Kementan dan DPR Serahkan Bantuan Alsintan untuk Petani Kebumen
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) pra panen dan pasca panen kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet). Adapun alsintan yang diberikan adalah 1 traktor roda empat, 25 traktor roda dua, 14 pompa air empat inch, 8 pompa air delapan inch, 50 hand sprayer, dan 5 power thesher.
Selain Bamsoet, hadir dalam acara tersebut antara lain Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Sarwo Edy; Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan, Rizal Djalil; Bupati Kabupaten Kebumen, Yazid Mahfudz; Kapolres Kabupaten Kebumen AKBP, Robertho Pardede; dan Komandan Kodim 0709/Kebumen Letkol Infanteri, Zamril Piliang.
Pendistribusian alsintan ini adalah salah satu strategi pemerintahan Presiden Joko Widodo bersama DPR untuk menyempurnakan manajemen teknis untuk mendongkrak produksi pertanian.
Dengan begitu, menurut Bamsoet, petani juga bisa lebih nyaman mengelola lahan karena tidak perlu memikirkan pengeluaran uang untuk membeli alsintan. DPR selalu memastikan agar petani terfasilitasi dengan baik, mulai dari benih, bibit, pupuk, irigasi, sampai ke pemasaran hasil pertanian.
"Saya percaya, menyejahterakan bangsa Indonesia salah satu caranya harus dimulai dengan menyejahterakan petaninya," ujar Bamsoet saat menyerahkan bantuan Alsintan di Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Legislator Partai Golkar Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini memaparkan, berdasarkan data Kementerian Pertanian, potensi lahan pengembangan pertanian padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu (PJKU) di Kabupaten Kebumen mencapai 45.331 hektar. Terdiri atas lahan basah (sawah) eksisting seluas 41.278 hektar dan potensi pengembangan tanaman pangan lahan kering seluas 4.053 hektar.
Terdapat 19 Kecamatan di Kabupaten Kebumen mempunyai potensi besar dalam pengembangan pertanian padi seluas 26.937 hektar. Seperti Kecamatan Ambal, Adimulyo, Alian, Bonorowo, Buayan, Buluspasantren, Gombong, Karanganyar, Kebumen, Klirong, Kutowinagun, Kuwarasan, Mirit, Pejagoan, Petanahan, Prembun, Puring, Rowokele, Sruweng, dan Sempor.
"Bahkan di tahun 2018, Kabupaten Kebumen mampu menaikan Luas Tambah Tanam Padi dari 78.145 hektar di periode Oktober 2016-September 2017, menjadi 81.056 hektar di periode Oktober 2017-September 2018. Surplus sekitar 2.911 hektar ini menjadi bukti bahwa petani di Kabupaten Kebumen sangat tangguh," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini yakin, dengan visi pembangunan Tahun 2005-2025, Kabupaten Kebumen mampu menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera berbasis agribisnis. Dengan demikian, Kabupaten Kebumen tidak hanya menghasilkan produk-produk pertanian saja, tetapi industri hilirnya juga akan berkembang, baik berupa industri berskala kecil menengah maupun besar.
"Melalui peningkatan program pasca panen, stabilitas harga hasil pertanian akan terjaga, lapangan pekerjaan akan terbuka, dan pendapatan daerah meningkat. Yang selanjutnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandas Bamsoet.
Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, menambahkan dalam APBN 2019, DPR bersama pemerintah menyiapkan hampir Rp4,9 triliun untuk Ditjen Prasaranana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab mengurusi alsintan dan irigasi tersier.
Tak hanya itu, DPR dan pemerintah juga menetapkan pagu subsidi pupuk tahun anggaran 2019 sebanyak 9,55 juta ton atau setara dengan Rp29,5 triliun, baik untuk pupuk Urea, SP-36, ZA, NPK maupun organik.
"Besarnya anggaran yang digelontorkan sejalan dengan misi besar Indonesia untuk menggenjot produktivitas padi, dari sekitar 56,54 juta ton pada 2018 mencapai 84 juta ton di 2019, jagung 33 juta ton, kedelai 2,80 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabai 2,29 juta ton, dan bawang putih 0,079 juta ton," jelas Sarwo Edhy dalam keterangan resmi, Sabtu (23/2/2019).
Tak hanya di Kabupaten Kebumen, lanjut Sarwo, pendistribusian alsintan juga dilakukan ke berbagai daerah lainnya, khususnya daerah dengan potensi pertanian yang besar. Sudah ratusan ribu traktor yang disebar ke seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh sampai Papua, dari Miangas sampai Pulau Rote.
"Berbagai fasilitas yang telah diberikan kepada para Gapoktan, hendaknya bisa dirawat dengan baik. Jangan sampai bantuan tersebut menjadi sia-sia. Karena yang rugi bukan hanya para petani, melainkan juga bangsa Indonesia," pungkas Sarwo Edhy.
Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet). Adapun alsintan yang diberikan adalah 1 traktor roda empat, 25 traktor roda dua, 14 pompa air empat inch, 8 pompa air delapan inch, 50 hand sprayer, dan 5 power thesher.
Selain Bamsoet, hadir dalam acara tersebut antara lain Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Sarwo Edy; Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan, Rizal Djalil; Bupati Kabupaten Kebumen, Yazid Mahfudz; Kapolres Kabupaten Kebumen AKBP, Robertho Pardede; dan Komandan Kodim 0709/Kebumen Letkol Infanteri, Zamril Piliang.
Pendistribusian alsintan ini adalah salah satu strategi pemerintahan Presiden Joko Widodo bersama DPR untuk menyempurnakan manajemen teknis untuk mendongkrak produksi pertanian.
Dengan begitu, menurut Bamsoet, petani juga bisa lebih nyaman mengelola lahan karena tidak perlu memikirkan pengeluaran uang untuk membeli alsintan. DPR selalu memastikan agar petani terfasilitasi dengan baik, mulai dari benih, bibit, pupuk, irigasi, sampai ke pemasaran hasil pertanian.
"Saya percaya, menyejahterakan bangsa Indonesia salah satu caranya harus dimulai dengan menyejahterakan petaninya," ujar Bamsoet saat menyerahkan bantuan Alsintan di Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Legislator Partai Golkar Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini memaparkan, berdasarkan data Kementerian Pertanian, potensi lahan pengembangan pertanian padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu (PJKU) di Kabupaten Kebumen mencapai 45.331 hektar. Terdiri atas lahan basah (sawah) eksisting seluas 41.278 hektar dan potensi pengembangan tanaman pangan lahan kering seluas 4.053 hektar.
Terdapat 19 Kecamatan di Kabupaten Kebumen mempunyai potensi besar dalam pengembangan pertanian padi seluas 26.937 hektar. Seperti Kecamatan Ambal, Adimulyo, Alian, Bonorowo, Buayan, Buluspasantren, Gombong, Karanganyar, Kebumen, Klirong, Kutowinagun, Kuwarasan, Mirit, Pejagoan, Petanahan, Prembun, Puring, Rowokele, Sruweng, dan Sempor.
"Bahkan di tahun 2018, Kabupaten Kebumen mampu menaikan Luas Tambah Tanam Padi dari 78.145 hektar di periode Oktober 2016-September 2017, menjadi 81.056 hektar di periode Oktober 2017-September 2018. Surplus sekitar 2.911 hektar ini menjadi bukti bahwa petani di Kabupaten Kebumen sangat tangguh," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini yakin, dengan visi pembangunan Tahun 2005-2025, Kabupaten Kebumen mampu menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera berbasis agribisnis. Dengan demikian, Kabupaten Kebumen tidak hanya menghasilkan produk-produk pertanian saja, tetapi industri hilirnya juga akan berkembang, baik berupa industri berskala kecil menengah maupun besar.
"Melalui peningkatan program pasca panen, stabilitas harga hasil pertanian akan terjaga, lapangan pekerjaan akan terbuka, dan pendapatan daerah meningkat. Yang selanjutnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandas Bamsoet.
Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, menambahkan dalam APBN 2019, DPR bersama pemerintah menyiapkan hampir Rp4,9 triliun untuk Ditjen Prasaranana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab mengurusi alsintan dan irigasi tersier.
Tak hanya itu, DPR dan pemerintah juga menetapkan pagu subsidi pupuk tahun anggaran 2019 sebanyak 9,55 juta ton atau setara dengan Rp29,5 triliun, baik untuk pupuk Urea, SP-36, ZA, NPK maupun organik.
"Besarnya anggaran yang digelontorkan sejalan dengan misi besar Indonesia untuk menggenjot produktivitas padi, dari sekitar 56,54 juta ton pada 2018 mencapai 84 juta ton di 2019, jagung 33 juta ton, kedelai 2,80 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabai 2,29 juta ton, dan bawang putih 0,079 juta ton," jelas Sarwo Edhy dalam keterangan resmi, Sabtu (23/2/2019).
Tak hanya di Kabupaten Kebumen, lanjut Sarwo, pendistribusian alsintan juga dilakukan ke berbagai daerah lainnya, khususnya daerah dengan potensi pertanian yang besar. Sudah ratusan ribu traktor yang disebar ke seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh sampai Papua, dari Miangas sampai Pulau Rote.
"Berbagai fasilitas yang telah diberikan kepada para Gapoktan, hendaknya bisa dirawat dengan baik. Jangan sampai bantuan tersebut menjadi sia-sia. Karena yang rugi bukan hanya para petani, melainkan juga bangsa Indonesia," pungkas Sarwo Edhy.
(ven)