritik Prabowo dalam Debat Calon Presiden edisi kedua di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Karena itu, Prabowo menegaskan bahwa pembangunan ekonomi adalah harus untuk rakyat jangan rakyat untuk ekonomi. Jokowi Nyatakan Indonesia Surplus Beras 3 Juta Ton
Prabowo lantas menyatakan bahwa falsafahnya mengacu kepada Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33. "Pasal 33 bagi kami adalah suatu pengaman dan ini suatu pengaman petani untuk minta harga yang baik. Mereka minta jangan impor pada saat panen," kata dia.
Mengenai kebijakan pangan yang dilakukan pemerintah, Prabowo juga mengkritisi para menteri Jokowi.
"Saya kira Menteri perdagangan bapak tidak melaporkan ke bapak. Dia mengubah Keputusan Menteri, kalau dulu kan tidak boleh impor sebelum panen dan tidak boleh impor dua bulan setelah panen. Ini tolong bapak cek ini menjadi masalah yang dikeluhkan petani. Menurut saya ini kita harus berdiri di atas kaki sendiri," tegasnya.
"Kalau kita sudah benar kelebihan 3 juta ton, kenapa kita harus impor? Apakah tidak lebih baik devisa dihemat dan digulirkan buka lahan baru untuk benih, pupuk ke petani, ini falsafahnya beda," kritik Prabowo dalam Debat Calon Presiden edisi kedua di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Karena itu, Prabowo menegaskan bahwa pembangunan ekonomi adalah harus untuk rakyat jangan rakyat untuk ekonomi. Jokowi Nyatakan Indonesia Surplus Beras 3 Juta Ton
Prabowo lantas menyatakan bahwa falsafahnya mengacu kepada Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33. "Pasal 33 bagi kami adalah suatu pengaman dan ini suatu pengaman petani untuk minta harga yang baik. Mereka minta jangan impor pada saat panen," kata dia.
Mengenai kebijakan pangan yang dilakukan pemerintah, Prabowo juga mengkritisi para menteri Jokowi.
"Saya kira Menteri perdagangan bapak tidak melaporkan ke bapak. Dia mengubah Keputusan Menteri, kalau dulu kan tidak boleh impor sebelum panen dan tidak boleh impor dua bulan setelah panen. Ini tolong bapak cek ini menjadi masalah yang dikeluhkan petani. Menurut saya ini kita harus berdiri di atas kaki sendiri," tegasnya.
(ven)