Kementan Berharap Pemda Fasilitasi Poktan Bengkel Alsintan

Senin, 18 Februari 2019 - 23:36 WIB
Kementan Berharap Pemda Fasilitasi Poktan Bengkel Alsintan
Kementan Berharap Pemda Fasilitasi Poktan Bengkel Alsintan
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian berharap pemerintah daerah (Pemda) memfasilitasi kelompok tani dalam memperbaiki alat mesin pertanian (alsintan) yang rusak. Sehingga bantuan alsintan berikutnya bisa dialokasikan ke daerah lainnya yang membutuhkan.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan bantuan alsintan dari pemerintah 100% gratis. Namun, penerima bantuan wajib merawat alsintan.

"Bantuan alsintan ini untuk mengubah wajah pertanian. Jika selama ini bertani identik dengan sesuatu yang kotor, maka ke depan tidak lagi. Dengan alsintan, petani bisa langsung mengolah lahan secara modern. Kita berikan peralatan modern, tidak tradisional seperti cangkul, sabit atau semacamnya. Dan semuanya gratis," ujar Sarwo Edhy dalam keterangan resmi, Senin (18/2/2019).

Sarwo Edhy mengatakan, kelompok tani hanya perlu membayar biaya bahan bakar minyak (BBM). Setelah alsintan digunakan, kelompok tani lainnya bisa turut menggunakan.

"Kelompok tani dan Pemda setempat wajib memberikan perawatan. Jika diperlukan, pemerintah akan menurunkan lagi dan tidak dititipkan ke petani. Ini untuk menjaga perawatannya," katanya.

Dinas Pertanian Kabupaten Bandung merespon keinginan Kementan. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, menyatakan pihaknya menyiapkan bengkel keliling untuk alsintan.

"Pemerintah turut mendukung pengadaan bantuan alat mesin pertanian. Jika ada bagian alat mesin pertanian yang patah dan membutuhkan pengelasan, para petani atau kelompok tani bisa langsung kontak kami," kata Tisna.

Menurut Tisna, bengkel alat mesin pertanian walaupun penyediaannya sederhana, tetapi bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani.

"Di Dinas Pertanian ada UPTD Alat Mesin Pertanian dan pengembangan usaha. Unit bengkel ini kerjanya berkeliling dan ada penjadwalan. Unit bengkel keliling ini bisa datang ke lapangan, jika dihubungi petani. Untuk itu, alat mesin pertanian harus dipelihara sebaik-baiknya," papar Tisna.

Tisna mengatakan, di Kabupaten Bandung sudah eksis mengembangkan pertanian kopi, selain peternakan sapi potong maupun sapi perah. Bahkan produksi pertanian maupun ternak di Kabupaten Bandung merupakan bagian yang terbesar di Indonesia.

Pihaknya terus meningkatkan semangat dan kerjasama dengan Kementerian Pertanian dalam pengembangan pertanian di Kabupaten Bandung. Bahkan saat ini dalam kegiatan pertanian di lapangan mendapat pendampingan dari Babinsa.

"Hal itu sebagai bentuk dukungan TNI dalam meningkatkan program pertanian supaya berhasil. Adanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas menambah reugreug dalam pelaksanaan program pertanian di lapangan," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2339 seconds (0.1#10.140)