Krisis India-Pakistan Lambungkan Safe Haven, Rupiah Tumbang ke Rp14.029
A
A
A
JAKARTA - Mata uang safe haven seperti dolar Amerika Serikat, yen Jepang, dan franc Swiss menguat pada Rabu (27/2/2019) petang, merespon kabar Pakistan menembak jatuh dua jet tempur India di Kashmir. Berita tersebut menambah ketidakpastian global sehingga investor kembali memburu mata uang safe haven.
Kondisi global ini menyeret nilai tukar rupiah ke zona negatif. Data Yahoo Finance mencatat kurs rupiah terhadap dolar AS (USD) jatuh 17 poin atau 0,12% ke level Rp14.027 per USD, setelah kemarin ditutup di Rp14.010 per USD. Rabu ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.975-Rp14.040 per USD.
Indeks Bloomberg melaporkan nilai tukar rupiah tumbang 38 poin atau 0,27% menjadi Rp14.029 per USD, berbanding penutupan kemarin di Rp13.991 per USD. Hari ini, mata uang kecintaan kita diperdagangkan di Rp13.980-Rp14.041 per USD.
Rupiah pun menjadi mata uang kedua terlemah di pasar Asia, setelah baht Thailand yang rontok -0,28% menjadi 31,39 baht, dan rupee India melemah 0,26% ke level 71,25 rupee per USD.
Melansir dari Reuters, Rabu (27/2), mata uang safe haven menguat karena ketegangan India dan Pakistan. "Reaksi pasar terhadap mata uang safe haven meningkat namun relatif terbatas. Fokus berikutnya dari investor, apakah konflik ini (India-Pakistan) menunjukkan tanda-tanda meningkat atau tidak," ujar Kyosuke Suzuki, direktur pasar modal di Societe Generale di Tokyo.
Dengan kondisi ini, indeks USD terhadap enam mata uang utama naik tipis ke level 96. Yen Jepang melompat menjadi 110,38 yen per USD. Dan euro melemah menjadi USD1,1376, setelah berada di sesi tertinggi tiga minggu yaitu USD1,1402 pada semalam.
Kondisi global ini menyeret nilai tukar rupiah ke zona negatif. Data Yahoo Finance mencatat kurs rupiah terhadap dolar AS (USD) jatuh 17 poin atau 0,12% ke level Rp14.027 per USD, setelah kemarin ditutup di Rp14.010 per USD. Rabu ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.975-Rp14.040 per USD.
Indeks Bloomberg melaporkan nilai tukar rupiah tumbang 38 poin atau 0,27% menjadi Rp14.029 per USD, berbanding penutupan kemarin di Rp13.991 per USD. Hari ini, mata uang kecintaan kita diperdagangkan di Rp13.980-Rp14.041 per USD.
Rupiah pun menjadi mata uang kedua terlemah di pasar Asia, setelah baht Thailand yang rontok -0,28% menjadi 31,39 baht, dan rupee India melemah 0,26% ke level 71,25 rupee per USD.
Melansir dari Reuters, Rabu (27/2), mata uang safe haven menguat karena ketegangan India dan Pakistan. "Reaksi pasar terhadap mata uang safe haven meningkat namun relatif terbatas. Fokus berikutnya dari investor, apakah konflik ini (India-Pakistan) menunjukkan tanda-tanda meningkat atau tidak," ujar Kyosuke Suzuki, direktur pasar modal di Societe Generale di Tokyo.
Dengan kondisi ini, indeks USD terhadap enam mata uang utama naik tipis ke level 96. Yen Jepang melompat menjadi 110,38 yen per USD. Dan euro melemah menjadi USD1,1376, setelah berada di sesi tertinggi tiga minggu yaitu USD1,1402 pada semalam.
(ven)